Part 13

Part 13

1 minggu kemudian

"Rifa! besok lo harus sekolah," ucap Sena pada Vana.

"Kenapa? lo juga gak sekolah kan," jawab Vana sambil memainkan hp-nya.

"Cih, makin lama makin songong," umpat Sena mengingat sikap Vana yang semakin lama semakin berubah.

"Apa lo bilang, lo sendiri kan yang bilang harus menghadapi masalah tanpa harus terjerat dalam kegelagapan," ucap Vana.

"Kegelapan," ucap Sena memperbaiki ucapan Vana.

"Sama aja," balas Vana.

"Lagian ingatan lo belum kembali juga, gue jadi penasaran, lo itu sebenarnya Vina apa bukan," ucap Sena.

"Gue itu Rifa, bukan Vina," ucap Vana.

"Hais, keras kepala, udah ah, gue mau cari sekolah yang cocok buat cewek bandel kek lo," ucap Sena beranjak pergi.

"Eh, eh, mau ke mana lo? gue gak mau sekolah!" teriak Vana.

Nampaknya Sena tak menghiraukan teriakkan Vana. Ia tetap berjalan keluar.

***

Plakk

Bukk

"Udah Rick," ucap Aksa menahan lengan Ricky.

"Lo apa-apaan sih Rick!" bentak Raka memegangi perutnya yang sakit akibat tendangan Ricky.

"Lo yang apa-apaan! kenapa lo selama ini gak bantu kita buat cari Vana!" bentak Ricky.

"Buat apa gue cari dia!" balas Raka.

Ricky menghela nafasnya pelan.

"Percuma aja gue jelasin, gue mau tanya, kenapa selama ini lo benci sama Vana, padahal lo tau sendiri kan kalo Vana sayang banget sama lo," ucap Ricky lebih tenang.

"Gue tau, tapi dia udah berani celakai Kaila," balas Raka.

"Tapi kalo Kaila yang celakain Vana lo gak benci sama kaila? iya? ini juga salah gue, seharusnya gue kasih tau semuanya dari awal," ucap Ricky.

Raka hanya diam, tak mengerti apa yang Ricky ucapkan.

"Vana gak pernah niat mau celakain Kaila, justru Kaila yang mau celakain Vana, lo bisa liat bukti vidio CCTV-nya," kali ini Aksa yang bicara.

"Hh, gak mungkin," ucap Raka tak percaya.

"Emang lo pernah denger Aksa bohong?" tanya Ricky.

Memang benar, selama ini Aksa tak pernah berbohong.

"Terserah lo aja, mau percaya apa gak," ucap Ricky beranjak pergi.

***

"Ricky!" panggil seseorang.

"Kenapa?" Ricky membalikan badannya.

"Mamah sama papah mau ke Singapura, kamu di rumah sendiri gak papa-kan? nanti kamu minta temenin Aksa sama Raka juga gak papa, lagian papa mama mereka juga mau pergi," ucap Risya -mamanya Ricky.

"Gak papa mah, di rumah juga ada Bik Wina kok," ucap Ricky.

"Yaudah, kamu jaga diri baik-baik ya, mungkin 3 tahun ke depan mamah sama papah jarang di rumah," ucap Risya.

"Memangnya ada urusan apa mah? kok lama banget?"

"Cuman urusan pekerjaan, gak hanya Mamah sama Papah aja, banyak klien Papah yang pergi ke luar, termasuk kedua orang tua Raka sama Aksa."

"Yaudah deh, Mamah juga hati-hati di sana ya."

"Iya, Mamah pergi dulu ya, udah ditunggu papah."

***

"Papah mau ke Singapura, kamu jaga Mamah baik-baik ya," ucap Andre pada Vino.

"Iya pah, jangan lama-lama, nanti Mamah tambah stres lagi," ucap Vino.

"Kau ini, oh, iya, gimana kabar Vana?"

"Gak tau pah, Ricky belum kasih kabar."

"Yaudah, papah pergi dulu."

***

"Bwahahaha..."

"Ketawain apa sih?" tanya Sena pada Rifa -Vana.

"Gak, tuh kucing sama ayam lagi menjalin hubungan terlarang," jawab Rifa.

Sena menatap Rifa horor. Sekarang ini sikapnya benar-benar berubah. Bisa dibilang gila.

"Besok lo sekolah," ucap Sena.

"Ohh, eh, tunggu, apa! sekolah? cepet amat dapatnya."

"Ya iya lah, Sena gitu," ucap Sena.

"Emangnya sekolah mana?"

"SMA Samudra Biru."

"Etdah buset! kok langsung SMA? gue masih kelas 3 SMP kali."

"Lo gak bilang sih."

"Lo-nya yang gak nanya."

"Yaudah, udah terlanjur juga."

"Emang bisa diterima? ijazah SMP aja gak punya."

"Ya bisa-lah, kan sekolahan itu milik gue."

"Gak ah, tahun depan aja."

"Terserah lo dah, berarti besok lo masuk sekolah SMP."

"Emang udah cari?"

"Yaa.. belum sih."

"Gue mau tidur aja deh, di sini rasanya nyesek gitu, liat ayam sama kucing lagi romantisan, gak tau apa kalo di sini ada jomblo." Rifa berjalan memasuki kamarnya.

'Aneh'

Bersambung.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***