Hai kakak kakak yang cantik, selamat datang di bab yang baru, sebelum membaca mohon jempolnya nge like dulu ya, dan tinggalkan jejak di kolom komennya. Terima kasih, sehat selalu semuanya.
*❄❄❄❄Kesabaran adalah obat terbaik dari segala kesulitan❄❄❄❄
🎈🎈🎈🎈🎈*
Tok tok.
Terdengar seseorang mengetuk pintu dari luar. " masuk.." Risky mempersilahkan orang itu untuk masuk, terlihat Zion yang masuk.
" Kau kenapa kawan ? tiba tiba pergi kayak gitu? " tanya Zion bingung, tidak biasanya Risky bertingkah aneh seperti itu, di tambah lagi melihat muka Risky yang sangat masam membuatnya semakin penasaran.
" Gak pa pa, aku baik baik aja " jawab nya dengan nada malas.
" jangan bohong sama aku, aku kenal kamu sejak kecil jadi gak usah bohong sama aku, Kiy." tegas Zion, Risky dan Zion memang sudah bersahabat sejak kecil begitu juga dengan kedua orang tua mereka. Zion adalah sekertaris pribadinya jadi keduanya sudah seperti keluarga.
Risky membaringkan tubuknya kembali, dan enggan menjawap pertanyaan Zion.
" Apa ini masih tentang masalah yang sama?" Zion coba menebak apa yang menjadi ke khawatiran atasan sekaligus sahabat nya itu.
" Bukan itu." jawabnya singkat.
" lalu...!" Tangkas zion yang masih menunggu Risky untuk bicara. Zion selalu begitu, dia tidak akan berhenti sebelum mendengar penjelasan Risky, dia akan dengan sabar menunggu sampai Risky bicara padanya.
Akhinya Risky kembali duduk dan memutuskan untuk bicara, karena tidak ada gunanya menyembunyikan apa pun dari pria satu itu.
" Kamu inget sama cewek yang kita selamatin 6 tahun lalu?" tanya Risky padanya, Zion mengingat ingat kejadian yang dimaksut oleh Risky.
" Maksud kamu cewek yang malam itu?" Zion akhirnya mengerti dengan maksud Risky. " Aku ingat dia, apa yg terjadi dengan nya? Kau menemukanya?" tanya Zion sedikit bingung.
" Hmm. Cewek yang terjatuh di dalam pelukan ku tadi adalah orang yang sama, dengan wanita hari itu." Risky coba menjelaskan.
" Apa? Kau serius? Kalo gitu apa dia salah satu putri dari rekan bisnis kita. Apa rekan kerja paman ada yg memperkenalkan nya padamu sebagai salah satu putri mereka?" tanya Zion penasaran. Namun seingatnya, sejak tadi dia terus di samping atasannya itu dan tidak ada satu orang pun yang memperkenalkan putri mereka pada Risky. Risky pun menggelengkan kepalanya.
"Kalau begitu hanya ada satu kemungkinan lagi." Keduanya saling tatap, merasa memiliki pemikiran yang sama, Zion langsung lmmengerti dengan apa yg harus di lakukan selanjutnya.
Acara hampir selesai, risky kembali ketengah tengah pesta, pandangannya liar keseluruh ruangan mencari sosok yg ingin di lihatnya namun tidak juga terlihat di matanya. Acara pun sudah berakhir, seluruh tamu undangan juga sudah meninggalkan gedung pesta.
Drrrr Drrrr
Risky merasakan saku celananya bergetar, tanda ada panggilan masuk, telihat nama zion dilayar ponsel nya Risky pamit terlebih dahulu pada ayahnya, lalu langsung bergegas mengangkat panggilan itu.
" Ada apa....!" tanya Risky datar
" Aku tunggu di ruangan kamu." Risky sudah mengerti maksud ucapan zion.
Saat Risky berjalan menuju ruangannya, ia tidak sengaja menoleh ke samping dan melihat gadis yang dicarinya sejak tadi sedang berjalan menuju toilet, dia malah mengalihkan langkahnya dan mengikuti gadis itu.
Sesampainya di depan toilet Risky menghentikan langkahnya karena dia tidak dapat masuk ke dalam karena itu adalah toilet wanita. Dia lebih memilih menunggu di luar.
Di dalam toilet Cyka sedang mengganti pakaian nya, sejak tadi dia memang sudah tak nyaman dengan semua itu. setelah selesai Cyka langsung bergegas keluar mengingat sudah saat nya bagi dia untuk pulang.
Saat bejalan keluar Cyka menatap kedepan, dia asik memperhatikan kakinya yang terasa sakit karena lecet akibat sepatu yg dipakainya tadi.
BUKK!?
" Aaaww " tanpa sadar sebuah tangan sudah melingkar di pinggangnya. Saat Cyka menoleh ke atas matanya terbelalak, akibat terkejut melihat mata yang sama, wangi yang sama dan wajah yang sama tapat di hadapannya sedang menatap nya dengan tatapan yang sama. Tatapan yang tajam sulit di artikan.
"Wangi ini." gumam nya di dalam hati, Cyka seakan akan terhipnotis dengan rasa wangi dari tubuh pria itu, seolah dia sangat mengenal oroma tersebut.
" Bibirnya sangat seksi dan menggoda, sangat manis." pikiran liar nya mulau menguasai pikiran Risky saat ia memandangi seluruh wajah gadis dalam pelukannya itu.
Keduanya akhirnya tersadar dari pikiran pikiran liar mereka. Cyka berusaha melepaskan diri dari Risky, lalu Risky melepaskan tangannya perlahan dari tubuh Cyka.
" Maaf pak." lagi lagi Cyka minta maaf seraya menundukkan wajahnya, dia juga mengingat keselahan sebelumnya yang belum sempat ia luruskan dan kini ia melakukan hal yang sama lagi. Risky menatapnya dengan senyuman tersungging di bibirnya.
" Saya mohon maaf sekali lagi karena kecerobohan saya yang tadi dan kali ini juga." Cyka memohon melas sambil beberapa kali membungkukkan kepalanya.
" Angkat kepalamu " pinta risky dengan suara datar. Namun Richa tidak juga berani mengangkat wajahnya, " Aku bilang angkat wajahmu, dan mintalah dengan menatapku." Tegas Risky.
.
.
.
.
❄❄❄❄Percaya diri adalah rahasia pertama dari sukses.❄❄❄❄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
ningsih
Hati hati kemanisan bisa diabetes loh.
2020-11-16
1
Kaila Shari
manis semanis madu. lanjut thor.
2020-10-26
2
Zhondher
Aku juga wangi kok tampan😍😍😍😘😘😘
2020-10-25
1