Sepulang sekolah di Meja Makan.
Aku langsung menuju meja makan tanpa berganti pakaian....
Mama sedang memembersihkan isi kulkas di bantu Bi Inah...
" Malam ini kita makan malam di luar bareng Keluarga Pak Mujib ya Sayanggg." Sambil memasukkan bahan makanan ke dalam kulkas.
Aku membuka tudung saji,duduk dan menaruh nasi, ikan, sayur di piringku, aku makan cepat karena sore ini ada kegiatan ekstra di sekolah, biar bisa rebahan sebentar setelah sebelum berangkat. "Malas ikut Mah, malam ini mau di rumah saja."
" Kok cemberut begitu Anak ku yang Cantik ? Kamu kangen juga kan dengan Nak Alvis ? kamu dulu sering bermain bersama waktu kecil, tidak terasa waktu cepat sekali berlalu Dan sekarang dia sudah menyelesaikan kuliahnya di Amerika."
" Kakak mu Pramudya dan Istrinya begitu Mama kabari tidak bisa datang, karena iparmu sedang tidak enak badan karena hamil muda."
☆
☆
Alvis Ali Huseyn
Pria blesteran Arab Indo,anak tunggal semata wayang,usianya terpaut lima tahun denganku.
Cowok pertama yang mencium pipi aku selain Papah dan Ka Pramudya kakak ku (waktu itu aku masih kelas empat Sekolah Dasar dan Ka Alvis sudah kelas tiga Sekolah Menengah Pertama).
Waktu liburan tiba Kami sekeluarga aku dan kaka biasanya menginap di Resort yang dekat dengan tempat tinggal orang tua Ka Alvis...
Yaa dia awalnya jahilin, ngeledek sampai puas bikin aku menangis....tetiba saja waktu aku mau pergi dia cegat tangan ku sebelum sempat keluar dari pintu, kemudian langsung mencium pipi kanan dan tangannya menangkupkan pipiku langsung menyambar bibirku , refleks aku kaget sekali tangan ku langsung mencoba menjauhkan wajahnya dari wajahku dan dengan Kesal aku berlari cepat keluar rumah Alvis dengan kepala menunduk malu.
Dan air mataku jatuh, aku menangis. ...sambil terus berjalan pulang di temani kakak ku. Jelas Kakak ku jalan di depan jadi tidak melihat kejadian itu
Ka Alvis Nakal batinku.
Dasarrrrr....kesempatan
Aku masih anak - anak saat itu, kalau ingat kejadian saat itu aku makin sebelll sama dia.
Keesokan paginya dia keliatan santai dan biasa saja. hanya dengan mendengar suaranya saat Ka Alvis datang aku langsung ingin cepat menghindar.
Sambil menarik kasar tanganku
"Maya ...kamu masih marah ??? maafkan aku".
Sejak kejadian hari itu aku dan Kak Alvis menjaga jarak.Akupun jarang komunikasi lagi, paling kalau ada acara keluarga baru ketemu itupun tidak sering aku ikut .
--------------------‐------------------------
" Nak...kamu mau dan suka kan sama Alvis ? Kakek mu sangat ingin sekali melihat cucunya bahagia menikah dengan pilihan kakek, Nak alvis sangat Tampan dan juga baik."
Nasehat Kaka
Minggu kemarin ka Pram menginap di rumah Mama Papa
"Ka Pram... aku gak mau di jodohin kak, rasanya aku pengen lari saja, bolehkah kak ...Maya tinggal di rumah kaka saja...."
Bukan kah Ka Pram dan Ka Aida menikah dengan pilihannya sendiri dan saling mencintai..terus kenapa Maya yang harus di jodohkan....
"Adikku Maya yang cantikkkk....Mama Papa Menikah juga di jodohkan, liat sendiri kan gimana Mama dan Papa masih kelihatan romantis walau sudah mau punya cucu."
"Maya gak mau kak.....kakak bantu Maya please bilangin ke Papa dan Mama...Maya ingin menikah dengan pilihan Maya sendiri."
Aku menangis dan Ka Pram menenangkan ku dengan duduk disampingku dan memelukku penuh kasih sayang.
Pagi itu di Sekolah
"Kenapa dengan mu May, aku lihat akhir - akhir ini kelihatan murung sekali, apakah ada yang ingin kamu ceritakan dengan ku May? Bukan kah aku sahabatmu apa yang menjadi bebanmu aku pasti coba bantu".
Marsha walau memang kadang suka sekali jahil dengan ku, tapi dia juga bisa jadi seperti kakak, ia selalu ada untukku, aku malu sebenarnya dengan Mars selalu berkeluh kesah padanya. Dia orang yang Dewasa tidak seperti ku manja dan kadang kekanakan...Dengan Marsha aku bisa bebas cerita apa saja, aku percaya padanya.
"Apa.... dengan Ka Alvis ???"
"Iya ....gak usah teriak gitu juga kali Mars, kenapa sihh senyam senyum gitu ??"
"Ka Alvis ganteng loh orangnya hi hi hi....aku juga mau aja kalau di paksa sama dia."
"Wahhh dasar si Mars (langsung ku cubit lengannya kesel. Ternyata sama juga dengan Ka Pram mendukung dan setuju aku di jodohkan."
"Memang nya kenapa kamu ga mau May, bukannya kalian sudah saling mengenal dan akrab ? Dia masih muda kan , tidak seperti datuk maringgih." Hahaha Marsha tertawa keras, hingga membuat siswa yang ada di kantin melirik ke arah kami.
" Kamu ini Mars (sambil menaikkan alisku),Ga Tau May aku sebell aja sama Dia...otak Mesum (aku ingat keusilan dia).."
Saat dia liburan dari kuliahnya, aku oleh Papa di minta menjemputnya di Bandara untuk makan malam di rumah , orang tua Alvis juga diundang pastinya.
Aku Diantar oleh Pa Tarno...kepercayaan Papa.
Kejadian Di Bandara
Seorang Pria tampan memakai kacamata berwarna hitam sedang asyik dengan handphone nya di tangan kanan dan menyeret kopernya. Dia mencoba menghubungi seseorang.
Tiba - tiba handphone ku berdering
" Ka Alvis Ali "
"Woii kamu di mana? dari tadi hampir satu jam aku nungguin..." Ujar nya berisik di telpon
Buru-buru aku menjauhkan handphone dari telingaku
Aku melambai ke arahnya dan dia berjalan mendekatiku.
"Maaf Kak terlambat, macet di jalan"
"Ya sudah aku maafkan kali ini"balasnya sambil meremas rambutku dengan pelan
"Ada yang berubah...kamu semakin besar dan Cantik Maya" Ujar Alvis sambil tersenyum dan mencoba memeluk Maya. dan ia sempat menghindar
"Ayok Buruan jalan nya" Ujar Maya berjalan agak ke depan sepintas menghindar
"Heiii kamu malu apa jalan bareng aku" Ujar Alvis sembari melepas kacamatanya.
"Gak gitu juga kali Ka...banyak orang liatin, aku malu"
"Anak ini" ujar Alvis sembari kedua tangannya mau memeluk pinggang ramping di sebelahnya, kali ini Maya tidak sempat menghindar.
"Kalau seperti ini gimana rasanya" ujar Alvis sembari menatap tajam pada Maya"
"Appaaan sihhh Ka" Lepasin Gak, tahu gini mending di rumah saja ga usah jemput segala, malu di liat orang " Ujar Maya menimpali sembari melepas pegangan erat di pinggangnya dan tergesa berjalan di depan Alvis.
Di Mobil
Dia keliatan senyum, aku melirik sekilas senyum di sudut bibirnya itu yang membuatku berfikir, apa lagiiii Kak ???
Alvis membukakan pintu mobil untukku, Aku duduk di kursi belakang di sebelah kiri Alvis
" Silahkan Jalan Pa Tarno!"
" Baik Tuan Muda."
Dia membawakan kado dibungkus warna merah hati.
" Mayaaa Sayanggg ini ada hadiah buat kamu, jangan bilang Papa Mama loh (sambil mengedipkan mata)."
"Kamu jangan yang aneh-aneh awasss kak!!" bisikku sambil meremas tanganku.
Aku membuka Kado itu, mataku melotot dan Isinyaa sangat sangatt membuatku kesal.
Dasarrrrr mesum
Aku Melirikkk dan melihat Ka Alvis tertawa
CD dan BH berenda warna Merah
"Dasarr Kaka Mesum ihhhhhhh !!!!!" Sambil menaikkan alisku dan Ka Alvis ga bisa berhenti tertawa
☆☆☆
" Hati - hati loh ...benci dan cinta itu beda tipis, sekarang benci nanti bisa berubah jadi cinta."
" Mars ....kamu itu sahabatku bukan sih ? ".
" Beri aku alasan kenapa kamu tidak mau di jodohkan ? bukankah orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anak mereka. Orang tua mu baik May.. kamu sangat beruntung memiliki keluarga lengkap dan sangatt sayang kepadamu."
Aku langsung memeluk sahabat ku ini....aku pun ikut berkaca - kaca namun kutahan .
---------------------‐-----------------
Di Sekolah......
Aku teringat pesan Mama tadi siang. Rasanya tidak ingin cepat pulang dari kegiatan ekskulku. Dan pastinya aku nanti malam ketemu dengan Ka Alvis yang sangat menyebalkan....
Kalau bukan karena menyenangkan Mama dan Papa
aku gak mau ikut acara malam ini.
"Haiii Kamu melamun yaaa...lagi mikiran siapa ??? Aku ada di samping kamu tauuu ."
Sambil membelai lembut rambutku
"Issshhh apaan sehhh...rengek ku pura - pura tidak suka, pasti pipi ku memerah karena malu."
" Nih aku bawakan ice cream kesukaan kamu".
"Waahhh segerrr panas gini tahu aja kakak, aku lagi kepengen makan yang dingin - dingin, Makasih kak ". Langsung saja ku seruput manisnya ice cream strawberry milk kesukaanku.
"Nanti aku anterin kamu pulang ya...bolehkan?"
" Iya boleh kok kak "
" Kak Alex misalnya aku di jodohkan bagaimana ?"
Aku mencoba melihat kedalam matanya...terlihat ad kesedihan di sana
"Kamu mau kan May berjanji menungguku" Tangannya meraih dan menggenggam erat tanganku membawa tanganku ke dadanya. Kurasakan detakan jantungnya
"Jujur Orang tuaku menjodohkanku Alex...dengan anak temennya Papaku...aku tidak tau harus bagaimana.
Mungkin ini terkahir kalinya aku bisa seperti ini....."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments