Kubuka kedua mataku yang sebelumnya terpejam, tampak Haruki terbaring tidur di sisi kananku. Kupandangi juga sosok Raja yang tertidur pulas di sofa...
"Tidurlah.. Besok kita akan bersiap mengunjungi desa Kuma." bisik Haruki pelan seraya meletakkan telapak tangannya di kedua kelopak mataku
"Apa yang sedang kalian bicarakan? Kau tahu bukan? Ini sudah larut" bisik Izumi yang berbaring di sebelah kiriku seraya menepuk-nepuk pelan kepalaku
______________
"Kalian sudah bangun?" ucap Raja kepadaku dan Haruki yang sudah beranjak duduk
"Sudah Ayah.." ungkap Haruki menguap seraya berusaha menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya
"Aku masih ngantuk..." ucapku yang masih setengah sadar seraya menyandarkan tubuhku pada Haruki
"Izumi... bangunlah..." ucap Raja berjalan ke arah Izumi seraya menepuk-nepuk pelan pipinya
"Izumi..." ucap Raja berkali-kali
"Kau melakukan cara yang salah untuk membangunkannya, Ayah..." tukasku seraya melirik ke arah Izumi
"Cara yang salah?" tanyanya bingung
"Maksudku, seperti inilah cara yang benar Ayah...."
"Izu nii-chan, waktunya makan" ucapku seraya setengah berteriak ke telinga Izumi
"Makan?" tukas Izumi yang tiba-tiba sudah membuka kedua matanya
"Lihat kan Ayah? Cara itu lebih ampuh..."
"Kau seharusnya membagikan trik ampuh itu pada Tsutomu..." sambung Haruki yang ikut menatap Izumi
"Aarrgghh sialan, kau membodohiku, Tupai?" ucapnya seraya mencengkeram kepalaku
"Aku? Aku mana berani melakukan itu padamu, nii-chan" tukasku seraya membuang pandangan
"(menghela nafas) Hentikan, para Pelayan kalian sudah menunggu diluar.." tukas Raja seraya duduk di sisi ranjang
"Baiklah, kami permisi dulu Ayah..." ucap Haruki seraya beranjak turun dari ranjang yang disusul oleh kami berdua
Berjalan kami bertiga menuju pintu, dibukanya pintu itu oleh Haruki. Tampak Satoru, Tatsuya, Tsutomu dan Tsubaru berdiri menunggu kami diluar. Berjalan Haruki dan Izumi menjauh yang disusul oleh Tatsuya dan Tsutomu di belakang mereka....
"Selamat pagi, Paman Satoru.." ucapku padanya seraya membungkukkan tubuhku
"Selamat pagi, Putri.." balasnya seraya melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan sebelumnya
"Apa tidur kalian nyenyak?" ucapnya seraya memegang gagang pintu
"Kami semua tidur nyenyak.." tukasku sembari tersenyum kearahnya
"Syukurlah. Kalau begitu, aku permisi dulu, Putri" ucap Satoru seraya membuka pintu dan masuk ke dalam kamar Raja
"Tsubaru..." tukasku seraya menatapnya dengan kedua tangan menjulur ke depan
"Baiklah..." ucapnya seraya menggendong tubuh kecilku
"Aku sudah menyiapkan semua keperluanmu, Putri..."
"Putri, apa kau yakin ingin ikut kesana?" tanyanya lengkap dengan ekspresi khawatir terukir tipis di wajahnya
"Aku harus menolong mereka mengolah jeruk-jeruk itu. Dan juga Tsubaru, aku ingin melihat Kerajaan kita dari dekat..." ucapku menatapnya
"(menghela nafas) aku tidak bisa melawan tatapan itu..." ucapnya seraya tersenyum kearahku
"Hehehe aku tahu...." balasku tersenyum
_________________
Berdiri aku disamping Haruki, Tampak para pelayan kami dan beberapa Ksatria tengah sibuk menyusun barang-barang bawaan kami ke kereta....
"Apa yang kau lakukan disini, Izumi.." ucap Haruki seraya menatap Izumi yang tiba-tiba saja sudah berdiri di sampingku
"Sama seperti kalian, mengemas barang-barangku..." tukasnya seraya melirik Tsutomu yang menggendong sebuah tas besar di tangannya
"Bukankah perjalanan ini hanya dilakukan oleh aku dan juga Haru nii-chan..." tukasku seraya menatap Izumi
"Kalian akan bersenang-senang tanpaku, mana mungkin aku membiarkannya..."
"(menghela nafas) apa kau sudah meminta izin pada Ayah...." ucap Haruki ikut menatap Izumi
"Apa itu perlu?" ucapnya singkat
"(menghela nafas)" tukasku dan Haruki bersamaan
"Izumi, apa yang kau lakukan disini?" terdengar suara Raja dari arah samping kami
"Bersiap-siap untuk ikut perjalanan..." ucapnya seraya membuang pandangannya
"(menghela nafas) mereka pergi untuk menjalankan tugas, bukan untuk bersenang-senang" tukas Raja seraya memijat-mijat dahinya
"Aku kuat.. Aku bisa melindungi mereka.." sambung Izumi bergumam
"Bagaimana menurutmu, Haruki?" ucap Raja seraya menatap Haruki
"Dia akan kabur diam-diam jika kau melarangnya, jadi izinkan saja Ayah..." tukas Haruki seraya menggaruk pelan rambutnya
"Baiklah, kau harus mendengarkan semua perintah kakakmu disana, Izumi.." ucap Raja menatapnya yang dibalas dengan anggukan kepalanya
Berbalik Raja meninggalkan kami bertiga, ditepuknya pelan kepala kami satu persatu sebelum ia kembali ke Istana. Berjalan Haruki ke arah Ksatria dan para pelayan kami yang sudah berbaris rapi....
"Perjalanan ini akan memakan waktu lebih kurang tiga hari menggunakan kuda, dan aku sendiri pun tidak akan tahu bahaya apa yang akan mendatangi kita. Karena itu semuanya, jangan turunkan kewaspadaan kalian..." ucap Haruki dengan suara lantang
"Laksanakan, Yang Mulia..." jawab Ksatria dan Pelayan kami serempak
Duduk aku di dalam kereta, dengan Haruki berada di sebelah kiriku dan Izumi berada disebelah kananku...
"Nii-chan, aku ngantuk sekali. Bisakah aku tidur bersandar di bahumu..." ucapku seraya menatap Haruki yang tengah sibuk membaca
"Tentu" ungkapnya sembari meneruskan bacaannya
"Kau tidak perlu tidur di bahunya, hanya...."
"Hanya bersandar saja di bahuku..." lanjut Izumi seraya menarik tanganku
"Heh, aku tidak tahu... Jika kau juga ingin bersaing denganku dalam hal ini, Izumi..." sambung Haruki yang juga menarik tanganku
"Hah? Untuk apa aku bersaing dengan kakak lemah seperti mu.." tukas Izumi menarik tubuhku kearahnya
"Memanggilku lemah. Kau bahkan tidak bisa mendaratkan satu pukulan pun ke tubuhku..." lanjut Haruki menarik kembali tubuhku
"Hah... aku hanya merasa kasihan pada tubuhmu yang lemah itu...."
"Heh... kalau begitu, terima kasih atas rasa kasihanmu itu, adikku yang bodoh...."
"Ya Tuhan, drama sabun apalagi ini? Aku hanya ingin tidur... hanya ingin tidur" bathinku seraya menahan sakit di kedua lenganku
"Yang Mulia, kita akan berkemah di hutan malam ini. Kami akan segera mempersiapkannya...." terdengar suara Tatsuya dari luar kereta
"Baiklah, aku mengerti." ucap Haruki padanya
"Berhubung kita di hutan, haruskah kita melihat hasil latihan memanahmu, Sa-chan?" tukas Haruki menatapku dingin
"Haruskah? Tapi aku tidak membawa peralatan memanahku...." sambungku seraya membuang pandangan
"Kau tidak perlu khawatir, aku sudah menyiapkan semua kemungkinan..." ucapnya tersenyum dingin
"Cih, Kakak sialan. Bagaimana caranya aku menyingkirkan sifatnya yang sempurna itu" gerutuku dalam hati
"Benarkah?" ucapku seraya tersenyum palsu padanya
"Tentu..." tukasnya membalas senyumanku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 631 Episodes
Comments
hiatus
fake princess
2021-09-29
0
Erlina Gustianti
lanjut thor
2021-06-07
0
Putrakelana
1944
2021-02-22
0