05

Hari sudah pagi. Asna mengerjapkan matanya karena ia merasakan perutnya seperti ada yang menekannya dan benar saja Asna melihat tangan kekar ada di perutnya, Lalu ia mencoba melepaskan tangan itu dan beranjak keluar.

Ia melihat sekeliling ruangan ternyata ia masih berada dikantor Nathan dengan lengkap pakaian yang ia pakai kemarin malam.

Asna melihat kearah luar kaca terlihatlah pemandangan kota di sana, bahkan ia bisa melihat kemacetan pagi dari atas.

"Kamu udah bangun?" tanya seseorang keluar dari kamar tidur diruangan kerja itu.

"Iya, semalam kita--"

"Kita nggak lakuin apa apa kok, maaf kayaknya tadi tangan aku bikin kamu kurang nyaman" Asna mengangguk dan rasanya ia ingin mandi.

"Kak...aku pulang duluan aja ya?"

"Kenapa? ini tadi asisten aku bawain baju buat kamu, mandi disini aja dulu" suruh Nathan. Asna mengambil tas kertas bermotif batik dan langsung masuk ke kamar pribadi Nathan.

Tak butuh lama Asna keluar dengan baju lengan panjang juga rok pendek diatas lutut, karena rambutnya basah ia gerai kan rambut merah kecoklatan itu.

Nathan pun bergantian mandi setelah Asna, dan Asna hanya bermain dengan ponsel pintarnya membalas pesan dari Fathia as Sahabat nya yang sangat ketat menjaganya.

Tak lama panggilan masuk dan ternyata Fathia lah yang menelphone dengan cepat Asna mengeser tombol hijau itu.

"Halo?"

"Iya halo, kenapa?"

"lagi ngapain lo di kantor?"

"Kemarin kak Nathan ada urusan dikantor"

"Nggak lagi bikin anak kan?"

"Heh! sembarangan kalo ngomong"

"ehe,sorry...eh jadi gak kuliah di jerman?"

"ikut wae"

"yaudah bye, assalamualaikum"

"wa'alaikumsalam"

tut...

Panggilan terputus dan suara seseorang membuat Asna terkejut, "siapa?"

"oh itu kak...Si thia nanyain aku jadi gak kuliah dijerman terus aku jawab jadi" ucapan polos Asna membuat Nathan sedih karena ia baru saja ingin menyatakan cinta karena ia merasa mulai suka dengan Asna dan kebenaran barusan membuat Nathan sedih.

"Oh ya kak...aku mau daftar kuliah dijerman walinya siapa ya?" tanya Asna bingung.

"Kakak aja" Asna mengangguk dan mereka bersiap untuk pulang karena 2 hari lagi ia akan berangkat ke jerman.

***

"Nana! jalan kuy! sama leon" ajak Fathia saat Asna baru saja ingin mendudukkan tubuhnya disofa ruang keluarga.

"Kemana?" tanya Asna

"Ke Mall yuk, gue pengen perawatan" Asna mengangguk dan mereka akan pergi jam 3 sore nanti.

Asna dan Fathia mengistirahatkan tubuhnya di kasur kamar Fathia, karena Asna lelah ia pun tertidur.

Fathia keluar untuk mencari minum, dan melihat Nathan sedang memainkan ponsel pintarnya di meja makan.

"kak?" Nathan hanya menjawab deheman membuat Fathia mengangguk, setelah minum Fathia duduk dikursi hadapan Nathan.

"Thia... kalian jadi kuliah di Jerman?" tanya Nathan ragu, Fathia hanya mengangguk memperhatikan wajah sang kakak yang lebih terlihat sedih.

"kenapa? kakak suka sama Asna?" awalnya enggan Nathan menjawab pertanyaan sang adik lalu ia berakhir menganggukkan kepalanya.

"Mau gimana lagi dia yang udah bikin kakak deket sama anak anak terus anak-anak sering minta Asna jadi bunda mereka" terdengar Nathan mengehela napas berat, ia tak mungkin menikahkan Asna yang masih umur muda, iya! 19 tahun sangat muda bukan?

"Yaudah tunggu Asna selesain S1 nya baru itu kakak nikahin dia, dia cepet kok 6 bulan lagi juga Asna bakalan udah S1 dia itu kelewat pinter" jelas Fathia menceritakan kepintaran Asna.

"Makanya belajar kayak dia"

"Yeeee...dikasih saran malah ngeledek" ucap kesal Fathia beranjak pergi ke kamar.

***

Asna dan Fathia sudah berada di Mall dan sedang menunggu pasutri- salah pasangan aneh ya Mereka menunggu Leon dan Vanya.

"Lama banget lo!" kesal Fathia saat melihat Leon dan Vanya baru datang.

"***** serem baru datang udah di teriakin ******* kao" gerutu Leon, Mereka ber4 berjalan menuju tempat perawatan.

Para cewek masuk untuk perawatan sedangkan Leon pergi entah kemana, Terlihat lah ke3 gadis itu sangat senang karena bisa Quality time bersama dan ini sangat jarang dilakukan saat kuliah nanti.

"Van...lo sama Leon dateng ke bandara ye hari kamis jam 8" pinta Fathia.

"Ngapain?"

"Nganterin kita buat kuliah ke jerman" jelas Asna. Vanya mengangguk mengerti.

Perawatan pun selesai Asna keluar terlebih dulu karena dia sudah selesai mengganti baju sedangkan Fathia dan Vanya masih didalam ruang ganti. Asna duduk di sofa tunggu, tak laam Fathia dan Vanya keluar dengan muka fress mereka.

Bersambung...

[Telah di REVISI tanggal 30 Juni 2020]

Terpopuler

Comments

Yeyen Dhevan

Yeyen Dhevan

mantap

2020-11-13

0

cia

cia

masa s1 cm 6 bln kuliah apa kursus???

2020-10-06

0

Firchim04

Firchim04

Hai author semangat😊

Salam dari "Dosenku Sahabatku" dan "Suamiku Adik Kelasku"

2020-09-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!