Irani sudah kelas enam SD, sekarang. Sudah banyak hantu dan arwah penasaran yang Irani bantu agar mereka kembali ke alamnya dan tenang di sana.
Namun Irani masih bingung, dengan perempuan di sebrang jalan di depan sekolahnya. Perempuan itu, hanya berdiri dengan tatapan kosongnya. Rambutnya panjang sepinggang. Badanya tinggi. Kulitnya putih. Perempuan itu, Selalu memakai baju berwarna merah. Kadang gaun pernikahan. kadang Dres pendek. Dan bermacam macam baju yanh sedang hits saat ini. Namun selalu berwarna merah.
Bela, melarang Irani untuk mendekati perempuan itu. Karna aura hantu perempuan itu begitu tajam. Hawa pembunuhnya begitu melekat. Irani dilarang mendekat padanya . Bela sudah mewanti-wanti, agar tak berurusan dengan hantu perempuan itu. Namun Irani begitu penasaran dengan hantu perempuan itu.
Sudah hampir enam tahun, Irani bersekolah. Setiap hari Irani selalu melihat Dia. Hantu perempuan itu tak pernah menggangu siapapun? Hantu perempuan itu terus menerus berdiri di situ. Seperti sedang menunggu seseorang.
"Iran, dengarkan aku, jangan melihat dia," ucap Bela, yang selalu ikut ke sekolah untuk menjaganya. Bela sudah beberapa kali mengingatkan Irani agar tak mencampuri urusan mereka. Apapun yang terjadi pada mereka. Sudah menjadi takdir mereka. Namun Irani selalu keras kepala, ingin menolong mereka.
Irani tak menghiraukan ucapan Bela. Irani masih memperhatikan hantu perempuan itu. Irani penasaran apa yg terjadi pada hantu perempuan itu? Karna Irani, tak tak bisa melihat masa lalu perempuan itu. Mungkin benar kata Bela, hantu perempuan itu mempunyai kekuatan yang begitu besar. Sampai Irani tak bisa melihat penggalan kisah masa lalu perempuan itu.
Irani begitu terkejut, hantu perempuan itu, berbalik melihatnya. Hampir enam tahun Irani bersekolah, untuk pertama kalinya hantu perempuan itu melihatnya balik . Hantu perempuan itu melihat Irani, mata mereka bertemu dan Irani seperti tersedot ke dimensi lain, melihat penggalan masa lalu hantu perempuan itu.
Irani melihat, hantu perempuan itu dikejar-kejar oleh beberapa orang. Hantu perempuan itu, menangis, berlari sekuat tenaganya. Agar tak ditangkap orang-orang itu. Namun pada akhirnya hantu perempuan itu tertangkap oleh mereka.
Dan Bela menarik Irani Dunia nyata.
"Akh Bela," ucap Irani yg tersadar dari dimensi masa lalu hantu perempuan itu. Tubuhnya begitu lelah, Irani ambruk seketika tak sadarkan diri. Karna, untuk melihat penggalan masa lalu hantu perempuan itu, membutuhkan energi yang cukup besar sampai tenaganya terkuras habis.
Beberapa saat kemudian, Irani tersadar ia su berada di ruang UKS di sekolahnya, Irani melihat sekitar, ada Rudi dan Yesa berdiri di sampingnya.
"Kamu tak apa-spa Iran?" tanya Rudi merasa khawatir karna, Irani pingsan tiba-tiba. Rudi-lah yang membawa Irani ke ruang UKS.
"Iran, kamu membuat kami takut," ucap Yesa hampir menangis karna baru kali ini, Irani pingsan tiba-tiba.
Irani bangun saat melihat hantu perempuan itu ada di hadapannya. Irani begitu terkejut saat hantu perempuan itu, masih memperhatikannya.
Irani ketakutan, ia memcoba mencari keberadaan Bela. Namun tak dilihatnya dimana-mana.
"Iran kamu kenapa?" tanya Yesa bingung karna, Irani ketakutan melihat sesuatu. Yesa melihat ke sekeliling, hanya mereka bertiga di ruang itu. Itu yang dilihat Yesa.
Irani tak pernah menceritakan pada siapapun.? Tentang kemampuan yang bisa melihat mahluk lain selain manusia. Irani tak ingin membuat teman-temanya takut dengan Irani. Apalagi Yesa sahabatnya ini, anak yang penakut?
'Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Rudi memastikan keadaan Irani.
Irani terdiam, hantu erempuan itu, masih melihatnya, membuatnya tak berani menatap hantu perempuan itu, mempunyai aura sangat kuat. Irani seorang gadis yang melihat hantu. Irani tak mempunyai kemampuan apa apa?, Karna, gadis itu belum tau seberapa besar Kekuatan dalam tubuhnya yang belum terbuka.
"Iran, kamu jangan buat aku takut," ucap Yesa lagi. Karna tiba-tiba badan Irani, bergetar ketakutan.
Hantu perempuan itu, masih melihatnya, diam di tempat, namun sorot matanya itu, membuat Irani takut. Badan Irani masih bergetar. Kedua temanya bingung dengan apa yang terjadi pada Irani?
"Kita panggil Bu Yos, Sa, aku takut terjadi apa-apa pada Iran?" ucapnya hendak melangkah pergi.
"Jangan pergi," teriak Irani membuat Rudi menghentikan langkahnya, Yesa masih berdiri di samping Irani.
Rudi menoleh, dan kembali, Ke posisinya. Tak jadi meninggalkam Irani bersama Yesa.
"Ada apa Iran?" tanyanya lagi semakin bingung dengan sikap Irani.
Hantu perempuan itu, masih berdiri melihat Irani. membuatnya semakin ketakutan karna, hantu perempuan itu, tak meninggalkan Irani dan teman-temanya.
Irani, tak menjawab pertanyaan Rudi. Ia juga bingung harus bilang apa pada Rudi dan Yesa! Mereka berdua pasti tak percaya dengan apa yabg Irani katakan ?
"Iran, jangan buat aku takut doang, " ucap Yesa lagi, mulai merinding.
Bela pun datang entah dari mana datangnya. Dan menarik hantu perempuan itu pergi dari situ. Irani menghembus nafasnya dengan berat. Irani merasa lega saat hantu perempuan itu, di bawa Bela.
"Kamu tidak apa-apa Iran?" tanya Rudi lagi. Karna, sedari tadi pertanyaan tak dijawab sama sekali.
"Aku tidak apa-apa?" jawab Irani sambil tersenyum.
Deg.
Hati Rudi bergetar, saat Irani tersenyum. Rudi sudah lupa entah sejak kapan Rudi menyukai Irani. Namun Irani slalu menganggap Rudi teman. Irani tak pernah memikirkan tentang laki-laki dihidupnya, cukup Papahnya saja laki-laki yang ada di hidupnya Irani.
"Kamu kenapa Rudi, kok wajah kamu merah?" tanya Yesa dengan polosnya.
Rudi berpaling, kali ini, Rudi benar-benar tak bisa menyembunyikan rasa sukanya pada Irani. Irani tak pernah menggap Rudi dengan seriusnya. Irani beneran tulus berteman dengan Rudi dan Yesa. Hanya Rudi yg Yesa yang mau berteman dengan Iran. Gadis itu, selalu di hina dengan sebutan "Anak Haram" karna Sita, ibu Irani tak pernah di nikahi Ayahnya. Terus ditambah lagi sekarang Sita Ibunya Irani menjadi gila. Karna, depresi yang berkelanjutan.
Irani tersenyum, saat ia beberapa kali bilang, Kalau Rudi menyukainya. Namun berkali
-kali Irani menolaknya. Irani tak mau Rudi berubah Irani hanya ingin berteman saja tak lebih. Irani masih dua belas tahun. tak ingin memikirkan cinta-cintaan. Irani hanya ingin berteman. Rudi dan Mbahnya begitu baik pada Irani dan neneknya. Irani tak mau merusak itu. Bagi Irani Rudi dan Yesa sahabat terbaiknya. Dan akan terus seperti itu. Tak akan berubah sama sekali. Yesa awalnya menyukai Rudi, tapi sekarang tidak. Yesa tak ingin merusak persahabatan itu. Yesa memilih memendam perasaan nya sendiri. Dan lambat laun perasaan Yesa pada Rudi hilang sudah.
bersambung.
mulai Chapter ini Irani, akan Up 2 hari sekali ga tiap hari. Selang seling sama Azka. maafyah.
Sebagai ibu rumah tangga yg tak bisa di tinggalkan sulit sekali untuk membagi waktu. jadi aku batasi. Biar semuanya bisa aku kerjain
makasih yah yg udah mampir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 680 Episodes
Comments
@BQORY❤
thor,dialognya kurang banyak..biar g bosen bacanya..
2022-08-08
0
tiffani
hahahahaaa memang benar d SD beberapa ank sdh bisa tau rasa suka... kyk ankku tmn cwe nya d kls byk yg wa dia tp ankku g pegang hp saya yg pegang... sy sering ganggu ankku tp dia cm bilang is.. msh kecil sj su maniso2🤣
2022-08-02
1
Lea_Rouzza
ikutan y mom otor 🤗🤭😊
2022-07-31
0