**** Di SMANSA ****
Fani berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelas mereka yang berada paling ujung. Sepanjang perjalanan menuju sekolah tadi Fani dan Sophia banyak bicara dan bersenda gurau. Sophia merasa heran kenapa Fani terlihat sangat ceria pagi ini. Beberapa pertanyaan bermukim dikepala Sophia.
Lah kok girang banget ni anak. Apa jangan-jangan lagi kesambet nih orang. Kemarin galau terus hari ini tiba-tiba over bahagia. Wah, gabisa dibiarin ni anak. Bisa bodoh ni karna masalah cinta.
"Eh Fan. Lo kok kayaknya bahagia banget sih hari ini? Lo baik-baik aja kan ?" Mengernyitkan dahi sambil memegang dahi Fani untuk memastikan jika Fani tidak sedang sakit.
"Apaan sih lo Sop. Kenapa lo pegang dahi gue sih! Gue ga sakit, gue baik-baik aja. Baik banget malahan hahahahah." Menepiskan tangan Sophia dan tertawa terbahak-bahak.
"Wah, ada yang gak bener ini. Lo kesambet setan mana? Ketawa lo serem ih. Lo kenapa woi?" Sophia menggoyang-goyangkan bahu Fani.
"Hem apasih Sop. Gue galau salah, gue seneng juga salah. Emang netizen ya julid aja. Gue tu senang karna udah putus sama si pengkhianat itu. Harusnya lo juga ikutan senang dong, kan lo yang paling gak suka gue berhubungan sama Putra." Fani menaik turunkan alisnya dan tersenyum jahat pada Sophia.
"Serius lo? Nah gitu dong Fan kan gue juga ikutan senang dengernya." Sophia menoyor pelan kepala Fani.
"Lain kali lo harus bener-bener kenalin dulu karakter cowo yang drketin lo. Jangan langsung main terima aja kalau ditembak. Abis lu Bego sih! Hahahahaha." Sambung Sophia dengan terkekeh.
**** Jam istirahat ****
"Sop. Kekantin yuk!" Berjalan ke arah Sophia yang sedang berdiri memandang keluar jendela.
"Gue gak pengen ke kantin. Gue pengen disini aja liatin kakak kelas yang ganteng itu." Sophia tersenyum lebar dan mengedipkan mata beberapa kali .
"Iyuwhhh. Lo ngeliatin siapa sih?." Tanya Fani penasaran.
"Itu loh Fan. Kakak kelas XI, masa lo gak tau siapa lelaki paling tampan disekolah kita!" menoyor kepala Fani.
"Itu yang disana tuh, yang didepan ruangan guru." Menunjuk Andry yang sedang berbicara dengan salah satu guru.
"Mana sih, gue gak liat nih" Fani mencoba mencari sosok yang ditunjuk Sophia.
"Ih mata lo gak berfungsi banget ya. Itu disana, nih ikutin arah jari gue nunjuk nya dimana." Jawab Sophia menunjuk kearah yang sama.
"Ganteng banget sihh. Eh tapi gak mau ah bilang ganteng. Ntar ni anak makin gak karuan deh." Batin Fani sambil melihat wajah Sophia dari ujung pandangannya.
"Heemm. Lumayan sih tapi ga ganteng-ganteng banget, jadi jatohnya ya biasa aja hahahhaha." Tertawa dan melangkah pelan meninggalkan Sophia.
"Yaudah lo makan aja tu cowok biar lo kenyang, gue mau kekantin dulu." Melambaikan tangan meninggalkan Sophia yang masih memperhatikan Andry dari kejauhan.
"udah deh, pasti tu anak khayalan nya udah sampai kehidupan selanjutnya wkwkwkkwk " batin Fani.
"Ya ampun kak lo ganteng banget sih. Gue kan jadi pengen milikin lo." Batin Sophia.
Beberapa saat kemudian Fani kembali dengan sekantong plastik berisi jajanan dan minuman. Padahal dia sudah dibekali sarapan oleh Ibu, tapi tetap saja tidak mau melewatkan jajanan yang ada dikantin sekolah.
"Woii, masih aja lo ngeliatin tu cowok." Mengarahkan pandangan pada Andry yang berjalan menuju kelas XI Ips itu.
"Lo tau gak gue kayaknya udah jatuh cinta ni sama lelaki itu." Sophia tersenyum lebar dan memegang dada kiri nya.
"Tolong gue Fan, Jantung gue mau meledak ni karena detakan nya kencang banget." Sambung Sophia.
"Lebay banget sih lo Sop. Baru liat udah jatuh cinta aja. Tipis iman nih temen gue hahahaha." Berjalan meninggalkan Sophia dan duduk di kursinya.
"Fan. Lo tau gak sih cinta pada pandangan pertama." Mendekati Fani yang sedang membuka bungkusan snack yang baru saja Fani beli dari kantin sekolah.
"Hem. Sebenernya lo yang kesambet setan hari ini, bukan gue weeekkk." Fani menjulurkan lidahnya mengejek Sophia.
"Fan, gue lapar nih." Mengambil beberapa snack yang Fani beli dan melirik ke arah bekal yang dikeluarkan Fani dari tasnya.
"Lo bawa apa? Gue mau dong, lapar banget nih." Sambil menunjukan muka sedih.
"Lah gue kira lo udah kenyang ngeliatin tuh cowok." Memandang sophia sinis.
"Hehehhe itu kenyang hati Fan, kalo perut tetap lapar." Tertawa melihat Fani yang agak kesal dengan dirinya.
*****
Bel pulang sudah berbunyi. Fani dan Sophia mempersiapkan semua alat-alat nya untuk dimasukan kedalam tas dan segera pulang. Saat melangkah ke luar kelas, tiba-tiba Putra sudah berdiri didepan pintu kelas. Sontak Fani terkejut dan mundur menjauhi Putra.
"Fan, aku mau bicara sama kamu." Berjalan mendekati Fani.
"Gue buru-buru Put, hari ini gue pulang bareng Sophia soalnya." Melangkah disisi lain Putra.
"Sebentar aja, 10 menit Fan." Menarik tangan Fani hingga Fani terhenti.
"Yaudah lo ngomong aja dulu gue bakal tunggu di parkiran kok." Sahut Sophia yang berjalan meninggalkan Fani dan Putra.
"Tapi cuma 10 menit doang ya, ga lebih." Sambung Sophia.
"Lo mau apa lagi sih Put?." Menepis tangan Putra yang masih memegang tangannya.
"Fan, maafin aku ya. Aku janji gak akan nyakitin kamu lagi. Aku ga akan selingkuh lagi, kamu mau kan balikan sama aku?." Tatap Putra penuh rasa penyesalan.
"Putra, gue sayang sama lo tapi sekarang cuma sebagai teman gak lebih. Lo harus ngerti gimana kecewa nya gue sama perlakuan lo." Tersenyum dan memegang pipi Putra dengan lembut.
"Gue harap lo bisa berhenti berharap dan lupain hubungan kita. Gue mau kita tetap berteman." Lanjut Fani sambil menatap manik mata Putra.
"Gue yakin ini udah yang terbaik. Kita gabisa maksa buat lanjutin lagi Put." Fani menepuk pundak Putra dan melangkah menuju parkiran.
"Gue balik duluan ya, kasian Sophia udah nungguin." Fani melambaikan tangan meninggalkan Putra.
"Arrrghhhh...." Putra mengacak rambutnya frustasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments