Irani sudah tak bisa tidur lagi. Ucci bisa datang ke mimpinya. Ucci memang manusia sama seperti Irani. Tapi Irani tak sama dengan Ucci. Sebenarnya, Irani tak ingin, Seperti ini. Rasanya tersiksa setiap harinya. Berkali kali Nyawanya hampir melayang karna Kemampuanya ini. Jika harus memilih. Irani ingin jadi manusia normal saja. Tapi Bela bilang. Kemampuan Irani sudah tertulis dan sudah menjadi takdir. Bagaimana pun cara Irani untuk melepaskan semua ini. Atau memcoba menghilangkannya. Tak akan pernah bisa. Yang bisa Irani lakukan hanya menerimanya dengan Ikhlas.
Irani terbangun sekarang. Di sekelilingnya begitu ramai. Ramai penuh aktivitas. Namun bukan Aktivitas manusia. Tapi Aktivitas para hantu gentayangan yang menghuni rumah sakit ini. Irani tak bisa Istirahat sama sekali. Apa yang di lakukan Para hantu ini. Sangat menggangu Irani. Mereka beraktivitas layaknya manusia.
Irani masih melihat keluar jendela. Waktu menunjukan jam 2 pagi. Semua hantu berkumpul membentuk kelompok kelompok daerah kekuasaan. Bu Dina sudah terlelap sedari tadi mungkin lelah menjaga Irani. Begitu juga dengan Pak Diman dan Bu Ilan. Mereka masih tertidur di Sopa ruangan Irani.
"Hay, Kamu bisa liat aku yah..." Seru Suster dengan muka setengah rusak. Dulu di meninggal di rumah sakit ini. Di bunuh oleh pasien yang tak waras. alis gila. Di pukul oleh benda tumpul sebagian wajahnya hancur. Pasien gila itu. Di selingkuh istrinya yang berprofesi sebagai suster. Malang Nasif suster ini. Dia yang kena kemarahan Pasien sinting ini. Suster ini. Korban yang 3. Setelah membunuh 3 Suster ini. Pasien sinting ini mati bunuh diri. Di depan pohon di hadapan kamar Irani. Pasien gila itu masih menggantung di pohon itu. Tak mau pergi.
Akh, Irani melihat lagi masa lalu hantu suster yang ada di depannya. Irani tersadar dan tersenyum melihat suster itu.
"Akhh.. Kamu beneran bisa liat aku. Aku seneng banget apa manusia yang liat aku. Aku Suci Nama kamu siapa?" Tanya suster Suci kegirangan senang.
"Aku Irani" kenalkan Irani.
"Kamu liat, masa lalu aku yah" Ucap Suster suci lagi.
"Iya, Aku ga sengaja" Jawab Irani singkat.
"Kamu ga takut sama aku?" Tanya Suster suci lagi.
Irani menggelengkan kepalanya. Wajah rusak suster Suci. Masih mending dibandingkan Wajah Bela yang lebih menakutkan dari siapapun yang Irani temui.
"Kamu ngapain disini?" Tanya Bela tiba tiba datang.
"Ikh, kamu siapa sih? Ganggu aja" Ucap Suster Suci merasa kesal.
"Pergi sana? Jangan ganggu temen aku" Usir Bela sambil melotot.
"Iya iya aku pergi" Seru Sister Suci merasa takut pada Bela.
"Iran, Kamu jangan berurusan sama mereka" Seru Bela memperingatkan lagi.
"Dia ga jahat Bela" ucap Irani.
"Tetep aja," Seru Bela menghilang dan kini sudah berada di samping Irani.
"Ikh, Kamu kebiasaan.." Ucap Irani cemberut.
"Ucci gangu kamu Iran?" Tanya Bela tiba tiba.
Irani menganguk. Rasanya badanya terasa lemah karna Ucci tadi. Hampir menguras seluruh tenaganya.
"Maaf Iran, Aku tak bisa membantumu tadi" Ucap Bela merasa bersalah.
"Ga apa apa? Aku baik baik saja" ucap Irani lagi.
Bu Ilan, sedikit terbangun karna suara Irani. Bu Ilan membuka matanya sedikit. Tak di lihat siapa pun selain Irani sendiri. Bu Ilan berpikir. " Sedang berbicara dengan siapa Irani? Apakah Irani berbicara sendiri lagi?"
Bu Ilan pura pura tidur. Untuk mendengarkan Irani berbicara. Dan pura pura menutup matanya kembali.
"Bagaimana keadaan Cris sekarang?" Tanya Irani lagi.
"Cris tak apa apa? Hanya sedikit kelelahan karna mengeluarkan seluruh tenaganya untuk menyelematkanmu". Ucap Bela lagi.
Irani mulai meneteskan air matanya. Sudah 2 kali. Irani di selamatkan Cris. Irani semakin merasa bersalah pada Cris.
"Iran ini bukan salah kamu. Cris ikhlas nolong kamu" Ucap Bela lagi. Karna melihat Irani mulai menangis.
Irani masih menangis lagi. Tak berkata apa apa.
Bu Ilan terus mendengarkan suara Irani. Bu Ilan berpikir 2 nama yang Irani sebut. Bela dan Cris. " Siapakah mereka?" Pertanyaan pertanyaan itu begitu membuat Bu Ilan penasaran.
Sampai besok Irani masih terjaga. Irani sudah tidak bisa tidur lagi. Sekarang Irani takut sama Ucci makanya Irani tak mau tidur. Takut Ucci datang lagi ke dalam mimpi Irani.
Hari ini, Bu Dina nenek Irani pergi menebus obat milik Irani sedangkan Pak Diman pergi mencari sarapan untuk mereka. Tinggal Bu Ilan dan Irani.
Sedari tadi Bu Ilan gelisah. Ingin bertanya pada Irani. Tapi bagaimana cara Irani memulai. Bu Ilan bingung untuk memulai.
Irani yang melihat Bu Ilan langsung bertanya pada Bu Ilan secara langsung.
"Bu Ilan kenapa?" Tanya Irani yang melihat Bu Ilan gelisah sedari tadi.
"Iran, Ibu bingung harus mulai dari mana?" Ucap Bu Ilan yang di landa kebingungan yang sangat dalam.
"Tanya aja?, Irani bakal jawab kok" Ucap Irani. Mengetahui Apa yang ingin Bu Ilan tanyakan.
"Iran, Semalam kamu ngobrol sama siapa?";Tanya Bu Ilan pelan. Dan masih bingung dengan apa yang di tanyakan ya benar atau tidak.
Irani tersenyum.
"Bu Ilan percaya ga, Kalo Irani bilang jujur sama Bu Ilan?" Balik tanya Irani.
"Tentang apa?" Membuat Bu Ilan bingung dan penasaran dengan ucapan Irani.
Irani menghembuskan nafas panjang. Untuk pertama kalinya. Irani mengakui Kemampuanya pada seseorang. Yaitu Ibu Angkatnya Bu Ilan.
"Aku bisa melihat mahluk lain, selain Manusia. Dan kemarin Irani sedang mengobrol dengan teman Irani Bela dan Cris. Cris itu kakaknya Bela sudah 2 x Irani di tolong Cris" Tutur Irani menjelaskan berkata jujur.
Bu Ilan, Scok antara percaya dan tidak. Terkejut dengan pengakuan Irani. Entah kenapa Bu Ilan jadi merinding sekarang.
"Bu Ilan jangan takut yah sama Iran?. Anggap aja, Irani tak pernah berkata jujur pada Bu Ilan. Iran percaya pada Bu Ilan. Tak akan memberitahukan Kemampuanya Irani pada siapapun?. Bu Ilan janji" Ucap Irani lagi.
Bu Ilan menghembuskan nafas panjang. Rasa terkejutnya masih Bu Ilan rasakan. Tapi harus gimana lagi. Irani begitu bercaya padanya. Tak mungkin kan Bu Ilan menolak keinginan Irani. Yang sudah seperti putrinya sendiri. Bu Ilan sangat menyayangi Irani. Lebih dari siapapun. Walaupun Bu Ilan tak melahirkan Irani. Tapi Irani anak Bu Ilan. Dari bayi sampai sekarang Bu Ilan yang merawat Irani.
"Hmm. Baikah kali itu keinginan Iran. Ibu akan rahasiakan. Tapi jujur Bu takut sama kemampuan Iran itu" Ucap Bu Ilan merasa kuatir dengan Irani.
"Terimakasih Bu Ilan" Irani langsung memeluk ibu angkatnya itu.
"Bu ga usah kuatir. Ada Bela dan Cris yang menjaga Irani" Ucap Irani melepaskan pelukannya.
Bela sedari tadi di belakang Ibu Ilan tersenyum.
"Kamu senyum sama siapa?" Tanya Bu Ilan merasa takut.
"Itu, Bela Bu. Teman Irani yang menjaga Irani" Ucap Irani lagi.
Bu Ilan, menoleh kebelakang. Tak ada siapapun di sana. Namun Bulu kuduk Bu Ilan merinding sangat. Mungkin benar yang di katakan Irani. Kalo di belakangnya ada teman Irani yang bernama Bela.
Bersambung.
Jangan Lupa like yah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 680 Episodes
Comments
Ananfe official
seketika bengek pas liat kata SCOK 😂😂😂
2021-06-06
1
Nady Mulya
asli keren cerita ya, padahal saya penakut 😁
2021-03-09
13
Lalasri Moogangga
😱😱😱
2020-04-20
0