Episode 12

Keesokan harinya

"Bu Keysa, ini ada kiriman bunga"

"Bu Keysa. Ini ada kurir nganterin makanan"

"Bu Keysa ini ada paket, saya nggak tau isinya apa."

"Bu Keysa, ini ada kiriman coklat lagi kaya nya bu. Buat saya boleh?"

"Bu Keysa. ini....

"Apaaannn sih Inge. Kali ini ada kiriman apa lagi, kunci mobil? sertifikat rumah? atau kartu kredit unlimited hah?"

Inge dan Keysa sama sama melihat ke arah Rio yang tampaknya benar benar kesal. Sudah hampir seminggu berturut turut Ken mengirimkan berbagai macam paket untuk Keysa, dari yang paling sederhana, sampai yang membuat Rio makin mati gaya. Ini jelas menunjukan bahwa Ken memang sedang mengejarnya, Ken benar benar mengincar Keysa.

"Bu Keysa, tadinya saya cuma mau tanya Pak Rio ada apa nggak, soalnya di ruangannya nggak ada. ternyata bener ada di ruangan ibu hehehe"

Inge dan Keysa sama sama menahan tawa kecil, takut kalau kalau orang yang dimaksud malah tersinggung.

"Ya itu orangnya. Hati hati ya, dia lagi pms. Jaga jarak aman. Nanti kamu digigit."

Kata Keysa.

"Udah deh langsung aja. Ngapain nyari gue?"

"Itu pak, di depan ada mba Viona nyariin bapak."

"Viona?"

"Iya, Viona pacar bapak itu"

"Bilang aja gue nggak ada."

"Nggak bisa gitu donk Rio, orang udah jauh jauh dateng masa lo anggurin sih"

Tambah Keysa.

"Jauh dari mana, nggak harus nyebrang pulau juga."

Masih dengan wajah jutek, Rio rasanya benar benar enggan. Sempat terbersit di dalam pikirannya untuk segera mengakhiri masa bermainnya dengan wanita wanita itu. Tapi entah kenapa, sampai saat ini belum juga dilakukannya.

"Udah ih, temuin dia. Eh jangan lupa ini di kantor. Lo jangan macem macem."

"Iya iya bawel lo ah."

Dengan wajah yang semerawut Rio menyerah. Ia menemui Viona yang pasti memang sengaja mencarinya ke kantor. Memang sudah beberapa hari ini, Rio menghindar dari pacar pacar nya. Kenapa? mungkin dia mendapat hidayah.

"Bu keysa, itu Pak Rio pasti cemburu deh, gara gara bu Keysa dapet paket dari Pak Ken terus."

"Apa sih Inge. Ya nggak mungkin lah. Kamu ini ngada ngada aja."

"Serius bu, keliatan banget, tiap saya kasih paket ke ibu. Muka pak Rio langsung kelijetan gitu bu."

"Wah, jadi kamu kuliah jurusan psikologi ya. Sampe bisa ngerti gitu. Bisa baca muka orang segala."

"Heheheh"

"Ya udah ah sana kerja lagi. Awas, kamu jangan kepoin Rio ya"

Inge hanya cengengesan sambil berlalu. Memang ya, Inge itu satu satunya staff yang selalu membuat Keysa geleng geleng kepala.

***

"Kamu ngapain sih kesini segala????"

Ucap Rio, seraya duduk di samping kekasihnya itu. Ia sempat memperhatikan penampilan kekasihnya itu, jika dilihat lihat hampir tak sesuai dengan umurnya.

kenapa gue baru sadar. Viona emang cakep, tapi kok dempulanannya tebel banget ya. Udah kaya mau nikahan. Nggak kaya Keysa, yang sederhana, nggak pake segala macem. tapi tetep cantik.

"Loh emangnya salah. Aku kan pacar kamu. Aku boleh donk maen ke tempat kerja pacar aku sendiri. Apalagi ini kamu yang punya. Emangnya salah?"

"Salah banget. Udah deh kamu pulang aja. Aku kan lagi kerja."

"Kok kamu gitu sih. Oh jangan jangan kamu selingkuh ya sama temen kamu si keysa keysa itu."

"Apaan sih kamu. Dateng dateng bikin ribut."

"Ya terus kamu kenapa jadi kaya gitu."

Rio mengacak ngacak rambutnya, merasakan kepalanya yang mulai pening. Dengan pikiran yang bertanya tanya, kenapa ia bisa menjadi kekasih wanita ini.

"Ya udah kamu maunya apa?"

"Aku mau nanti malem kita dinner oke."

"Ckckck Aku banyak kerjaan Viona."

"Ya udah, kalau gitu aku mau ke dalem. Aku akan cari si Keysa Keysa itu. Aku labrak dia, aku tahu kok. Pasti dia yang bikin kamu berubah"

"Ehh jangan jangan jangan"

cegah Rio.

"Iya iya nanti malem kita dinner"

tambahnya lagi.

"Nah gitu donk sayang. Ya udah janji ya. Kalau kamu nggak jemput aku, aku bakal nyusulin kamu ke apartemen dan bikin keributan lagi."

Rio masih tampak tak senang. Ia sendiri bingung dengan apa yang terjadi padanya sekarang. Kenapa seolah ia tak lagi memiliki selera untuk mempermainkan perempuan lagi.

***

"Udah diskusinya? kok muka lo jadi kusut gitu abis ketemu pacar?"

Tanya Keysa begitu Rio memasuki ruangannnya, mukanya yang kusut sudah bisa membuat Keysa menebak hubungannya tidak baik. Rio kembali duduk di meja Keysa, salah satu kebiasaan yang tak bisa dihilangkan meski Keysa sering protes, karena tubuh pria itu membuat ruang geraknya jadi sempit.

"Lo seneng ya liat gue menderita?"

"ya... sedikit."

"Ih bener bener lo ya. Emang lo nggak cemburu apa, ada cewek nyamperin gue kesini?"

"lo lagi kesambet ya?"

"lo tuh kalau gue nanya, kenapa sih malah nanya balik."

"ya abis, gue cemburu buat apa."

emang lo nggak ada perasaan apa apa gitu sama gue Key? Kita kan udah lama kenal.

"Lagian ini bukan pertama kali ada cewek kesini nyariin lo. " tambah Keysa lagi.

"Dan lo biasa aja gitu?" Rio masih bersikeras. Jika saja Keysa bisa mengatakan ia cemburu, mungkin Rio akan melompat kegirangan.

"Hadeehhh lo beneran nggak jelas. Eh nanti gue balik duluan ya."

"Emang lo mau kemana?"

"Mau ke rumah pacar?"

"Pacar? Lo kan nggak punya pacar."

"Gue mau ke rumah Reno."

"Reno? pacar lo yang udah koid itu.... aaadaaawww"

Keysa mencubit pinggang Rio sekeras mungkin.

"Sembarangan kalau ngomong. Meninggal, bukan koid."

"Tetep aja, dia udah mati. Lo masih aja naro harapan nggak jelas."

"Udah deh ya. Gue males ribut sama lo."

"Lo jomblo sampe sekarang, karena masih ngerasa bersalah kan sama kematian Reno. Reno, Axel, Leana. Idup lo cuma sebatas muter muter problem diantara mereka. Padahal mereka nggak ada yang inget sama lo, dan nggak peduli juga sama hidup lo."

"Kalau udah beres silahkan keluar. Ini ruangan gue"

"Kok lo ngambek sih key."

"kalau lo nggak mau pergi, gue aja deh yang pindah."

"heh, iya deh iya. Jangan pulang duluan. Nanti gue yang anterin lo. Ya udah lah, gue ke ruangan gue dulu."

Keysa merasa lega setelah Rio pergi, kadang perkataan Rio sering kali menjadi hal yang harus dipikirkan baik baik oleh Keysa. Bagaimana tidak, Rio benar. Selama ini Keysa hampir tak melanjutkan hidupnya, hanya karena tiga nama yang saling terkait. Gadis itu kini hanya duduk sambil melamun. Dan mengetuk ngetuk meja menggunakan ujung pulpennya.

-------

Huuuhhh, plin plan emang itu si Keysa. Kalian udah mulai suka? kalau gitu jangan lupa kasih vote dan like nya ya kawan. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

xk_ekga

xk_ekga

terjebak masa lalu

2020-11-14

0

Inya Losor

Inya Losor

up nya tiap hari boleh ??? 😊

2020-01-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!