Fani berjalan menuju parkiran sekolah yang sudah mulai sunyi. Dari kejauhan Dia melihat Sophia yang sedang menunggu kedatangannya.
"Maaf ya lo jadi nunggu nih. Yuk pulang. " Mengambil helm dan segera mengenakannya.
"Eh lo udah selesai ya, santai aja sih. Gue kira lo bakal lama ngobrolnya, kali aja kan mau rujuk." Tersenyum seolah mengejek Fani dan segera menghidupkan mesin sepeda motornya.
"Oh iya, Putra ngomong apaan Fan?" Tanya Sophia dan melajukan sepeda motor kesayangan nya itu.
"Dia minta balikan lagi Sop, tapi gue gak mau." Fani menjawab dengan muka datar.
"Bagus Fan, lo gaboleh balik lagi sama cowok breng*ek kayak dia Fan. Lo harus cari yang lebih baik dari Putra."
"Kirain karena lo bego terus lo terima deh tu cowok hahaha." Sambung Sophia sambil melirik spion yang mengarah kepada Fani. Tapi tiba-tiba raut wajah Fani berubah menjadi sedih.
Sepanjang perjalanan tak ada pembicaraan antara Sophia dan Fani, karena Sophia tau jika suasana hati Fani sedang buruk. Tak butuh waktu lama Sophia menghentikan sepeda motornya didepan rumah Fani. Terlihat ada Ibu, Ayah dan Bang Joo sedang duduk bersantai didepan rumah.
"Fani pulang Yah, Bu." Segera turun dari sepeda motor milik sahabatnya itu.
"Selamat siang Om, Tante." Sapa Sophia sembari menundukan kepalanya sebagai tanda menghormati orang yang lebih tua.
"Lah gue ga di sapa?." Joo memandang sinis Sophia.
"Hehhehe..siang Bang Joo." Sophia tertawa kecil pada Bang Joo.
"Ayok masuk dulu Sophia, kalian pasti belum makan." Pintu Ibu.
"Lain kali aja ya Tan, Sophia harus buru-buru pulang. Mama pasti udah nunggu Sophia dirumah." Meraih dan mencium punggung tangan Ayah dan Ibu Fani. Kemudian segera berpamitan untuk pulang, tak lupa juga dengan Joo Abang nya Fani yang genit itu hehehe.
"Tapi lain kali kamu harus makan bareng disini ya Sophia." Ibu Fani mengelus kepala Sophia
"Siap Tante." Menaikan tangan dikepala seperti gerakan hormat dan tertawa kecil.
"Sophia pulang dulu ya Om, Tante." Menghidupkan mesin sepeda motornya sembari melambaikan tangan dan mulai melajukan sepeda motornya meninggalkan rumah Fani.
*******
Didalam kamar Fani merebahkan tubuhnya dan meraih ponsel nya. Ada beberapa notif dan ternyata pesan dari Al, teman dekat Abangnya yang Fani sukai.
"Dek,lo dimana?."
"Fan, apa kamu baik-baik aja?"
"Dek, gue kerumah tadi dan lo belum pulang. Lo kemana aja?"
"Gue khawatir sama lo. Biasanya jam 2 lo udah sampai dirumah, tapi sampai jam 3 lo belum pulang juga"
"Dek?"
Fani menyunggingkan bibirnya melihat Al mengirimkan begitu banyak pesan padanya. Fani memang sangat dekat dengan Al. karna perhatian-perhatian kecil yang kadang Al tunjukan, tak dipungkiri Fani memiliki perasaan pada Al. Tapi Fani mencoba menepis. Mana mungkin Al juga suka padanya, begitulah pikir Fani. Al hanya mengangap Fani adik nya karna berteman dekat dengan Bang Joo. Fani masih saja tersenyum menatap layar ponsel nya itu. Tak lama lamunan Fani tersadar karna ponsel nya berdering, dan terlihat panggilan dari Al. dengan cepat Fani menerima panggilan tersebut.
"Hallo dek lo dimana? Lo ngapain? Lo udah pulang?" Tanya Al beruntun.
"Bisa nanya nya satu satu aja ga sih kak?." Fani tertawa kecil.
"Lo dimana sih?." tanya Al kesal.
"Gue udah dirumah kak, baru banget selesai makan dan sekarang dikamar lagi rebahan." Mendengus kesal karna di tiban banyak pertanyaan Al.
"Kenapa lo pulang lama banget hari ini?." Al masih belum berhenti bertanya.
"Tadi ada urusan dulu kak." (Menghela nafas).
"Ooo okedeh. Oh iya besok lo gue jemput ke sekolah ya. Soalnya udah lama banget ga pergi sekolah bareng." Sahut Al dari sebrang sana.
"Iyaaa..iyaaa.. oke kak." Fani segera mengiyakan agar Al berhenti bertanya lagi.
"Yess... okee bye." Suara Al terdengar sangat senang.
Al memang sering menjemput Fani untuk pergi sekolah bareng. Al adalah sahabat dan teman sekolah Bang Joo. Sekolah Fani dan Al pun berdekatan.
*****
Ke esokan paginya. Fani bangun lebih awal dari biasanya. Fani segera bersiap siap untuk ke sekolah. Kemudian ponsel nya berdering dan terlihat sebuah pesan masuk dari pria yang akan menjemputnya hari ini, siapa lagi kalau bukan Al.
"Dek lo udah siap?." Tanya Al.
"Udah kak, aku tunggu dirumah ya. Hati-hati dijalan." Jawab Fani.
"Okeee siap Tuan Putri hehehhe." Balas Al lagi.
Di meja makan sudah terlihat beberapa makanan yang dimasak Ibu sedari subuh.
Tapi Fani tidak ikut sarapan karna buru-buru kesekolah untuk menyelesaikan tugas piket nya.
"Bu Fani ga sarapan di rumah ya, soalnya jadwal piket hari ini dan hari ini Fani dijemput kak Al." Berlari mendekati dan mencium pipi Ibu.
"Baiklah anak Ibu yang sangat sibuk. Tapi nanti kamu harus sarapan disekolah ya." Mencium puncak kepala Fani dan memeluk anak gadisnya itu.
"Ayah mana Bu?" Fani mengedarkan mata menyapu seisi rumah untuk menemukan keberadaan Pria yang hampir parubaya itu.
"Ayah sudah pergi dari tadi Fan." Jawab Ibu.
"Oh iyadeh aku pergi dulu ya Bu." Mencium punggung tangan Ibu dan segera melangkah menuju teras rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments