Episode 14

Selang setengah jam Axel pergi, Ken juga datang ke kantor Keysa. Jangan ditanya lagi apa tujuannya. Pasti sudah bisa ditebak kan? Mendengar Keysa pergi dengan Rio Ken juga agak merasa kecewa.

"Kira kira kapan Keysa balik lagi?"

"Ehm saya juga kurang tahu pak, maaf."

"Ya sudah nanti bilang sama dia, Ken datang cariin ya?"

"Baik Pak."

Ken berbalik dan bermaksud untuk pergi. Setelah beberapa langkah Ken berjalan ia berpasasan dengan Rio, mereka tidak saling mengenal. Meski Rio dan Ken sempat saling melihat sekilas.

"Pak Rio?" Panggil recepsionist itu.

Jarak yang belum jauh membuat Ken bisa mendengarnya.

jadi itu Rio pemilik EO yang pergi dengan Keysa tadi.

Ken mengambil Ponsel di sakunya dan berpura pura menelpon seseorang. Berharap mendapat petunjuk dimana Keysa berada.

"Iya, kenapa?"

Jawab Rio, saat menghampiri meja resepsionist.

"Bapak kok balik lagi Bu keysa kemana?"

"Keysa gue tinggal di pemakamam?"😒

"Hah pemakaman? Kok Pak Rio jahat banget."

"Ckck, dia itu lagi maen ke tempat Alm pacarnya, ngapain gue disana lama lama dengerin dia curhat sama orang mati. Lagian ada barang gue ketinggalan, makanya gue balik lagi."

Jelas Rio panjang lebar.

"Jangan gitu Pak, masa sama orang mati malah cemburu."

"Gue nggak cemburu kampret. Apanya juga yang mau dicemburuin."

"Hehe bapak, masih malu malu aja"

Rio, hanya menghela nafas mendengar ocehan karyawan itu. Ya ini bukan pertama kali juga, jika dia di olok olok mengenai hubungannya dan Keysa. Terlebih sikapnya yang santai terhadap karyawan, juga membuat mereka tak segan untuk sekedar membuat candaan. Sementara itu Ken masih menyimak dengan seksama percakapan diantara bos dan karyawan itu.

"Bu Keysa itu emang cantik sih pak, baik lagi. Makanya bisa bikin Pak Rio suka kan?.Tadi aja udah ada 2 cowok ganteng yang cariin bu Keysa. Haduh, saya juga pengen donk pak, di cariin kaya gitu."

"Halu lo, emang siapa yang cariin dia"

"Tadi ada yang namanya Pak Ken. Itu orangnya yang lagi pegang ponsel."

Mendengar namanya disebut. Ken kembali berpura pura mengakhiri telponnya, dan bergegas keluar. Rio berbalik dan melihat ke arah pria jangkung yang nampak tergesa gesa pergi.

jadi dia yang namanya Ken, dari awal gelagatnya aneh. Apa dia nguping.

"Nah yang satu lagi. Namanya Axel, dia juga keren gitu lo pak orangnya. Beuhh Bu Keysa emang top deh."

"Siapa kamu bilang?"

Rio ingin memperjelas apa yang di dengarnya.

"Axel pak"

Jawaban yang lantang dan lebih jelas lagi berhasil membuat Rio hampir kena serangan jantung mendadak mendengar nama Axel. Sangat nampak jelas, ia tak suka dengan kehadiran pria dari masa lalu Keysa itu.

Axel, jadi dia kesini. Dia udah tahu Keysa kerja disini. Kalau gitu apa dia tahu juga kalau gue yang punya tempat ini.

"Bapak kok jadi murung. Kenapa?"

"Nggak papa. Eh, lo jangan bilang sama Keysa ada nyariin. Pokoknya Keysa jangan sampe Tahu."

"Lah kok gitu Pak?"

"Jangan bawel. Kalau bawel gajih lo gue potong."

"Haduh. Maen potong potong aja. iya deh pak. Rahasia aman."

Dengan perasaan yang masih kesal Pria itu menuju ruangannya. Merebahkan tubuhnya di atas sofa yang sengaja di letakannya di ruangan itu. Menatap langit langit sebelum akhirnya memejamkan mata. Merasa agak takut dan bingung dengan berita kehadiran Axel. Iya hampir tak pernah merasakan kegalauan semacam ini.

Terakhir kali gue ketemu Axel, Kalau nggak salah gue lagi nganterin Keysa, dan kita nggak sengaja ketemu. Waktu itu gue bisa liat Jelas dia bener bener marah. Padahal cuma salah paham.

kenapa dia harus muncul lagi sih. Gue nggak masalah kalau Keysa coba cari Leana buat perbaikin hubungan mereka. Tapi Axel. Gue nggak ngerti kalau Keysa akhirnya ketemu Axel. Apa yang akan mereka lakuin. Apa yang akan terjadi. Gimana kalau setelah ini Axel rebut Keysa dari gue. Shit.

***

Sudah 3 tahun semua berlalu. Meski gadis itu tak menangis, ia masih bisa merasakan kesedihan menerima orang yang dicintainya ada di dimensi lain. Ia menatap sebuah nama yang dulu begitu berarti untuknya, segaris kenangan pahit dan manis itu menjadi potret potret masa lalu yang indah untuk Keysa.

"Kamu apa kabar Ren."

Bertanya seolah lawan bicaranya memang ada di hadapannya.

Keysa mengeluarkan sebotol air dan menyiramnya di atas tanah yang sudah menjadikan jarak diantara mereka yang sangat jelas.

"Haahhhh, kamu udah ketemu belom sama orang tua aku disana. Nanti tolong sampaikan salamku dan bilang. Keysa kangen sama mereka."

Jarak pemakaman orang tua Keysa yang jauh di luar kota, ditambah kesibukan gadis itu sekarang memang membuat Keysa agak jarang berkunjung kesana. ia hanya bisa menyematkan salam rindu dalam setiap doa nya untuk mereka berdua. Reno adalah salah satu tokoh paling penting dalam hidup Keysa, setidaknya sampai saat ini.

"Tapi ya udah lah. Ren, akhir akhir ini aku ada banyak problem. Ya kamu pasti bisa liat lah dari sana. Ckckck rasanya hidup aku jadi makin sulit setelah nggak ada kamu."

Keysa menarik nafas panjang. Lalu mulai kembali bercerita.

"Aku udah nggak mau nanya lagi kenapa kamu ninggalin aku. Itu pertanyaan bodoh yang nggak akan dapet jawaban kan. Oiya kamu inget Rio? Dia temen Axel, dia adalah sahabat aku Ren, dia bener bener best friends yang the best deh.

" Tapi Akhir akhir ini dia agak aneh. Lebih perhatian, Posesif. Aku takut, aku takut ada perasaan lebih antara aku dan dia. Aku nggak mau terjebak dan ngulang hal yang sama. Ada banyak kenangan dejavu yang hampir aja bikin aku goyah. Ini tuh kenapa sih, bener kata Leana. Dunia aku terlalu sempit. Hah, kalau kamu masih hidup apa kamu akan cemburu sama Rio, sama kaya waktu kamu cemburu sama Axel?"

"Btw, aku nggak tahu anak itu dimana, keadaannya kaya apa. oiya, Aku sempet ketemu Leana. Dia salah paham lagi sama aku Ren. Padahal aku pikir aku dan Leana bisa bikin persahabatan kita utuh lagi. Tapi kayanya dia akan tetap benci aku selamanya."

----------

Soo guys, tolong tinggalkan komentar dan like serta vote nya ya. Biar author semangat buat lanjutin cerita oke

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***