15 Menyelamatkan Kamu

Mela dan Dewi memperhatiakan aksi Dea dan melihat situasi, saat gerombolan pria asing itu sudah lengah karna berjalan mengikuti Dea.

Mereka berdua pun lari berlawanan arah untuk mencari balabantuan

Brruugghh

Dewi yang berlari cukup kencang tampa memperhatikan jalan menabrak seseorang dan ia terpental hinga duduk di pasir.

"wi,, lu gapapa?"

Dewi mulai bangkit dan melihat siapa yang menabraknya.

"huhh huhhh,,,Ra,,,Raka". dengan napas yang ngos-ngosan Dewi memanggil Raka

"tanang dlu wi, ada apa? Dini sama yang lain mana?". pertanyaan Raka yang beruntun karna melihat Dewi hanya sendiri

"itu,,, itu Dea sama Dini". karna napas yang masih tersengal-sengal jawaban Dewi terbata-bata

"tarik napas dlu wi".

Dewi terlihat sedang menarik napas nya lalu setelah merasa sedikit tenang Dewi menceritakan kejadian yang dialamin mereka. Mimik wajah Raka berubah khawatir mendengar perkataan Dewi. Terlihat Raka mengepal tangangnya hingga terlihat memutih.

"gue harus kesana". Raka yang sudah emosi bergegas untuk melihat kondisi istrinya namun langkahnya terhenti karna Dewi menarik tanganya.

"Ka, mending kita samperin bang Rendara sama Adi dlu karna mereka berempat. Gue percaya sama Dea dia ga akan membuat Dini celaka"

Dengan terpaksa Raka mengikuti Dewi berlari untuk meminta batuan teman dan kaka iparnya

___________________________________________

Dini melihat ada dua orang bapak-bapak yang yang memakai seragam penjaga pantai dan salah satunyaembawa tonfa (ituloh tongkat yang suka di bawa2 satpam)

"Pak,, Pak tolong"

"iya neng,, ada gang bisa bapak bantu"

Terlihat name tag yang ada di sergam kedua bapak itu, yang berbicara dan Mela itu pak Yanto dan satunya pak Ari.

"tenang dlu neng, napas dlu yang bener". pak Yanto berusaha menengakan Mela. "Ri tolong ambilin minum dlu".

Setelah mimun dan merasa napasnya kembali tenang Mela mulai menceritaka kejadian itu kepada kedua bapak-bapak tersebut.

"itu pak temen saya di bawa sama geromolan pria asing, saya takut teman sayang di apa-apain pak"

"berapa orang pria itu? dan ada ciri-cirinya?"

"mereka berempat, salah satu dari mereka memakai kalung Rantai dan ada juga yang bertatto di bagian lengan, ah iya tatto dua pisau yang menyilang". jelas Mela dengan mengingat-ingat ciri-ciri gerombolan pria tersebut.

"Oh saya tau, itu memang gerombolan preman yang suka buat onar di pantai ini. Dimana tempatnya?". tegas bapak itu bertanya pada Mela

"bapak bisa ikuti saya"

Kedua penjaga pantai tersebut mengikuti Mela yang berlari terburu-buru karna khawatir. Setibanya di tempat tadi mereka melihat tempat itu sudah kosong, lalu tak lama Dewi datang dengan membawa Raka, Rendra serta Adi.

"Mana Dini?". tanya Raka setengah berteriak

"kita gatau Ka, tadi mereka disini"

"Sudah sudah kalian tenang dlu, kami tahu markas mereka"

"saya gabisa tenang pak, istri saya dalam bahaya"

"iya iya baik, saya paham. Salah satu dari kalian tolong hubungi polisi karna salah satu dari gelombolan teraebut merupakan DPO khasus narkoba". jelas pak Yanto

"baik pak"

"sebaiknya kita pergi ke markas mereka"

Merekapun berjalan tersega-gesa menuju markas yang ditunjuk oleh pak Yanto.

Setibanya diasan terdengar suara gelak tawa dari dalam sebuah gubug. Pak yanto menginstruksikan untuk para wanita agar tetap berada dibalik pohon untuk bersembunyi, lalu beliau menyusun Rencana. Merekapun membuabarkan diri menuju posisi masing-masing. Renda dengan pak Yanto bertugas mendrobrak pintu, pak Ari, Raka dan Adi bersiap untuk menyelinap masuk ketika sudah terjadi keributan.

Brraggg

Pintu terdobrak oleh s e k a li tendangan pak Yanto, R e n d ra mengepal tanganya meli hat kondisi dua wanita yang ia cintai itu. Dini dan Dea tangangan mereka di tahan dibelakangnya oleh dua pria, d e n g a n b aju Dea yang sudah terlepas h a n y a tinggal bra dan selana hotpast yang masih t e r p a k a i sedangkan Dini kaos yang ia kenakan sedang diangkat p a k s a oleh p r i a lain, pria yang m e n g e n a k a n kalung r a t a i itu seperti p e m i m p i n mereka ia h a n y a duduk dan tertawa menikmati pekerjaan anak buahnya.

Setalah sadar pintu itu di dobrak paksa, mereka hendak berlari namun kalah telat oleh Raka dan yang lain telah masuk.

"sebaiknya kalian menyerah saja, polisi akan segera datang"

Mendengar itu ketua pereman itu berlali namun kalah cepat oleh pak Ari yang teleh memukul leher belakanya hingga tersungkur, tak butuh waktu lama untuk pak Ari membekuknya dengan cepat ia mengikat tangan pereman tersebut kebelakang dengan tali yang ia bawa.

Didalam gubuk itu terjai perkelahian namun mereka semua berhasil dikalahkan oleh pak Yanto dan yang lain. Tak lama polisi pun datang dan langsung memborgol keempat pereman tersebut.

Raka dan Rendra berlari menghampri Dini dan Dea, Raka langsung memeluk tubuh Dini begitupun denga Renda yang melepaskan kemejanya untuk menutupi tubuh Dea yang hanya tinggal bra dan hotpanst nya.

"Yayang maafin babang ya". mendengar itu Dea hanya diam dan langsung menangis ia merasa harga dirinya telah hancur karna tubuhnya telah dilihat oleh orang banyak.

Raka lebih dulu mengangkat tubuh Dini untuk dibawa keposko kesehatan, ia menitihkan air mata dan membemamkan wajahnya di dada bidang Raka dan melingkarkan tanganya ke leher suaminya itu.

Rendrapun ikut mengkat tubuh Dea dan berjalan mengikuti Raka, Dea tetap menangis tanpa suara. Mela dan Dewi menhampiri kedua temanya tersebut dan mengikuti mereka.

Sesampainya di posko Dini dan Dea di baringkan di brangkar dan di periksa oleh Dokter jaga dan perwat disana. Setelah memeriksa keduanya lun keluar dari ruang itu.

"pasien bernama Dini hanya mengalami luka memar ia akan baik-baik saja"

"sedangkan untuk pasien bernama Dea, dia sudah pinsan saat dibawa kesini dan ketika saya cek pasien akan mengalami trauma sepertinya, tapi kita lihat saja kondiainya setelah ia siuman".

"baik Dok"

Raka dan yang lain memasuki ruangan ketia dokter telah keluar.

"sayang kamu gapapa?"

"aku gapapa ko, tangan dan leher aku cuma memar karena dicenkram oleh mereka". jawab Dini dengan senyum terlihat tegar namun ia menyimpan kesedihanya didalam hati.

"Maafin aku". Raka meneteskan air mata melihat kondisi Dini ia menyalahkan dirinya sendiri karna lalai menjaga Dini.

Beberapa menit kemudian Dea sadar dan ia melihat sekeliling teman-tanya sudah bekumpul, Dea mencoba bangun namun tidak bisa, lalu dengan sigap Rendra membantunya untuk bangun.

"De,, maafin aku gara-gara aku kamu jadi kaya gini". Dini memeluk Dea dan menangis

"gapapa Din,, aku baik-baik ajh". Dea membalas pelukan Dini dan tangannya mengelus-elus punggunh Dini.

"Kalian bisa keluar dlu, aku mau bicara sama bang Rendra. Kalian makan ajh dlu dari siang pasti belum makan kan". senyum Dea terlihat seperti tidak terjadi apa-apa

"Kalian ke Restoran yang tadi gue pesen ajh soalnya tadi gue bilang jagan di masakin dlu"

Merekapun mengangguk dan satu persatu keluar ruangan. Mereka menuju Restoran tempat Rendra memesan makanan.

----------------------------------------------------------------------

Rendra tetam mengenggam tangan Dea dan menundukan wajahnya, ia menyalahkan dirinya sendiri karna tidak bisa menjaga Dea

"Bang,,Abang beneran sayang sama aku?".

"Bukan,, Bukan sayang tapi cinta De". Renda mengangkat kepalanya dan menatap dalam manik mata Dea (klo babang Rendra lagi serius dia akan panggil nama buka yayang hihi)

"bang,, aku boleh jujur?"

Rendra mengangguk pertanyaan Dea tanda meng'iya'kan

"jujur bang, aku juga mulai sayang sama abang. tapi,,,tapi...". Dea berbicara terbata-bata dan meneteskan air mata

"tapi kondisi aku kaya gini bang, harga diri aku udah hancur bang. Apak kamu tetep mau terima aku?"

Hening

Rendra terdiam beberapa detik ia mengambil napas panjang nya dan memeluk Dea.

"maafin aku,, aku aku gabisa jaga kamu. Aku akan tetap menerima kamu apa adanya sayang". ucap lembut Rendra

Rendra beberapa kali mengecup puncak rambut Dea, dan menghapus air mata dari wajah Dea.

"Berati kamu nerima cinta abang?"

Dea mengangguk

"kita jadian?"

Dea mengangguk lagi

Rendra menundukan wajahnya karna senang dia diam seribu bahasa. Dea melihat Rendra yang menundukan kepalanya.

"bang kenapa?". tanya heran Dea

Rendra tetap terdiam

Cup

Dea mencium pipi Rendra, ia langsung mengangkat kepalanya dan menertbikan senyum

(Dalam hati Rendra yang bersorak)

Sumpah demi apa yayang Dea cium gue tanpa gur minta

Yuuuhhuuuuu

Gabakal gue cuci sampe besok

Cup

Rendra memegang kedua pipi Dea hinggabibirnya maju beberapa senti lalu menciumnya.

"ihh babang sakit tau". rengek Dea dengan bibir yang masih maju beberapa senti

"hihi abis gemess,, itu mau dicium lagi?". jahil Rendra memberikan pertanyyan itu dan membuat pipi Dea memerah seperti udang rebus (kepiting mulu bosen ganti ya jadi udang gapapa kan reader?)

"udah hayu tadi siang katanya laper ini udah mau malem bentar lagi juga"

"iya hayu"

*

*

*

1435 kata yang biasanya nya cuma 600-700 spesial untuk episode ini biar kalian bacanya tenanng dan ga gantung aku tau ko di gantung itu ga enak (pengalaman)

sambil tunggu up baca novel aku yang lain ya klik ajh profil aku pasti muncul dah tuh

jagan lupa Like nya ya

see you~

Terpopuler

Comments

Nayosha

Nayosha

masukan nich buat penulis....cerita nya kadang kurang tersusun... lompat" Thor...kl LG satu moment cerita/ngobrolnya di usahakan aga detail jadi seru....

2024-06-17

0

Dini Eriani

Dini Eriani

nikah dulu bru ciuman

2022-01-20

0

istrinya Jimin 💜🐣💜

istrinya Jimin 💜🐣💜

kenapa ga lopster rebus aja kan sma merahnya

2021-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 01 Bisnis dan Keluarga
2 02 Hari Pertemuan
3 03 Perasaan Terdalam
4 04 Hari Pernikahan
5 05 UKS
6 06 Pulang Sekolah
7 07 Drama Sekolah
8 08 Basket
9 09 Rumah Sakit
10 10 Pengungkapan Perasaan
11 11 Sebelum BBQ-an
12 12 BBQ #1
13 13 BBQ #2
14 14 Pantai
15 15 Menyelamatkan Kamu
16 16 Kedatangan Bima
17 17 Maaf
18 18 Maaf #2
19 19 Rencana Liburan
20 20 UJIAN
21 21 Class Meeting
22 22 Class Meeting #2
23 23 Class Meeting #3
24 24 Rumah Aditama
25 25 Hari Bersama Para Mertua
26 26 Perkumpulan Ibu Sosialita
27 27 Tahu Rasa Kamu
28 28 Bercerita
29 29 Perdebatan
30 30 Liburan
31 31 Liburan #2
32 32 Liburan #3
33 33 Liburan #4
34 34 Liburan #5
35 35 Liburan #6
36 36 Liburan #7
37 37 Nadira Wijaya Kusuma
38 38 Perdebatan Lagi?
39 39 Moment
40 40 Lulus?
41 41 Percayalah
42 42 Kenangan
43 43 Malam Pertama?
44 44 Apa tidak apa-apa?
45 45 Pertunangan Rendra dan Dea
46 46 Istri
47 47 Udahan Marahnya ya?
48 48 Sungguh?
49 49 Undangan
50 50 Kepulangan Bima
51 51 Ngidam
52 52 Rendra and Dea Wedding Day
53 53 Rendra and Dea Wedding Day #2
54 54 Matahari Kembali Memancarkan Sinarnya
55 55 Hari Bahagia
56 Bonus Chapter 01
57 Bonus Chapter 02
58 Bonus Chapter 03
59 Bonus Chapter 04
60 Bonus Chapter 05
61 Bonus Chapter 06
62 Bonus Chapter 07
63 Bonus Chapter 08
64 IKLAN!!
65 Bomus Chapter 09
66 Bonus Chapter 10
67 Bonus Chapter 11
68 Bonus Chapter 12
69 BUKAN UPDATE
70 Are you ready for Pernikahan Dini new season?
71 Bima dan Mela - 01 Perkenalan yang gagal
72 Bima dan Mela - 02 Malu sampai mau mati saja
73 Bima dan Mela - 03 Cowok Nyebelin Vs Nona Aneh
74 Bima dan Mela - 04 2 Mahluk beda kutub
Episodes

Updated 74 Episodes

1
01 Bisnis dan Keluarga
2
02 Hari Pertemuan
3
03 Perasaan Terdalam
4
04 Hari Pernikahan
5
05 UKS
6
06 Pulang Sekolah
7
07 Drama Sekolah
8
08 Basket
9
09 Rumah Sakit
10
10 Pengungkapan Perasaan
11
11 Sebelum BBQ-an
12
12 BBQ #1
13
13 BBQ #2
14
14 Pantai
15
15 Menyelamatkan Kamu
16
16 Kedatangan Bima
17
17 Maaf
18
18 Maaf #2
19
19 Rencana Liburan
20
20 UJIAN
21
21 Class Meeting
22
22 Class Meeting #2
23
23 Class Meeting #3
24
24 Rumah Aditama
25
25 Hari Bersama Para Mertua
26
26 Perkumpulan Ibu Sosialita
27
27 Tahu Rasa Kamu
28
28 Bercerita
29
29 Perdebatan
30
30 Liburan
31
31 Liburan #2
32
32 Liburan #3
33
33 Liburan #4
34
34 Liburan #5
35
35 Liburan #6
36
36 Liburan #7
37
37 Nadira Wijaya Kusuma
38
38 Perdebatan Lagi?
39
39 Moment
40
40 Lulus?
41
41 Percayalah
42
42 Kenangan
43
43 Malam Pertama?
44
44 Apa tidak apa-apa?
45
45 Pertunangan Rendra dan Dea
46
46 Istri
47
47 Udahan Marahnya ya?
48
48 Sungguh?
49
49 Undangan
50
50 Kepulangan Bima
51
51 Ngidam
52
52 Rendra and Dea Wedding Day
53
53 Rendra and Dea Wedding Day #2
54
54 Matahari Kembali Memancarkan Sinarnya
55
55 Hari Bahagia
56
Bonus Chapter 01
57
Bonus Chapter 02
58
Bonus Chapter 03
59
Bonus Chapter 04
60
Bonus Chapter 05
61
Bonus Chapter 06
62
Bonus Chapter 07
63
Bonus Chapter 08
64
IKLAN!!
65
Bomus Chapter 09
66
Bonus Chapter 10
67
Bonus Chapter 11
68
Bonus Chapter 12
69
BUKAN UPDATE
70
Are you ready for Pernikahan Dini new season?
71
Bima dan Mela - 01 Perkenalan yang gagal
72
Bima dan Mela - 02 Malu sampai mau mati saja
73
Bima dan Mela - 03 Cowok Nyebelin Vs Nona Aneh
74
Bima dan Mela - 04 2 Mahluk beda kutub

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!