Arsyil mengajak duduk Annisa di depan mini market, wajah Annisa masih pucat setelah tadi di copet.
"Ayo duduk di sana mba." Arsyil mengajak duduk Annisa di rest area. Dia masuk ke dalam mini market membelikan Annisa minum.
"Diminum dulu mba." ucap Arsyil dengan memberikan sebotol air mineral pada Annisa. Annisa menerimanya dengan tangan yang bergetar.
"Terima kasih mas."ucap Annisa.
"Ohh ya ini dompetnya. Kata pencopetnya sih isinya masih utuh. Coba di cek lagi, mba." Arsyil memberikan dompet milik Annia yang di copet Donni waktu itu.
"Iya masih utuh mas, maaf jadi merepotkanmu."ucap Annisa dmwgam menunduk malu.
"Santai saja, mba, oh ya aku Arsyil, kalau mba?"tanya Arsyil dengan mengulurkan tangannya pada Annisa.
"Saya, Annisa."jawab Annisa dengan menjabat tangan Arsil.
"Wah...nama yang cantik seperti orangnya."ucap Arsyil dengan tersenyum manis.
"Malam-malam kok cewek keluar sendirian, mba. Gak baik, mba."imbuh Arsyil.
"Iya, ada perlu sebentar ke mini market, tadinya mau di antar papah, tapi aku berangkat sendiri jadinya."ucap Anisa yang sudah lumayan tenang suaranya.
"Memang mau apa malam-malam ke mini market?"tanya Arsyil.
"Mau membeli sesuatu."ucap Annisa.
"Oh..kamu masih kuliah atau sudah bekerja?"tanya Arsyil.
"Aku kuliah di universita C hampir semester akhir si. Kalau kamu?" Annisa menjawab dan bertanya pada Arsyil.
"Sama, aku juga kuliah dan sudah mau semester akhir juga, berarti sama dong kita."ucap Arsyil.
"Iya, ya, sama. Kamu sendirian syil?"tanya Annisa
"Sama kamu lah."ucap Arsyil dengan tertawa.
"Maksud aku, kamu tidak dengan teman kamu atau mungkin Cewek kamu gitu?"tanya Annisa.
"Tadi aku touring dengan temanku. Aku kira tidak bawa pasangan, eh tau-taunya bawa pasangan semua. Dan yang bikin aku eneg mereka sewa villa untuk berduan. Kan nyebelin, teman macam apa mereka. Ya sudah aku jalan-jalan sendiri mampir kesini, eh ketemu copet dan cewek cantik. Seperti FTV saja, ya?"jelas Arsyil dengan setengah bercanda.
"Kamu itu, berarti kalau tadi bawa cewek kamu gak ketemu copet dong, kan masih di sana dengan temanmu dan pastinya sedang menikmati berduaan dengan cewek kamu."ucap Annisa.
Mungkin, tapi tidak lah, masa mau seperti itu. Aku pacaran sewajarnya saja. Initinya No Sex before Marriage."ucap Arsyil.
"Cowok mah cuma omongan doang seperti itu. Kenyataannya di kasih yang lebih sama ceweknya ya mau-mau aja, iya kan seperti itu?"ucap Annisa dengan tertawa.
"Dih, kamu mau bukti? Jadi pacarku kalau mau aku buktikan."icpa Arsyil.
"Apaan sih, ngarang kamu, ah."ucap Annisa dengan pipi merah merona.
"Siapa yang ngarang? Eh, pipinya merah kenapa bu? Merah merona bak tomat yang sudah matang."ucap Arsyil setengah menggoda Annisa.
"Apaan sih, sudah ah, aku mau pulang, sudah malam. Terima kasih atas pertolongannga, Syil."ucap Annisa.
Iya sama-sama. Mau aku antar?"tawar Arsyil pada Annisa.
"Tidak usah, aku pakai taxi saja."ucap Annisa.
"Oke, hati-hati ya, oh ya boleh minta no telfonmu? Buat memastikan saja, kamu sudah sampai di rumah atau belum. Takutnya kamu culik sopir taxinya, kan kamu cantik."ucap Arsyil dengan menyunggingkan senyum manisnya.
"Kamu ada-ada, Syil. Iya boleh, kemarikan ponselmu aku tuliskan nomor ku di ponselmu."ucap Annisa.
"Oke, ini silahkan tulis nomor kamu di ponselku." Arsyil memberikan ponselnya pada Annisa dan dia menuliskan nomornya di ponsel Arsyil.
"Sudah aku save ya, nanti WA saja."ucap Annisa
"Oke."ucap Arsyil.
"Aku pulang ya."pamit Annisa.
"Iya, hati-hati, mari aku antar ke depan menunggu taxi." Arsyil mengantar Annisa ke depan menunggu taxi. Sebuah taxi lewatbdi depan mereka, Arsyil menyetopnya dan Annisa masuk ke dalam taxinya.
"Hati-hati ya, nanti aku WA kamu, memastikan kamu sudah sampai apa belum."ucap Arsyil pada Annisa.
"Iya, Syil."ucap Annisa.
"Pak, tolong Antarkan nona cantik ini sampai ke rumahnya dengan selamat."ucap Arsyil pada sopir taxinya. Pipi Annisa merona lagi mendengar ucapan Arsyil itu.
"Siap mas, tenang saja."ucap Sopir taxi tersebut.
"Sudah, kamu lebay sekali, Syil."ucap Annisa.
"Aku tidak lebay, aku hanya tidak mau cewek secantik kamu kenapa-napa. Ya sudah hati-hati, Nis. Hati-hati ya, pak."ucap Arsyil. Demi apa hati Annisa langsung begetar tak menentu, menerima perlakuan Arsyil yang seperti itu.
"Pertemuan yang sempurna"gumam Arsyil.
Arsyil masih duduk di depan mini market. Dia mencoba menghubungi nomor Annisa yang tadi Annisa tuliskan di ponselnya.
[Hai Nis, ini Arsyil cowok ganteng yang tadi nolongin kamu kecopetan di depan mini market. heheheh]
[oke aku save ya no kamu?]
[iya save saja nama kontaknya "Arsyil Ganteng ya? hahaha]
[Wihhh, PD amat mas, Ganteng dari mana nya coba? hehehe Arsyil jelek saja lah namanya hehe]
[Terserah kamu cantik. sudah sampai rumah?]
[sebentar lagi. kamu masih di depan Mini Market?]
[iya, masih disini menunggumu kembali. heheheh]
[kebanyakan gombal kamu syil]
[biar pipi kamu merah lagi.]
[kamu bisa saja. kamu tidak pulang? aku sudah sampai rumah.]
[ini mau pulang. yasudah kamu istirahat sana, jangan keluar lagi sudah malam.]
[siap bos, kamu hati hati pulangnya. jangan ngebut naik motornya.]
[emang kalau ngebut tak boleh?]
[nanti jatuh.]
[kan jatuhnya di hatimu Nis, asikkk...]
[ihh sana pulang aku mau tidur.]
[iya..iya...yasudah selamat malam Nisa cantik..nice dream].
Arsyil melajukan sepeda motornya untuk pulang kerumah karena hari sudah semakin malam.
.
.
.
.
.
.
.
♡Happy Reading♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 342 Episodes
Comments
Nur Lizza
arsyil cie cieeee
2021-03-19
0
Naffa qurbiah
arsyil cepet bgt move on dr fitri😅
2020-04-13
2
zahirrina_19
nggak kerasa gigi qu kering gara" kelamaan senyum thor 😁
lanjut thor 😘
2020-03-27
3