Aku sampai di depan bengkel tempat dimana Arsyil bekerja.
Aku masuk kedalam nya dan ada montir bengkel yang menemuiku.
"Selamat sore mbak..ada yang bisa saya bantu.?" Ucap wahyu.
"Sore mas...apa Arsyilnya ada?"
"Ohh mas Arsyil. Ada di dalam sedang di ruangannya..mari mba masuk nunggu di dalam saja sebelah sana."
Aku masuk kedalam mengikuti mas mas montir tadi dan aku di persilahkan duduk olehnya. Sedangka dia memanggilkan Arsyil Di sebuah ruangan.
Aku lihat mas itu keluar dari ruangan, tapi Arsyil belum juga keluar.
"Mba pacarnya mas Arsyil ya."
"Emm temannya mas." Aku hanya tersenyum dan menjawabnya.
"Yakin temannya?"
Suara yang aku kenal tiba tiba muncul. Dan ya itu Arsyil.
"Iya temannya lah..." ucap ku.
"Yasudah kita berteman saja."
"Ihhh sayang nyebelin." Aku mencubit perutnya.
"Katanya tadi temannya..ya kan mas wahyu bilang nya seperti itu?"
"Santai saja mba...walaupun mas Arsyil bos ku tapi dia sudah seperti keluargaku sendiri."
"Maksudnya bos?"
"Ini bengkel mas Arsyil apa mba belum tahu?"
"Kamu kok gak bilang Syil?"
"Buat apa aku bilang, nanti juga suatu saat kamu tau. Mau minum apa? Minuman dingin, teh atau kopi?"
"Air mineral dingin saja Syil"
"Baiklah tunggu sini aku ambilkan"
Aku menunggu Arsyil mengambilkan minum aku berjalan melihat lihat bengekelnya.
"Sayang..ini minum nya..oh ya kamu masih mengenal wajah yang mencopetmu dulu?"
"Aku tidak tau sayang."
"Ayo aku tunjukan."
Aku keluar dengan Arsyil dia memanggil seseorang bernama Doni.
"Mas Doni kesini sebentar"
Doni mendekati kami berdua.
"Mas Doni ini Annisa, gadis yang dulu mas copet. Mas Doni bilang jika suatu saat bertemu orangnya mas akan meminta maaf kan? Sekarang Annisa sudah di depan mas. Jadi mau minta maaf dengan nya?"
"Sayang...ini yang dulu nyopet aku dan kenapa dia disini?"
"Ceritanya panjang nanti aku ceritakan."
"Mba Nisa..saya minta maaf, waktu itu aku kepepet untuk membeli obat Ibuku yang sedang sakit. Sekali lagi saya minta maaf."
"Iya mas aku maafin."
"Terima kasih mba."
Doni berlalu pergi meninggalkan kami. Dan aku kembali duduk di ruangan tadi dimana aku menunggu Arsyil.
"Kenapa mas tadi bisa kerja disini syil?"
"Aku kasihan saja. Ibunya sakit sakitan, dia tulang punggung keluarga dan baru saja di fitnah dari tempat kerjanya, makanya dia di Pecat,lalu dia terpaksa mencopet. Dan akhirnya aku suruh kerja di sini. Karena masih membutuhkan 1 menkanik lagi."
"Ohh jadi begitu ceritanya. Aku tidak salah pilih."
"Maksudmu salah pilih apa?"
"Memilih kamu untuk jadi pendamping hidupku. Hatimu sungguh baik sayang."
"Terima kasih sayang..." Arsyil mengacak rambutku.
"Sayang gimana skripsimu?"
"Sudah kuserahkan proposalku pada dosen pembimbing. Dan alhamdulillah hanya beberapa saja yang perlu revisi , kalau kamu?" Jelas Arsyil.
"Tadi sudah aku serahkan proposalnya. Tapi belum tau ada revisi apa tidak. Semoga saja tidak banyak revisi."
"Aamiin..semoga saja. Nis sudah jam 4 lebih. Kamu sudah sholat Ashar? Kalau mau sholat itu di sebelah sana ada musholah dan ada mukeneh juga."
"Hmmm iya belum. Oke aku sholat dulu. Kamu sudah?"
"Sudah dong...sana sholar dulu. Aku mau menata pekerjaanku dulu habis itu kita jalan. Okey..."
"Okey sayang..."
Aku ke belakang ketempat sholat yang Arsyil tunjukan. Tempat sholatnya begitu bersih sekali. Arsyil memang cowok idaman. Bagaimana aku bisa jauh dari dengannya. Setiap hari aku selalu di buat jatuh cinta padanya.
"Jika memang Arsyil yang terbaik untuk ku. Jangan persulit hubungan kami Ya Allah. Jaga dia agar bisa menjaga cinta nya untuk ku." Aku berkata lirih dalam hatiku.
Aku berjalan ketempat wudhu dan setelah selesai berwudhu aku sholat Ashar.
.
.
.
.
.
.
.
.
♥happy reading♥
jangan lupa like dan komentarnya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 342 Episodes
Comments
Naffa qurbiah
dan yg persulit hubungan mu dgn arsyil bkn allah melainkan kakak author anissa 😆😆😆
2020-04-13
1
Dinda Fitrianingsih
idaman banget si arsyil jarang ada cowok yg ngingetin sholat😊😊
2020-04-12
1
Layla Purple Khosonkdelaphan
ak suka arsy dia anak sholeh tpi gaul hehe
2020-02-08
2