Tak butuh waktu lama Fani menunggu depan teras rumah nya, terlihat motor Al datang dan berhenti depan rumah Fani. Fani segera memakai sepatu dan berdiri setengah berlari mendekati motor pria tersebut.
"Pagi Tuan Putri... Cantik banget pagi ini hehehhehe." Al terkekeh.
"Bisa aja lo kak." Fani menahan muka malu saat Al memuji nya.
"Eh Abang lo mana dek?." Tanya Al sambil mengedarkan pandangan nya.
"Biasaa, maasih tidur. Lo kan tau Abang gue demen kesiangan." Ketus Fani.
"Yaudah ayok berangkat, ntar lo telat lagi." Tukas Al sambil menyodorkan helm pada Fani
"Let's go kak." Fani sudah menghempaskan bokong nya diatas motor Al.
"Peluk dong dek ntar jatuh hehehheeh." Al kembali tertawa kecil.
"Heemm.." Fani hanya berdehem.
Sepanjang perjalanan Fani dan Al tidak banyak bicara. Apalagi jarak rumah Fani dan sekolah tidaklah terlalu jauh. Tak terasa motor Al sudah berhenti depan pagar sekolah nya Fani. Fani kemudian mulai turun dan menyodorkan kembali helm kepada Al.
"Ni kak, makasih yaa udah di anterin hari ini." Ucap nya sambil menyerahkan helm kepada Al.
"sama-sama dek, sana buruan masuk ntar telat lagi." ucap Al.
"Yaudah kak hati-hati ya." kata Fani sambil ingin melangkah meninggalkan Al, namun langkahnya terhenti saat Al memanggilnya lagi.
"Dek, sini dulu. Lo semangat sekolah nya ya hehehhe." Al mengelus kepala Fani dan tersenyum manis pada gadis tersebut.
"Gitu doang? Yah kirain ada apa, taunya cuma pengen ngelus pala gue doang. Hehehe okedeh kak, bye..." Fani melangkah dan berlalu meninggalkan Al.
Al juga menyukai dan menyimpan rasa kepada Fani itupun hanya berdiam diri dan menyaksikan Fani berlalu pergi hingga punggung Fani sudah tidak terlihat lagi. Kemudian Al bergegas ke sekolahnya yang tidak jauh dari sekolah Fani.
"Kenapa sih lo cantik banget Fan, lucu pula. Gue kan jadi pengen milikin lo." Gumam Al dalam hati sambil tersenyum di sepanjang jalan.
"Apa gue harus segera menyatakan perasaan gue sama Fani ya." Batin nya lagi.
********
Bel masuk sudah berbunyi semua anak-anak diperintahkan masuk kedalam kelas untuk memulai jam pelajaran. Kelas X Ipa 1 belajar matematika pagi ini, tapi buk guru berhalangan hadir sehingga kelas mereka di bebaskan asal tidak ribut dan mengganggu pelajaran kelas lain. Sophia memilih duduk didepan kelas, karna ia melihat dari jauh kelas XI Ips 2 akan bersiap untuk kelapangan untuk menghabiskan jam pelajaran Penjaskes. Sophia ingin melihat Andry, pria yang disukainya itu bermain futsal. Karena lapangan yang digunakan berada didepan kelas Sophia, maka Sophia dengan mudah melihat aktivitas pria itu.
"Ya tuhan kenapa dia tampan sekali sih." Gumam Sophia sambil menggenggam kedua tangan nya.
"Apalagi ditambah jersey futsal yang dia pakai, ah ingin sekali rasanya aku memeluk pria itu." Batin Sophia dan tertawa membayangkan ucapan nya teesebut.
Dari kejauhan Andry melangkah menuju lapangan untuk bermain futsal bersama teman-teman nya. Andry terlihat sangat tampan dengan celana olahraga diatas lutut nya itu. Apalagi kulit Andry yang berwana putih jika dibawah terik matahari terlihat sangat terang, kalau kata anak muda sih Shining banget. Sophia yang sangat kagum hanya bisa memperhatikan Andry dari kejauhan. Andry melangkah memasuki lapangan dan mulai melakukan pemanasan. Setelah itu Andry dan teman-teman nya memulai permainan. Sophia tak henti-hentinya memandang Andry yang tengah berlari mengejar bola kesana kemari.
"Ingin rasanya aku berteriak, semangat sayang hehehhe." Batin Sophia.
"Tapi itu kan sangat-sangat tidak mungkin." Lanjutnya cemberut.
Andry yang sadar bahwa ada yang memperhatikan nya itupun langsung melihat dan Sophia terkejut saat tatapan mereka beradu. Sophia langsung membuang pandangan nya kearah lain .
"Sial gue kayaknya ketahuan lagi deh." Gumam nya sambil memeras tangan nya sendiri.
"Ngapain sih tu cewek ngeliatin gue terus. Emang ada yang aneh ya dari diri gue." Gumam Andry dalam hatinya sembari melihat penampilan nya sendiri.
Sophia masih salah tingkah karena ketahuan, Sophia langsung terdiam menggigit bibirnya sendiri dan tentu saja pipinya memerah karena merasa malu.
Sementara Andry yang masih penasaran kenapa Sophia terus dan tak henti memandangi dirinya itupun langsung memutuskan untuk istirahat dan menepi dipinggir lapangan.
"Bro gue istirahat dulu ya, capek ni." Ucap Andry pada teman nya.
"Ahh lemah lu, baru gini doang udah capek." Sahut Amin teman sekelas nya Andry.
"Diem lo, kan lo tau gue ga bisa menentang matahari terlalu lama." Sambung Andry.
Andry keluar dari lapangan dan duduk paling ujung untuk berteduh dan mulai meneguk air yang ia bawa dari kelas tadi. Sambil masih sekali-kali memergoki Sophia yang masih saja melirik ke arahnya.
"Huh kenapa sih tu cewe?." Gumam Andry sambil mengernyitkan dahinya.
"Apa dia selalu diam-diam memperhatikan ku" Batin Andry yang kepedean.
"Ah terserah deh, yang penting gue gak ada salah sama tu cewe. Lagian ga kenal juga dia siapa." Sambung Andry.
Andry menikmati tegukan dan permainan teman-temannya itu. Sambil sekali-kali mengedarkan pandangan keseliling nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments