Fani benar-benar tak menyangka jika keberuntungan memang berpihak padanya. Saat Sophia lagi gencar-gencarnya mencari ide untuk mendapati kontak Andry, dirinya malah sudah dapat kontaknya. Entah kebetulan atau ini memang ditakdirkan untuk awal mula kisah dua sejoli ini.
" Ah hidup yang meyenangkan." Gumamnya.
" Besok bilang ke Sophia ah kalau gue dia udah kalah telak hahahah. Fani mau dilawan." Ucapnya menyombong.
Fani mematikan lampu utama dan mulai memejamkan mata. Malam ini benar-benar membawa ketenangan bagi Fani. Tanpa sadar dirinya sudah tenggelam dalam buaian mimpi.
****
Sophia duduk termenung disofa kamarnya. Menggeser layar ponselnya kekiri dan kekanan. Mencoba mencari informasi terkait akun sosial media milik Andry. Namun sudah hampir satu jam Sophia tidak menemukan akun Andry yang dia cari.
" Aaaa masa gak punya sosmed sih." Gerutunya.
" Terus gimana carnya aku bisa deketin dan bertukar kontak dengannya." Sophia memukul-mukul bantal sofa yang diletakan diatas perutnya.
Masih belum menyerah, Sophia mencari beberapa akun yang berkaitan dengan Andry. Sebuah akun facebook atas nama Devi benar-benar memmbuat Sophia tertegun. Hampir semua postingan akun tersebut ada sosok Andry. Mungkin teman dekatnya Andry.
" Aaaaa tampan sekali." Menurun naikkan layar ponselnya.
" Eh siapa dia? Kenapa hampir semua postingan nya ada Andry? " Sophia mendadak menjadi stalker handal. Dia menscroll semua postingan sampai ke akar-akarnya. Dari semua informasi yang dia dapat di akun tersebut, Sophia dapat menyimpulkan bahwa Devi itu adalah kakaknya Andry.
" Oh ternyata ini kakak nya." Gumamnya saat informasi yang dia lihat meyakinkan jika Devi adalah kakaknya Andry.
" Lalu apa ide ku? Aaaaa aku tak punya solusi." Gumamnya frustasi.
" Apa aku minta aja ya sama kak Ardy temannya. Pasti kak Ardi bakalan kasih." Tersenyum sumringah. " Eh, jangan-jangan Fani udah dapat kontaknya Andry lagi. Kan Ardi teman baiknya Fani, aaaaa" Gumamnya lagi.
" Gak mungkin ! Walaupun kak Ardi teman baiknya Fani, aku yakin Fani gak akan berani minta langsung sama kak Ardi. Secara kan gensinya lebih besar daripada otaknya heheheh." Sophia terkekeh mengingat seberapa gensinya Fani.
" Lagian juga dia kan gak suka sama Andry. Aku yang jelas-jelas suka aja susah buat deketin, apalagi dia yang bencinya naudzubillah." Mencoba menenangkan diri.
Sambil terus berfikir, Sophia merebahkan tubuhnya menatap cahaya kelap kelip dilangit-langit kamarnya. Sudah berapa hari semenjak pertaruhan dimulai, namun dirinya belum sama sekali menemukan solusi. Seakan terjebak dalam permainan yang dibuatnya, begitu frustasi. Padahal awalnya dia hanya iseng soal taruhan ini, pikirnya jika menantang Fani akan membuatnya semakin percaya diri untuk mendekati Andry. Pria yang sebenarnya memang disukai Sophia, tapi tak meyangka ternyata membuatnya semakin sulit saja.
Ah sial. Bahkan aku terjebak dalam permainanku sendiri.
****
Alarm terbaik sudah berulang kali membangunkan Fani. Siapa lagi jika bukan ibunya. Fani segera bergegas mandi dan bersiap-siap. Hari ini dia bangun dengan wajah yang sangat ceria. Entah karena kemenangan menjadi miliknya atau karena hal lain yang menyelinap dalam mimpinya.
" Cepatlah sarapan, nanti terlambat." Ibu setengah berteriak memenuhi seisi rumah.
Fani dan penghuni lain bergegas memenuhi meja makan, menyantap sarapannya masing-masing. Fani pamit terlebih dahulu karena hari ini akan dijemput oleh Sophia. Tak lupa menyalami dan mencium punggung tangan kedua orang tuanya itu.
" Bu, yah. Aku berangkat duluan ya." Fani bergegas keluar dari rumah. Menunggu Sophia yang belum terlihat batang hidungnya. Beberapa kali ponselnya berdenting, ada beberapa pesan masuk dan yang mengagetkan ternyata itu adalah dari Andry.
" Selamat pagi Fani. Sudah berangkat sekolah? "
" Jangan lupa sarapan ya." Pesan beruntun dari Andry.
" Cihh, menjijikan. Ini definisi cowok berdarah dingin itu? " Gumamnya mengingat karakter Andry yang diceritakan Sophia. " Kalau gini sih bertentangan semua sama yang diceritain Sophia." Sambungnya.
Fani mengabaikan pesan dari Andry. Dari kejauhan sudah terlihat Sophia dan motor kesayangannya. Fani segera mendekat saat Sophia berhenti persis didepan rumahnya. Kemudian menyusuri jalanan menuju sekolah sambil bersenda guaru bersama sahabatnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Siti Fatimah
sweeeeeeetttt
2019-11-26
1