Episode 15

Ken memarkirkan mobilnya di depan gapura area pemakaman. Sebuah pemikiran cerdik bagaimana ia bisa tahu dimana Keysa berada. Tapi yakinlah ini suatu pertanda baik. Ia bersandar pada mobilnya. Sembari harap harap cemas dengan keyakinan tebakannya yang tak salah lagi Keysa pasti ada disini.

Pemakaman? Pacar. Harusnya saya nggak salah tebak kan?

"Loh Pak Ken? Panggil Keysa begitu melihat Ken di luar area pemakaman.

"Ehm hai. Key." Sapa Ken gugup.

"Pak ken kok bisa ada disini."

"Ken Keysa bukan Pak Ken."

"Ohh sorry sorry aku jadi lupa. Ken, iya iya Ken. Jadi kamu lagi ngapain disini?"

"Ya saya sebenarnya tadi cari kamu ke kantor. Tapi kamu nggak ada."

"Terus yang kasih tahu saya ada disini?"

"Katakanlah, itu sebuah tebakan beruntung"

Ucapnya dengan nada menggoda.

"Waw, kalau gitu aku harus hati hati. Sama tebakan kamu berikutnya, karena yang ini aja udah 100 persen tepat."

"Saya mau ajak kamu pergi bisa? Atau kamu sibuk?"

"Nggak sih. Aku mana bisa nolak sama Pak Bos yang kaya raya ini."

Mereka saling melemparkan senyuman, dan pergi meninggalkan tempatnya berpijak.

***

"Kok, kita kesini Ken? Ini rumah siapa? Gede banget."

Keysa agak terkagum juga, melihat rumah yang lebih mirip istana. Agak seram juga jika harus tinggal di rumah sebesar ini sendirian.

"Ini salah satu rumah saya?"

jawab Ken santai.

"Baru salah satu udah segede ini?"

Ken tertawa Kecil lalu mengajak Keysa masuk.

"ayo kita masuk."

"Hah? "

"Tenang disini saya nggak sendiri kok. Ada bibi yang ngurus rumah, dan ada tukang kebun juga. Jadi jangan takut saya apa apain. oke"

Ken keluar lebih dulu dan membukakan pintu untuk Keysa. Ia mempersilahkan Keysa keluar layaknya seorang putri

"Silahkan my princess"

"Hahahaha"

Bukannya keluar Keysa malah tertawa keras mendengar sikap manis Ken.

"Kamu kok malah ketawa?"

"Nggak papa kamu lucu aja. Ya udah ayo. "

Keysa menerima uluran tangan ken, dan berjalan memasuki rumah. Sambil menggandeng tangan Pria itu.

***

"Jadi kamu siap lihat saya jadi chef?"

Ken dan keysa kini berada di dapur, yang luasnya hampir seluas Galery master chef.

"Boleh kalau aku bilang nggak siap?"

Keysa hanya bercanda.

"Tentu saja nggak. Pokoknya kamu cukup duduk disana. Dan perhatikan saya masak oke"

Keysa hanya menurut saja, selain alasan utama yang memang perutnya lapar. Ia penasaran juga. Bagaimana seorang Bos besar menyalakan kompor dan menggunakan pisau.

"Ken,.  ?"

Panggil Keysa

"Iya Key?"

"Makasih ya, kamu udah banyak banget ngirim paket dan surprise ke kantor setiap hari."

"Your welcome my princess."

"Tapi kenapa?"

"Kenapa apanya?"

Ken kembali bertanya, dengan mata dan tangan yang masih sibuk untuk mulai memasak.

"Iya, kita baru kenal kan?"

"Saya bukan orang yang suka basa basi. Saya sedang mengejar kamu."

****

Cuaca sore ini agak mendung. Sekarang sekitar pukul 4.00. Axel memasuki kawasan bengkel mobil yang cukup besar. Salah satu usaha yang ia miliki.

"Sore pak Axel."

Sapa salah satu montir yang wajahnya kini belepotan dengan tek tek bengek peralatan mobil.

"Sore Pak Gani. Gimana mobilnya udah beres?"

"Oh sudah pak. Baru aja."

"Kerja Pak Gani emang bagus."

Ujar pria itu sembari mengacungkan jempol. Axel kemudian berjalan menuju ruang kerjanya. Ia membuka pintu dan langsung mendapat pelukan hangat dari wanita yang sudah menunggunya sejak tadi.

"Kejutan..."

"Rania??"

"Kamu kaget nggak "

Rania melepaskan pelukannya, dan melihat wajah Axel yang nampak terkejut.

"Ya ampun kok sampe kaget gitu sih. Kaya liat hantu aja. Ayo duduk, kamu pasti belom makan siang. Aku udah siapin makan buat kamu."

Rania segera menarik lengan Axel dan membawanya duduk bersamanya.

"Nih, aku bikin makanan kesukaan kamu. Ayo kita makan. Kamu tuh lama banget perginya. Aku sampe ngantuk tau nggak?"

"Kamu yang masak? Kamu bukannya nggak mau masuk dapur"

Betul kata Axel. Rania itu memang gadis baik, cantik dan periang. Tapi untuk urusan memasak? Dia tidak akan tega membiarkan kuku kuku nya yang cantik terkena cipratan minyak.

"Kamu ngeremehin aku? Ya ini emang pertama kali aku masak. Tapi ini enak kok.  Coba deh, a a a."

Ragu ragu Axel membuka mulutnya dan sesendok makanan langsung mendarat di atas lidahnya. Setelah mengunyah beberapa detik, ternyata makanan buatan Rania enak juga.

"Hemmm, enak juga."

Kata Axel dengan mulut penuh.

"Ya kan, kamu sih suka remehin aku. Oiya, besok kita ketemu sama mba Keysa dari Sevia EO itu ya."

"Hah?"

Axel menghentikan kunyahannya. Dan menatap wajah Rania. Gawat, ia lupa Keysa yang ia cari adalah Keysa yang mengurus pertunangannya dan Rania.

"Kamu aja ya yang ketemu"

"Loh kok gitu?"

"Ya besok aku masih ada urusan sayang?"

"Nggak mau. Cancel semua urusan kamu. Kamu tuh kebiasaan deh. Kaya nggak serius ama hubungan kita. Pokoknya besok kamu harus temenin aku."

Axel menepuk keningnya dan menarik nafas panjang. Satu satunya alasan kenapa ini terasa sulit adalah, kenapa nama keysa tiba tiba hadir lagi disaat ia sudah mulai akan menjalin hubungan yang serius.

"Oke oke. Aku akan usahain tapi aku nggak janji."

"Yeay. Makasih ya hon."

Axel tak tega menghancurkan garis garis kebahagiaan di gadis itu. Bagaimanapun, ia yang membuat janji, ia yang memutuskan untuk menjalin hubungan dengannya sebagai pengobat hati rasa sakitnya bersama Keysa.

***

"Arti kata mengejar itu banyak."

"Lalu menurut kamu apa artinya?"

"Aku nggak mau ke geeran."

"Tapi Geernya kamu itu nyata."

"Eehhhh"

"Saya ingin punya hubungan lebih dengan kamu. Lebih dari sekedar rekan bisnis dan teman baik."

Keysa bengong mendengar perkataan bos besar yang kini sedang memainkan Api. Sebuah kemustahilan menurutnya, tentu saja ini tidak akan bagus.

"Kenapa kamu diam. Apa saya terlalu buru buru?"

"Ehm, ya mungkin."

Keysa menggaruk garuk kepalanya merasakan gugup.

Ken menghentikan aktifitas memasaknya ia menghampiri gadis itu, duduk di hadapannya dan meraih tangan Keysa.

"Ya sekarang tangan saya sedang kotor dengan tepung dan bawang. Tapi saya nggak mau menunggu untuk menyatakan perasaan saya"

"Tunggu tunggu Ken , itu kamu belom matiin kompor"

"Biarin aja. Saya mau tanya dulu sama kamu, gimana kalau kamu jadi pacar saya."😎

"Ya ampun Ken itu nanti makanan kamu gosong"

"Biarin aja makanan nya gosong, biarin sampe kebakaran juga. Pokoknya sebelum kamu jawab iya. saya nggak akan lepasin kamu."

"Tapi Ken."

"Please, give me yes. Please please please."

Keysa semakin panik, memikirkan api yang terus menyala. Khawatir makanan gosong karena perutnya lapar.

"Iya iya, oke oke. Aku mau aku mau. Sekarang kamu lanjutin masak. sebelum rumah kamu kebakaran.

"Really"

"iya iya. bawel ih."

"Yeaah thank you sweety."

Ken melepaskan tangan Keysa dan melompat kegirangan. Ia kembali memasak dengan sambil terus berteriak teriak. Dan Keysa tertawa melihat tingkah Ken yang seperti anak kecil. Dalam pikirannya mungkin ada baiknya ia menjalin hubungan dengan orang lain yang tak ada kaitan dengan masa lalunya. Tentu akan lebih mudah baginya untuk memulai hidup baru.

-----

yeyeyeye, Keysa punya pacar baru. Jangan lupa kasih like vote dan commentnya ya sobat.

Terpopuler

Comments

xk_ekga

xk_ekga

gercep

2020-11-14

0

Jack Mad

Jack Mad

sampe sini dulu ya 🤗👍👍👍

2020-08-11

1

Mikha Ayesha

Mikha Ayesha

Stella tuh syp??lupa hehe

2020-03-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!