Cris mengikuti Hantu perempuan itu. Hantu Perempuan itu, belum juga menemukan Irani. Bela sengaja membuat Dingding pelindung dengan sisa sisa kekuatannya untuk menyembunyikan Irani dari hantu Perempuan itu.
Hantu perempuan itu, begitu murka karna belum juga menemukan Irani.
"Sial, dimana adikmu menyembunyikan gadis itu" Bentak Hantu Perempuan itu pada Cris yang sedari tadi mengikuti Hantu Perempuan itu.
"Aku ga tau" Ucap Cris. Cris tak berpikir Dimana Bela menyembunyikan Irani. Hantu Perempuan itu bisa membaca pikiran Cris buka Cris memikirkan Bela atau Irani.
"Sialan sialan " Hantu perempuan itu terus marah marah membuat jalan yang di lalui nya rentak karna amarahnya yang begitu besar.
"Sudahlah lepaskan Gadis itu" Pinta Cris.
"Ga akan"
"Cris mulai menyerang Hantu Perempuan itu, karna pertahanannya sudah melemah sekarang"
"Sialan, Kamu menyerang aku. Di saat aku lengah" Gerutu Hantu perempuan itu terjatuh tersungkur.
Namun hantu perempuan itu, masih kuat berdiri kembali menyerang Cris. Namun Cris terus menyerang Hantu Perempuan itu. Sampai hantu Perempuan itu. Lemah tak tak berdaya karna serangan Cris.
"Baiklah, Aku tak akan menggangu Gadis itu lagi" Ucap Hantu perempuan itu. Karna sudah merasa kalah karna serangan dari Cris.
"Bagaimana kamu, menyelesaikan ulah kamu saat ini. Banyak bangunan yang hancur" Ucap Cris ikut marah.
"Kamu tak usah Kuatir. Aku akan memperbaiki semuanya seperti sedia kala. Dan Akan membuat manusia lupa dengan gempa yang telah aku lakukan" Ucap hantu perempuan itu.
"Baiklah, Aku tak akan pergi sampai kamu membereskan semuanya"
Hantu perempuan itu menganguk. Hantu Perempuan itu Duduk bersila. Hantu perempuan itu mengeluarkan seluruh Energi dari dalam tubuhnya. Dengan sekejam semua kembali seperti semua dan para manusia yang terlibat kembali berada di sekolah. Tak mengetahui apa yang terjadi. Ingatan mereka di hapus oleh hantu perempuan itu.
Cris begitu takjub dengan kekuatan hantu perempuan itu. Yang membuatnya kembali normal. Seperti lorong Waktu yang bisa dengan mudahnya menarik ulur. Setelah selesai semuanya Hantu perempuan itu menghilang bersama dengan Cris.
Bela dan Irani kini ada Di ruang UKS. Dimana mereka berasal tadi.
"Bel, Apa yang terjadi kenapa kita berada disini?" Ucap Irani merasa bingung dengan apa yang terjadi.
"Aku juga ga tau, Cris sudah menyelesaikan semua" Ucap Bela masih berpikir tentang kejadian ini. Yang tak bisa Bela mengerti.
"Cris"
"Siapa dia?" Tanya Irani tak kenal. Sambil mengerutkan keningnya karna baru mendengar nama itu di sebut.
"Cris kakak Aku Iran"Ucap Bela sambil tersenyum.
"Sejak kapan kamu punya Kaka?" Tanya Irani tak percaya.
"Aku lupa mengenalkannya padamu Iran. Karna Cris sendiri tak ingin berkenalan denganmu"
Irani mengerutkan keningnya, " Kenapa aku tak bisa melihat?" Tanya Irani lagi.
"Yah, Karna Cris tak ingin melihatmu?" Ucap Bela lagi.
"Kakakmu jahat sana aku" Ucap Irani lagi sambil cemberut.
Bela mengerutkan keningnya. "Maksud kamu apa Iran?" Tanya Bela tak mengerti.
"Kok kakak kamu, Ga mau lihat aku" Ucap Irani lagi.
"Kalo itu, Aku ga tau Iran"
"Aku penasaran sama kakak kamu yang udah nolong aku"
"Tuh, Dia ada di belakang kamu" Ucap Bela karna Melihat Cris sudah berdiri di belakang Irani
Irani menoleh, Terlihat Pria tampan berkulit putih pucat dan begitu tinggi memakai Baju orang Belanda pada jaman dulu. Sedang berdiri di belakang Irani.
Irani, masih terkesima melihat Cris yang begitu mempesona. Irani masih kelas 6 SD. Tapi Cris begitu menggoda nya karna ketampanannya. Wajah Irani langsung merah saat melihat Cris. Irani deg degan tak karuan.
Cris tersenyum melihat Irani.
Irani membalas senyuman Cris yang menawan. Irani baru melihat Hantu yang tampan seperti Cris.
"Iran kamu kenapa? Kenapa wajah mu merah" Ucap Bela yang menyangka Irani sakit.
Irani, meraba wajahnya dengan kedua tangannya. Irani sendiri tak tau kenapa wajahnya merah saat melihat Cris.
"Aku ga tau, Bel. Aku baik baik saja" Ucap Irani. Karna Irani sendiri tak tau, apa yang terjadi padanya.
Cris tersenyum lagi. Baru kali ini. Cris menampakan dirinya pada Irani. Padahal Dari dulu. Cris sudah sering melihat Irani. Entah kenapa Cris merasa malu menampakan diri pada Irani. Baru kali ini. Cris berani menampakan diri. Cris tak ingin di sebut jahat oleh Irani karna tak menunjukan dirinya pada Irani.
"Maaf Iran, Aku tak pernah menunjukan diri ku padamu" Ucap Cris meminta maaf.
Irani tersenyum. Irani begitu senang melihat Cris. Cris begitu tampan walau sudah menjadi hantu. Tapi Cris tak hilang pesonanya sebagai seorang laki laki yang tampan dan menawan.
"Aku jelek yah, Kakak tak mau menunjukan diri kakak sama aku" Ucap Irani sedikit Sedih.
"Bukan Iran" Cris menggelengkan kepalanya. Irani salah paham padanya.
"Bukan gitu, Iran"
"Terus apa?"
"Aku.."
Belum sempat Cris berbicara, Rudi dan Yesa membuka pintu ruang UKS. Karna sudah waktunya Istirahat.
"Iran, kamu sedang berbicara dengan siapa?" Tanya Yesa melihat sekeliling tak ada seorangpun pun di ruang itu. Dari luar, Yesa dan Rudi pelan pelan membuka pintu. karna terdengar Irani sedang berbicara dengan seseorang. Namun tak di lihatnya seorang pun di ruang itu hanya Irani sendiri.
"A.. Aku,"
"Kalian salah dengar" Ucap Irani. Tak bisa menceritakan kan pada 2 teman manusia nya kalo Irani bisa melihat Hantu dan ada 2 hantu Orang Belanda yang kini ada di ruang itu. bersama Irani
Irani masih melihat ke arah Cris dan Bela. Bela hanya tersenyum sendiri. Melihat 2 teman manusia Irani.
Rudi mengerutkan keningnya. Sudah jelas tadi Mendengar dari luar Irani sedang mengobrol dengan seorang laki laki. Tapi memang tak ada siapa siapa di ruang itu selain Irani.
"Iran, kamu mau masuk kelas apa pulang. Aku udah ngasih tau wali kelas kalo kamu sakit" Ucap Yesa.
"Aku ingin di sini saja Sa" Ucap Irani kembali menyenderkan kepalanya pada bantal.
"Iran, kamu ga takut. Disini sendiri?" Ucap Yesa mulai merinding. Karna Bela terus meniup pundak Yesa. Sampai Yesa ketakutan.
"Aku ga takut ko" Ucap Iran. Irani sudah melihat hantu yang lebih menakutkan di banding hantu di sekolah ini. Yaitu hantu di sebrang jalan itu. Hantu intu lebih menakutkan di banding hantu yang pernah Irani temui sebelumnya.
"Yah udah kalo kamu mau yah gitu. Kira kembali ke kelas. " Ucap Yesa menarik tangan Rudi keluar ruangan. Yesa sudah ketahuan di ruang itu. Rudi hanya pasrah saja di tarik Yesa. Sebenarnya Rudi ingin menemani Irani. Tapi mau di kata. Rudi harus keluar bersama Yesa.
"Ikh Bela, kamu nakal yah" Bisik Irani pada Bela karna terus mengoda Yesa.
Bela tersenyum bisa mengerjai temanya Irani. Cris sedari tadi melihat Rudi. Entah apa yang di pikirkan Cris pada Rudi.
"Aku heran ko mereka baik baik saja tak ada yang Engeh sama kejadian tadi" Ucap Irani bingung.
" Hantu Perempuan itu, susah mengembalikan semuanya seperti semula dan menghapus ingatan mereka semua. Jadi mereka tak sadar dengan apa yang terjadi" Tutur Cris.
"Waw, dahsyat juga kekuatan hantu perempuan itu. Aku jadi semakin takut" Ucap Irani mulai merinding lagi.
"Kamu ga perlu kuatir. Hantu itu tak akan menggangu kamu lagi, Aku jamin" ucap Cris menyakinkan Irani.
"Benarkah" Irani merasa bahagia dan senang karena tak berurusan dengan hantu perempuan itu.
Bersambung.
Jangan lupa Like yah...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 680 Episodes
Comments
mika
itu hantu moderen 🤣🤣🤣 yg rusak bisa di perbaiki ,,bukan lagi ,,aku bilang woow gitu 👍👍👍🤤🤤🤤
2022-11-15
1
Naya Kunaya
kok kek tuhan , hantu perempuan ituh
2021-10-14
0
💌Muuu.🍃KOI💋
Horror gk tuh
2020-08-10
4