"Kak Zuuuuuu... " teriak seorang gadis cantik yang langsung masuk keruangan Arzu dan menghampiri Arzu.
"Elsha, ada apa pagi pagi kesini?" tanya Arzu datar.
"Elsha bawakan sarapan buat kak Zu, kak Zu belum makan kan? tadi mama suruh Elsha bawakan ini buat kakak." ucap Elsha sambil meletakkan rantang berisi makanan dimeja. Aditya menatap Elsha dengan mata berbinar.
"Kak Adit boleh makan juga?" tanya Aditya sambil menaik-naikkan kedua alisnya.
"No, ini khusus untuk Kak Zu tersayang. Kak Adit minta aja sana sama istrinya." ucap Elsha begitu polos. Ucapan Elsha begitu nyesek dihati Aditya, boro-boro istri, pacar aja gak punya. Aditya mengerucutkan bibirnya dan memasang wajah sedih.
"Ups Sorry, lupa kalau kakak jomblo." ucap Elsha sambil tertawa.
"Nyesek hati abang dek." ucap Aditya menyentuh dadanya. Elsha yang melihat itu menjulurkan lidahnya mengejek Aditya.
"Kak, nanti siang kekampus kan?" tanya Elsha.
"Ya." jawab Arzu sambil membuka rantang yang Elsha bawa. Arzu memang sangat menyukai apapun yang Inna masak. Bahkan sangat sering Inna mengirimkan makanan pada saat Arzu bekerja, Inna sangat tahu jika putranya akan lupa makan jika sedang sibuk bekerja.
"Gw boleh minta, kayaknya enak tuh." ucap Aditya melirik makanan yang berhasil membuat air ludahnya jatuh.
"Sebulan 10 juta." ucap Arzu yang berhasil membuat Elsha tertawa, Sedangakan Aditya hanya menggelengkan kepalanya.
***
Di perpustakaan yang sangat sepi, seorang gadis dengan penampilan sederhana sangat sibuk dengan buku yang bertumpuk dihadapannya. Ia terus membuka lembar demi lembar buku yang membuatnya begitu tertarik untuk terus membaca.
"Serius banget." ucap seseorang duduk sebelah gadis itu dan berhasil membuat gadis itu terlonjak kaget.
"Ya ampun kak, Monik kaget tau gak?" seru gadis itu yang tak lain adalah monik.
"Habis kamu serius banget, baca apa sih?"
"Ini kak, ada tugas.Oh iya kok kak Rangga disini? Gak kerja?" tanya Monik menatap pria yang bernama Rangga.
"Tidak, hari ini aku izin kerja. Aku merindukanmu Monik." ucap Rangga menatap Monik begitu dalam.
"Hahaha... Becanda kakak lucu deh." ucap Monik tertawa sambil menutup buku yang dengan ia baca. Monik mulai mengangkat semua buku yang ia ambil dan meletakkan kembali di rak. Rangga hanya mengikuti Monik dari belakang sambil menatap punggung Monik dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
"Aku serius Monik." ucap Rangga menarik tangan Monik hingga membuat Monik terpojok di rak buku. Monik sangat terkejut karena ulah Rangga.
"Kak lepasin, ini perpustakaan." ucap Monik panik sambil melihat kiri dan kanan. Rangga semakin mendekatkan tubuhnya dengan Monik, ia menarik dagu Monik dengan begitu lembut.
"Kak, plisss lepasin." ucap Monik memalingkan wajahnya.
"Apa kau benar-benar tidak menginginkan aku Monik?" tanya Rangga merubah tatapan lembutnya menjadi tatapan tajam. Monik yang menyadari itu sangat panik dan ketakutan.
"Kak." ucap Monik sedikit bergetar. Rangga kembali tersadar dengan apa yang ia lakukan pada Monik. Ia melepaskan Monik dan membalikkan tubuhnya.
"Maaf." ucap Rangga yang langsung beranjak pergi.
"Kak, aku harap kau cepat sembuh." ucap Monik menatap punggung Rangga yang semakin menjauh. Monik melangkahkan kakinya menuju kelas. Ia terus memikirkan kejadian tadi, ia benar-benar sangat takut dengan tatapan Rangga.
"Kenapa dia bisa kambuh lagi, apa dia sedang ada masalah?" ucap Monik didalam hati. Monik berjalan menyusuri lorong kampus dan sangat sibuk dengan pikirannya sendiri. Hingga ia tidak menyadari jika seseorang berdiri dihadapannya
BRUUKK...
"Aduh." ucap Monik mengaduh saat terjatuh kelantai.
"Apa kau sangat suka menabrak orang?" ucap seseorang dengan nada yang begitu dingin. Monik mengangkat kepalanya dan mendapatkan pria tampan tadi pagi. Ya, siapa lagi kalau bukan Arzu.
"Kamu." ucap Monik yang langsung bangkit dan menatap Arzu tajam.
"Sempit banget sih dunia asik ketemu kamu terus." ucap Monik yang hendak pergi, namun Arzu langsung menahan tanganya. Arzu mendorong tubuh Monik hingga terpojok kedinding. Monik menatap Arzu dengan begitu tajam.
Arzu menatap manik mata Monik dan langsung mendaratkan bibirnya di bibir Monik. Monik membulatkan matanya karena terkejut. Arzu terus melumat bibir Monik yang begitu terasa manis dimulut Arzu. Monik berusaha berontak untuk melepaskan diri dari Arzu. Namun dengan cepat Arzu menahan kedua tangan Monik. Arzu terus memperdalam ciuman hingga Monik merasa dadanya sesak karena kehabisan oksigen. Arzu menyadari hal itu dan melepaskan ciumanya.
Arzu menyentuh bibir Monik yang sedikit membengkak karena ulahnya.
"Mulai sekarang kau milikku." bisik Arzu ditelinga Monik. Monik terdiam karena masih sangat terkejut. Arzu tersenyum manis saat melihat wajah lucu Monik.
"Ciuman pertamaku." ucap Monik begitu pelan, namun Arzu masih bisa mendengar ucapan Monik. Monik yang tersadar dengan apa yang barusan terjadi langsung menatap Arzu begitu tajam.
"Kau pencuri, aku selalu menjaganya. Tapi kau mencurinya dengan paksa. Itu ciuman untuk suamiku." ucap Monik yang mulai menjatuhkan air matanya. Arzu yang mendengar itu sangat terkejut, ia tidak ada maksud untuk membuat Monik menagis.
"Kalau begitu, menikah lah denganku." ucap Arzu sambil menghapus air mata Monik.
"Apa maksudmu?" tanya Monik menatap Arzu bingung.
"Manikahlah denganku Monika Alisya Putri." ucap Arzu yang berhasil membuat Monik terkejut karena Arzu bisa mengetahui nama lengkapnya. Monik sangat tahu jika mereka tidak pernah saling kenal sebelumnya.
"Kau gila, aku tidak mengenalmu." ucap Monik ketus.
"Arzu Arlandska Willson, itu adalah namaku. Sekarang kau sudah mengenalku? Apa kau mau menikah denganku Monika?" ucap Arzu begitu penuh penekanan. Monik menatap Arzu tak percaya.
"Kau benar-benar sudah gila, lepaskan aku. Aku ada jam kuliah." ucap Monik ketus sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Arzu.
"Ya, aku memang sudah gila. Gila karena kamu Monika." ucap Arzu yang kembali melumat bibir Monik. Monik terus memberontak, namun Arzu tidak memberikan peluang untuk Monik bisa lepas dari genggamannya. Karna kesal Monik menggigit bibir Arzu dengan kuat, Arzu sangat terkejut dan langsung melepaskan ciumanya. Ia menyentuh bibirnya yang mengeluarkan darah. Sementara Monik sangat merasa bersalah, namun hanya itu yang bisa membuat Arzu melepaskan ciumanya.
"Kau sangat manis gadis kecil." bisik Arzu menyeringai sambil menyentuh bibir Monika. Monika hanya diam menatap Arzu.
"Hanya aku yang boleh menyentuhmu Monik. Besok aku bersama keluargaku akan datang kerumahmu. Jadi bersiaplah." ucap Arzu yang langsung pergi meninggalkan Monik yang masih mematung ditempat.
"Siapa dia sebenarnya? Kenapa dia mengenalku?" ucap Monik menyentuh dadanya yang sedari tadi terus bergetar hebat. Monik menyentuh bibirnya dan kembali membayangkan saat bibir Arzu yang begitu manis menempel dibibirnya.
"Ya tuhan, sekarang aku yang sudah gila." ucap Monik saat menyadari apa yang sedang ia pikirkan saat ini. Monik menggelengkan kepalanya dan langsung beranjak pergi. Namun saat ia hendak masuk kedalam kelas, seseorang menarik tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Lina aja
puih lanjut thor
2022-07-14
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
lngsng main nyosor aja si Arzu😅😅😅😅😅
2022-06-02
0
Iqi Nalim
seru ceritanya
2021-11-04
0