Episode 7

"Kamu agak pucat ya, beda dari waktu pertama kita ketemu?"

Ken memulai pembicaraan di dalam mobil, matanya masih tetap fokus ke depan.

"Saya memang lagi kurang enak badan."

"Oyah, kamu sudah makan? Kalau begitu ayo kita makan dulu sebelum kamu pulang."

"Nggak dulu ya Ken. Aku pengen cepet pulang."

"Kebetulan saya ini orang nya nggak suka nerima penolakan. Saya tahu tempat enak untuk makan."

Sepertinya menerima ajakan ken untuk ikut ke dalam mobilnya bukan keputusan yang baik. Keysa tak bisa menolak apapun yang dikatakan Ken. Meski di lihat lihat ken sepertinya orang yang baik dan royal. Keysa agak terhenyak ketika mendapati Ken malah mengajaknya ke pusat jajanan kaki lima. Berbagai macam kuliner menyegarkan mata berada disana. Bukan karena dia berharap di bawa ke tempat mewah atau apa. Hanya saja mengingat latar belakang sang pemilik hotel tentu saja orang akan heran.

"Kamu ngajak saya kesini?"

"Kenapa? Kamu lebih suka makan di bintang lima atau pergi ke mall mungkin. Kalau gitu ayo kita pindah."

"Nggak nggak, aku cuma udah lama nggak pernah ke tempat kaya gini."

"Oh baguslah, aku pikir kamu sama kaya perempuan perempuan lain yang jijik liat kaya ginian."

Sore hari terasa sangat ramai. Ken membawa Keysa menapakkan kaki di berbagai olahan jajanan yang menggugah selera. Sesekali Ken melontarkan celotehan lucu yang tidak terduga menurut Keysa, meskipun agak garing dan nyaris tak lucu sama sekali tapi Keysa cukup terhibur. Kadang dia juga menggandeng tangan keysa begitu saja diantara keramaian hanya untuk memastikan Keysa tidak hilang. Sesekali Ken juga mengusap rambut Keysa saat melihat Keysa yang mulai lelah, atau nampak murung. Tapi Keysa sama sekali tak merasa risih. Dan menikmati wisata kuliner mereka. Moment yang sudah lama tak ia rasakan sejak selain bersama...

"Kayanya nggak pas ya kita cuma jajan makanan kecil. Disana ada tempat makan Bakso yang enak banget. Ayo kita kesana"

Dan kembali ken meraih tangan keysa membawanya ke tempat yang ia tuju. Tanpa mendengar persetujuannya terlebih dulu.

"Saya sering makan kesini. Apalagi kalau lagi ada waktu senggang."

"Saya nggak nyangka loh, bos besar pemilik resto dan hotel ternama bisa mau makan bakso di pinggir jalan kaya gini. Ya meskipun emang enak sih."

Ujar Keysa dengan mulut penuh. Keysa sendiri akhirnya sadar, sedari tadi Ken terus melihat ke arahnya.

"Ken,,, kenapa kamu ngeliatin saya."

"Nggak, saya punya adik perempuan, mirip kaya kamu. Cantik pinter, dan pipinya gampang merah. Kaya kamu."

Dan lagi perkataan Ken membuat Semu merah yang merona di pipi Gadis manis itu.

"Gimana? Kamu udah merasa baikan? Harusnya sih udah. Kamu tahu? Obat paling mujarab selain dokter, ya jalan jalan dan makan menurut saya."

"iya, saya udah lebih baik."

"Ya sudah. saya bayar dulu. setelah ini saya antar kamu pulang.

***

"Ini rumah kamu?"

Tanya ken sesampainya ia di sebuah rumah, yang tak terlalu besar namun nampak nyaman.

"Iya. Kecil ya?"

"Ya kamu kan tinggal sendiri. Repot kalau punya rumah besar."

"Kalau gitu, saya masuk dulu ya pak?"

"Oh oke. Oiya keysa. Terima kasih ya. Kamu udah nemenin saya hari ini"

"Yang harus terima kasih itu saya"

Keysa tersenyum dan pergi berlalu. Ia melambaikan tangan sampai akhirnya mobil itu pergi dan menghilang dari pandangannya.

Yang tidak diketahui Keysa, rio sudah ada disana sejak satu jam yang lalu. Pemandangan yang baru saja ia lihat kini membuatnya agak kesal. Kesal ya? Kenapa harus kesal. Tak ada hubungan spesial diantara mereka. Keysa juga tak pernah merasa marah, atau mengamuk saat harus membantu Rio menghandel pacar pacar nya yang kerap kali bertanya aneh aneh.

Rio bersiap untuk turun. Tapi entahlah. Sesuatu menahannya untuk pergi.

"Udahlah, besok juga ketemu di kantor. Ini bukan urusan gue. Lagian bagus juga kalau dia mulai bisa deket sama cowok"

Rio menyalakan kembali mesin mobilnya dan mengurungkan niatnya untuk bertamu.

***

Sudah pukul 11 siang. Rio menatap jam di dalam ruangannya. Ini agak aneh. Keysa tak pernah telat pergi ke kantor hingga ber jam jam lamanya. Bahkan Keysa kerap kali datang lebih pagi dari siapapun.

"Inge."

Panggil Rio saat menghampiri meja kerja gadis itu. Hanya Inge staff yang memiliki hubungan cukup dekat dengan keysa.

"Iya pak Rio?"

"Eh lo tau nggak Keysa kemana. Mungkin dia ada kasih tau lo gitu"

"Nggak ada sih pak. Cuma emang kemaren bu Keysa sempet bilang nggak enak badan. Mungkin lagi sakit Pak."

Tapi kemaren bukannya dia habis jalan ya. Gue telpon juga nggak aktif. Apa gue ke rumahnya ya. Gimana kalau dia kenapa napa.

" Ya udah gue mau ke rumah keysa. Nanti kalau ada yang nyari gue, suruh tunggu atau bikin jadwal baru oke."

Setelah mendapat anggukan dari Inge, Rio bergegas mengambil kunci mobilnya dan menuju rumah keysa.

***

Agak heran juga ketika ia sampai, lampu rumah gadis itu masih menyala. Padahal sudah siang.

"Keyyy. Keysa...

Rio sempat mengetuk pintu dan memanggil nama gadis itu. Sebelum akhirnya memutuskan masuk tanpa permisi karena tak mendapat jawaban. Dan yang lebih membuatnya khawatir, pintu rumah keysa tak terkunci.

"Key... Keysa..."

Rio celingukan berjalan ke arah kamar Keysa. Dan ia melihat Keysa memang ada di dalam sana. Tapi sayangnya keadaan Keysa benar benar tidak Bagus. Nampaknya Keysa tak sadarkan diri di atas ranjangnya.

---------

Lanjut? Lanjut donk. Jangan lupa budayakan like dan commentnya ya teman.

Terpopuler

Comments

Shinta Tsabita

Shinta Tsabita

ohhh,,,,,aku udah tau,,,,
ken itu pasti kenzi,,,
kakak stella istri reno,,,,
psti stella mau bls dendam lwt kenzi kakak nya,,,
tolong thor,,,jangaaaaannnn,,,
kasihan keisya,,,,kapan bahagia nya????
pliiiissss ,,,

2020-02-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!