Episode 18

"Ehmmm itu..."

Axel menggaruk garuk kepalanya.

"Haaha, Hon kamu kok jadi tegang. Ehm kamu pasti takut aku cemburu ahhh sweet banget sih. tapi nggak papa, aku justru seneng kalian akrab. Keysa orangnya asik kok"

Axel bernafas lega.

"iya sayang. Keysa orangnya asik"

Keberuntungan memang sedang berpihak pada mereka sekarang.

"Ya udah, papah kan minta aku ke kantor. ada something gitu yang harus diomongin. Nah kamu anterin Keysa ya. Kasian dia sendirian."

Dengan polosnya Rania mengajukan ide yang tentunya membuat Axel kegirangan. Tapi tidak dengan Keysa, menurutnya ini adalah pertanda buruk.

"Oh, nggak nggak, saya masih harus ke kantor. Jauh dari sini. makasih atas tawarannya."

benar kan, ini adalah pertanda buruk, dan keburukan pertama di mulai.

"Loh nggak boleh gitu donk key. Aku kasian sama kamu. Lagian aku tuh lebih enak anggap kamu jadi temen. Oke hon, kamu anterin dia ya."

Rania mengecup pipi Axel sekilas. Sebelum akhirnya tersenyum dan meninggalkan mereka berdua...lagi...

Keysa merapikan barang barang nya, dan bersiap siap untuk melesat pergi.

"Tunggu Key.."

Axel menarik tangan keysa, sebelum ia berdiri.

"Pak Axel, mohon diingat. Anda sudah memiliki tunangan"

"Calon key, baru calon."

"ini masalah nya Pak Axel, dari dulu anda selalu nggak bisa diam di satu hati."

"Lalu kenapa? Mungkin ada banyak kesalah pahaman di antara kita. Apa nggak bisa kamu menetap sebentar. Apa, sampai sekarang kamu masih mau nyalahin aku karena kematian Reno? Ini nggak adil Key."

Flash back on

Hari ini adalah tepat hari ketujuh meninggalnya Reno. Axel sudah bergegas bersiap siap untuk pergi ke kosant Keysa. Kenapa? ia tahu Keysa sedih karena kehadirannya beberapa waktu lalu sempat tak diterima oleh keluarga Reno. Tentu saja Axel berharap bisa membuat Keysa kembali tersenyum atau paling tidak menemaninya.

Axel melihat dari kejauhan pintu kamar Keysa terbuka, seketika saja tubuhnya menjadi lemas. Melihat beberapa koper sudah berjajar rapi, dan beberapa barang keysa yang biasa ia lihat, kini tak ada lagi.

"ke...key... Ini maksudnya apa Key.?"

Tanya Axel saat menghampiri gadis itu. Keysa masih mengemasi barang barang lain.

"Gue mau pergi."

"Pergi kemana? Lo nggak ngasih tahu gue."

"Mendingan lo pergi juga dari sini, dan jangan gangguin gue lagi."

Axel meraih bahu Keysa, membuat mereka saling berhadapan, pria itu hampir tak percaya dengan apa yang di dengarnya. Bagaimana mungkin Keysa bisa berpikir untuk menyingkirkan Axel dari hidupnya.

"Lo kenapa sih Key. Kemaren lo baik baik aja. Oke lo pasti sedih karena kehilangan Reno. Tapi bukan kaya gini kan."

"Please please please please udah. Gue mohon udah. Sekarang gue pengen lo menjauh dari gue, dari hidup gue, menjauh dari semua tentang gue."

"Tapi kenapa??"

Keysa terdiam. Sungguh saat ini ia bahkan tak sanggup menatap balik pada dua buah bola mata yang biasa menatapnya dengan cinta.

"Kenapa Key? Semua ada alasan nya kan?"

Suara Axel melemah. Ia bingung dan takut.

"Coba lo pikir. Hidup gue baik baik aja sebelom ada lo. Gue kehilangan sahabat, gue kehilangan cinta, gue kehilangan semua karena lo."

"Jadi lo nyalahin kematian Reno sama gue?"

Axel melepaskan tangannya dari bahu Keysa mencoba menelaah setiap kalimat yang terucap.

"Jadi ini mau lo?"

Tanya Axel sekali lagi.

"Iya, gue mau pergi dari sini. Pergi dari semua masalah ini."

Axel menarik nafas panjang. Ia ingin sekali melampiaskan rasa kecewa dan amarahnya. Tapi apa yang bisa ia perbuat. Mungkin memang benar. Sejak ia hadir di hidup gadis itu, rasanya berbagai konflik bermunculan tanpa solusi.

"oke. Gue tegasin sekali lagi. Lo minta buat gue menjauh. Buat gue lupain lo, buat gue pergi. Gue akan lakuin itu."

"Gue akan usaha Key. Tapi gue nggak janji ini akan berhasil. Lo inget baik baik Key. Gue yakin, Tuhan akan mempertemukan kita lagi, di waktu yang lebih baik. Waktu dimana lo udah ngerti kalau gue memang cinta sama lo."

Flash back off

"Saya sedang tidak ingin membahas hal pribadi Pak. Mohon untuk lepaskan tangan saya."

"Aku akan anter kamu."

"Nggak perlu, Pacar saya akan menjemput saya di depan."

Mendengar kalimat Itu membuat Axel agak tertegun. Ia melepaskan tangan Keysa dengan tatapan bingung. Keysa sempat menghubungi Ken beberapa saat yang lalu, meminta untuk menjemputnya, atau lebih tepatnya agar bisa membuat Keysa menghilang dari kecanggungan ini?

"Pacar?"

"Betul, Pak Axel. Kenapa? Apa anda kaget? Atau jika saat ini anda bahkan membuat saya terlibat dalam pertunangan anda, saya jadi tidak berhak bahagia dengan orang lain?"

"Sama sekali bukan itu masalahnya Key. Berhenti seolah olah kita adalah orang yang baru kenal"

"Saya akan menunggu pacar saya di depan"

"Kalau gitu aku ikut."

"Apah?"

"Iya, aku akan mastiin kalau pacar kamu itu orang baik."

Keysa memutar pandangannya. Sudahlah, ia tak ingin berdebat lebih lama. Toh, saat Ken datang tentu Axel tak akan berani macam macam. Keysa berjalan keluar diikuti Axel yang lebih nampak seperti pacar posesif.

Mereka berdua kini berdiri berdampingan di luar area caffe dalam diam. Sesekali pandangan mereka bertemu, dan itu membuat suasana semakin kikuk. Tak lama kemudian, sebuah mobil berhenti di hadapan mereka. Keysa sudah bisa menebak siapa yang datang.

Ken keluar menghampiri Keysa. Dan seketika itu juga mata Axel terbelalak. Ia tak kenal pria itu, tapi ia tahu siapa pria itu. Firasat buruk menerpa hati Axel.

"Aku langsung kesini begitu liat pesan kamu. Tapi maaf ya, jalanan agak macet. Kamu nggak marah kan?"

Keysa melirik ke arah Axel. Ia bisa melihat ekspresi nya, yang pasti tak suka dengan kedatangan Ken.

"Nggak papa. Oiya Ken, kenalin ini Klien aku. Dan Pak Axel ini Ken."

"Hallo Pak Axel, Saya Ken. Nice to meet you"

Ken mengulurkan tangan seraya mengajak Axel berjabat tangan. Namun Axel malah mengalihkan pandangannya pada Keysa, menarik lengannya, dan membuatnya menjauh beberapa langkah dari pria itu.

-------

Well, kayanya belom ada yang greget ya. Oke jangan lupa kasih vote, like dan commentnya ya.

Terpopuler

Comments

N°π@ ∆¢hl4π

N°π@ ∆¢hl4π

Again.. Cafe tulisannya hanya 1 "f" bukan caffe dgn 2 "f".. mungkin kebawa tulisan caffeine kali ya.. atau typo yg berulang-ulang.. hehehe

2020-11-02

0

Deti Anggraini

Deti Anggraini

Aku mampir Kak, bawa rate 5 bintang + like sampai sini + favoritkan😍

Ngejejak like sampai sini dulu ya Kak, semangat terus💪

2020-07-17

1

Rere Khey

Rere Khey

Up lagi dong

2020-02-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!