Monik mengerjapkan matanya beberapa kali. Lalu ia melihat kondisi kamar yang sangat berbeda dengan kamar miliknya. Ia mengerjapkan lagi matanya berapa kali dan hasilnya tetap sama, ia masih melihat kamar yang begitu besar dengan nuansa hitam. Monik menyentuh dahinya dan terdapat sebuah handuk kecil. Lalu ia kembali mengingat kejadian tadi malam. Ia langsung bangkit dari tidurnya dan melihat seluruh tubuhnya. Monik menghela napasnya lega karena pakainya masih utuh seperti tadi malam. Monik mencari kacamata miliknya, lalu ia melihat ternyata kacamata miliknya ada diatas nakas. Ia mengambil kacamatanya dan...
CEKLEK
Pintu kamar mandi pun terbuka dan menampakkan seorang pria tampan hanya menggunakan handuk dipinggangnya.
"Aaaaaaaaaaaaaaahhh.... " teriak Monik menutup wajahnya dengan kedua tangan. Ia berhasil membuat pria itu terkejut dan menatapnya tajam.
"Kenapa kau berteriak dan menutup wajahmu?" seru pria itu yang tak lain adalah Arzu. Arzu mendekati Monik yang masih menutup wajahnya dan tak menyadari jika Arzu mulai mendekatinya. Arzu menarik tangan Monik hingga Monik terlonjak kaget. Monik membulatkan matanya saat melihat wajah Arzu yang lumayan dekat dengannya.
"A-apa yang anda lakukan disini?" ucap Monik mundur agar menjauh dari Arzu. Arzu menatap Monik datar dan kembali berjalan menuju lemari. Ia sama sekali tidak menghiraukan ucapan Monik.
Monik hanya diam tanpa melihat kearah Arzu, ia menatap jendela dan betapa terkejutnya ia saat melihat keluar jendela. Monik turun dari ranjang dan berjalan kearah jendela. Ia tersenyum dan merasa sangat takjub melihat pemandangan seluruh Ibu Kota yang terlihat dengan jelas disana.
"Ya tuhan, aku tidak pernah melihat pemandangan seindah ini." ucap Monik begitu pelan.
"Apa kau tidak tahu malu saat berada ditempat orang lain." seru Arzu yang berhasil membuat Monik terkejut. Monik langsung membalikan tubuhnya dan mendapatkan Arzu sudah rapi dengan pakaian kerjanya. Monik menatap Arzu begitu lekat karena ia begitu takjub dengan ketampanan Arzu. Saat ini Arzu memakai kemaja hitam yang sangat pas dengan tubuh atletisnya dan lengan bajunya ia singsingkan hingga kesiku. Hal itu menambah ketampanan dari seorang Arzu.
"Apa kau terpesona padaku?" ucap Arzu saat melihat Monik diam sambil menatap Arzu tanpa berkedip. Monik tersadar dan langsung memalingkan wajahnya.
"Apa kau tidak berniat untuk membereskan tempat tidurku yang sudah kau hancurkan?" tanya Arzu saat melihat tempat tidurnya yang begitu berantakan. Monik langsung melihat kearah kasur dan benar saja, disana terlihat seperti kapal pecah.
"Maaf." ucap Monik yang langsung membereskan tempat tidur milik Arzu. Arzu hanya memperhatikan Monik dengan tatapan datarnya.
"Ya tuhan, dia itu kan yang kemarin dirumah buk Inna. Kenapa aku bisa ketemu dia lagi sih. Lihatlah tatapanya padaku sangat mengerikan." ucap Monik didalam hati.
"Apa kau membicarakan aku?" tanya Arzu yang berhasil membuat Monik terkejut.
"Ti-tidak. Aku sedang membereskan tempat tidur." ucap Monik begitu gugup. Ia tidak menyangka jika Arzu bisa mendengar isi hatinya.
"Cepat sedikit aku sudah terlambat." ucap Arzu melihat jam ditangannya. Arzu berjalan menuju lemari dan mengambil Snelli miliknya, ia menggantung snelli miliknya dilengan.
"Anda seorang dokter?" tanya Monik pada Arzu yang hendak membuka pintu.
"Bukan, aku seorang tentara." ucap Arzu begitu dingin. Monik yang mendengar ucapan Arzu hanya mengernyitkan keningnya.
"Mau sampai kapan bengong disitu?" tanya Arzu menatap Monik yang masih berdiri didekat ranjang. Monik tersadar dan langsung berlari kearah Arzu.
"Maaf." ucap Monik yang langsung berlari kearah Arzu.
"Bodoh." ucap Arzu pelan namun masih bisa didengar oleh Monik.
"Kalau saya bodoh mana mungkin saya bisa dapat beasiswa pintar dikampus." ucap Monik kesal. Arzu menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan Monik hingga Monik tak sadar akan hal itu dan menabrak punggung Arzu.
"Auwwh... " keluh Monik mengelus jidatnya yang terbentur punggung Arzu. Arzu berbalik dan menatap Monik tajam.
"Sa-saya mau pulang." ucap Monik terbata dan hendak pergi, namun Arzu terlebih dahulu menahan tangannya.
"Apa begitu caramu berterimakasih pada orang yang sudah menolongmu?" ucap Arzu menarik tangan Monik hingga terpojok didinding. Monik sedikit terkejut dengan ulah Arzu, ia menatap mata biru Arzu. Hingga pandangan keduanya terkunci. Arzu mulai mendekatkan wajahnya dengan wajah Monik, namun karena refleks Monik langsung menampar wajah Arzu dan menjauhkan tubuhnya dari Arzu.
"Maaf, saya mau pulang. Terima kasih tadi malam sudah mau membantu saya." ucap Monik yang langsung pergi meninggalkan Arzu yang masih diam mematung. Arzu menyentuh wajahnya yang terkena tamparan Monik.
"Kau membuatku gila." ucap Arzu menyeringai dan mulai melangkah pergi.
***
"Arzu tunggu sebentar." seru seseorang saat Arzu baru tiba dirumah sakit. Arzu menoleh kearah sumber suara dan mendapatkan Cella sedang berjalan kearahnya.
"Ada apa dokter Cella?" tanya Arzu datar.
"Nanti siang bisa kita bicara di kantin? Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan." ujar Cella menatap Arzu penuh harap.
"Aku tidak bisa." ucap Arzu yang langsung pergi.
"Aku melakukan semua ini demi kamu Arzu, aku rela meninggalkan cita-cita ku menjadi seorang model hanya demi kamu, aku ingin selalu berada didekat kamu Arzu, tapi kenapa kau selalu dingin padaku?" teriak Cella yang berhasil membuat Arzu menghentikan langkahnya.
"Aku tidak pernah memintamu untuk melakukan itu, itu semua kau yang mau." ucap Arzu tanpa menoleh dan langsung meninggalkan Cella dengan langkah cepat. Cella yang mendengar itu sangat kesal.
"Aku mencintaimu Arzu, kenapa kau tak pernah melihatku." ucap Cella menangis mentap punggung Arzu yang semakin menjauh.
Arzu melempar snellinya asal di sofa, ia menarik dasinya hingga longgar dan merebahkan tubuhnya disofa.
CEKLEK
"Galau bro?" seru seseorang yang langsung nyelonong masuk dan duduk dikursi kerja Arzu. Arzu menatap orang itu dengan tatapan tajam.
"Wouw, santai dong. Gw cuma kangen aja sama Lo. Btw gw denger tadi si Cella tu ngungkapin perasaannya sama Lo. Kasian banget sih dia asik lo anggurin." ujar seorang pria yang tak lain adalah sahabat Arzu yang bernama Aditya sambil menatap Arzu.
"Bukan urusan lo." ucap Arzu membuka dasinya.
"Beneran lo gak ada perasaan ama tu anak? Bukannya Lo dulu pernah suka ama dia?" tanya Aditya sambil memainkan pulpen. Arzu menopang tubuhnya dengan kedua tangannya diatas meja. Ia mendekati wajah Aditya dan menatapnya tajam.
"Aku hanya akan memberikan hatiku pada gadis kecilku." ucap Arzu sedikit berbisik.
"Haha... Pd banget sih lo, gimana kalau dia udah nikah dan punya anak sekarang? Apa lo masih mengatakan hal itu?" ujar Aditya yang berhasil membuat Arzu kesal.
"Itu tidak mungkin, dia masih sendiri." ucap Arzu yang tidak yakin dengan dirinya sendiri. Aditya yang mendengar itu hanya tersenyum.
"Lo udah ketemu dia?" tanya Aditya menatap Arzu lekat. Arzu hanya mengangguk pelan sambil menatap lurus kearah jendela.
"Gass bro, dari pada keduluan orang." ujar Aditya begitu semangat.
"Gw perlu waktu." ucap Arzu datar.
"Waktu? Waktu buat apa lagi? Lagian Lo udah mapan, umur juga udah bisa buat Lo bangun rumah tangga." ujar Aditya yang berjalan mendekati Arzu.
"Gw perlu waktu untuk pastikan dia masih sendiri atau... "
"Gw yakin dia masih sendiri." ucap Aditya memotong ucapan Arzu. Arzu hanya menggelengkan kepalanya saat mendengar ucapan Aditya yang begitu yakin.
"Zu, gw cuma mau bilang. Lo harus gerak cepat, gw takut udah ada yang incar dia." ucap Aditya menepuk pundak Arzu. Arzu hanya diam untuk memikirkan ucapan Aditya. Namun tiba tiba seseorang membuka pintu dengan kasar hingga membuat Arzu dan Aditya terlonjak kaget.
"Kak Zuuuuuu... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
pasti elsha yg buka pintu dngn kasar🤔🤔🤔🤔🤔
2022-06-02
0
Liesdiana Malindu
biasa ini mah klw di dunia pernovelan/ halu.
"ceklek,,,,kamar mandi terbuka,, keluar dgn handuk melilit di pinggang,,,langsung Aaaaaaaashhh,,,kemudian, apa kau tergoda? atau aku tau aku tampan,"" 😂😂🤭🤭 hampir semua author menggunakan kalimat itu.
2021-08-30
0
Khairi
Aaaaaahhh, kenapa wanita selalu berteriak melihat pria sdh mandi memakai handuk? 🤔 🤔 🤔 Apa karena badan nya panuan atau seperti roti sobek atau panggang 😂😂😂😂
2021-03-23
0