Episode 4

"Dimana Rio?"

"Hah?"

Pertanyaan gadis itu tiba tiba saja membuat Keysa jadi celingukan.

"Gue Amel ceweknya Rio. Dimana Rio.?"

Bentak gadis itu

"Rio nggak ada disini."

Sengaja Keysa mengeraskan suaranya, berharap Rio bisa mendengarnya dari dalam. Bisa saja keysa mengatakan hal jujur pada gadis itu. Tapi mengingat Rio adalah sahabat baik Keysa, Keysa jadi tak tega membuat Rio mengalami perang dunia kedunia.

"Lo nggak usah bohong. Itu gue liat mobil Rio ada di depan."

*Ad*uh ini kok gue jadi kaya pelakor yang kepergok bini orang ya.

"Udah di bilang, dia nggak ada disini. Tadi pulang kantor gue pinjem mobilnya."

*P*adahal gue nggak bisa bawa mobil.

"Bohong lo, gue mau periksa ke dalem."

Amel masuk tanpa permisi dan sempat menabrak tubuh Keysa. Perasaan keysa jadi tak karuan. Menyesal dia tak berkata jujur. Dan malah membiarkan wanita gila itu mengobrak abrik rumahnya. Tapi sekarang sudah terlambat semoga Rio bisa segera bersembunyi.

Amel memeriksa setiap sudut ruangan. mencari cari dimana pria yang disebutnya sebagai pacar.

"Rio, kamu dimana?"

Jantung Keysa masih dag dig dug melihat Amel yang dengan gencar mencari sosok pria itu. Meski Keysa juga bersyukur Rio sudah tidak ada di tempat semula. Tapi dimana pria itu bersembunyi sekarang.

Amel menatap tajam ke arah Keysa. Membuat keysa bergidig ngeri.

"Lo ngaku nggak dimana lo sembunyiin Rio."

Keysa sudah ingin sekali membalas setiap kata kata nada tinggi yang dilontarkan gadis itu. Sampai matanya menangkap sosok Rio, memperlihatkan sebagian kepalanya di balik pintu kamar Keysa yang dibelakangi Amel.

...glek....

Keysa menelan ludah, dan menggerutu dalam hati. Ini benar benar bukan waktu yang tepat. Kenapa Rio begitu bodoh. Dia kan bisa keluar lewat pintu belakang.

Rio meletakan telunjuk di depan mulutnya. Mengisyaratkan agar keysa tetap diam dan jangan sampai ketahuan.

"Lo nggak mau jawab? Oiya gue belom cek ruangan di belakang gue. Gue tebak itu pasti kamar lo. Jangan jangan Rio ada di sana dan habis ngapa ngapain sama lo."

Mendengar perkataan Amel yang akan memasuki kamar Keysa sontak membuat Rio kelabakan ia kembali masuk sambil meletakan kedua tangannya di pinggang. Berpikir keras, kenapa ia bisa begitu bodoh. Jendela kamar keysa di paten menggunakan jeruji. Tak ada jalan lain.

"Ja ja ngan...."

Cegah keysa terbata bata.

Amel buru buru masuk ke dalam kamar keysa, diikuti keysa juga yang segera mendahuluinya.

lalu menutupi lemari dengan tubuhnya. Ia sempat berpikir Rio ada di dalam sana. Namun betapa terkejutnya ia, Rio malah bersembunyi di belakang pintu. Beruntunglah Amel tidak melihat ke belakang dan langsung berjalan ke arah lemari yang lurus dari pintu masuk yang baru saja dihalangi Keysa.

"Gue udah bilang Rio nggak ada disini."

Tangan keysa yang berada di bawah memberi isyarat agar Rio segera pergi. Bagai selingkuhan yang takut kepergok berbuat mesum.

Amel menggeledah seluruh isi kamar Keysa, layaknya intel yang sedang mencari petunjuk. Belom cukup puas Amel berlari keluar menuju ke ruangan belakang. Dan lagi lagi Keysa mengikutinya.

ini kaya dejavu deh.

Memang, ini bagaikan ingatan yang terulang dengan versi berbeda. Jika dulu ia harus main kucing kucingan dengan Leana dan menjadi target. Hari ini ia justru menjadi kunci diantara permainan Rio dan kekasihnya. Apa sejarah akan terulang lagi?.

Amel berdecak kesal karena tak menemukan apapun. Ia kembali menatap ke arah keysa. Sedang keysa hanya mengangkat kedua bahunya, berpura pura tak tahu apapun.

"Inget ya, kalau sampe ternyata lo nyembunyiin Rio, gue bakal balik lagi dan bikin perhitungan sama lo."

Amel pergi, dan lagi lagi lagi, keysa mengikutinya. Ia belum merasa tenang jika tidak melihat langsung kepergian sang putri.

Gadis itu menyalakan mobilnya lalu melaju dengan kecepatan tinggi. Keysa bisa hampir bernafas lega sekarang. Hanya hampir, karena sekarang ia tak tahu kemana Rio bersembunyi.

bentar ini kan dejavu. Dulu kalau gue yang jadi dia gue akan sembunyi di...

"Keysaaa...."

Keysa mendengar teriakan suara Rio. Ia berbalik dan mendongak ke ke atas. Benar saja tebakannya. Rio bersembunyi di atap rumah keysa. Tapi tunggu bagaimana pria itu bisa sampai disana?

"Riioooo lo ngapain disana?" Teriakan keysa tak kalah keras.

"Ya ngumpet lah. Emangnya ngapain lagi? Eh key di sini pemandangannya bagus loh"

"Lo udah gila ya?"Teriak keysa lagi.

"Gue emang gila, tapi lo juga pernah ngelakuin kegilaan ini kan. Hahaha, emangnya gue lupa apa."

Bukannya segera turun mereka malah saling teriak bersahut sahutan.

"Tapi nggak separah lo."

"Lo jangan teriak teriak mulu. Nanti tetangga denger. Btw key... gue nggak bisa turun nih."

"Emangnya lo naek lewat mana?"

"Dari pohon di belakang rumah lo. Gue loncat tadi. Tapi sekarang gue ngeri nih buat turun."

Keysa kembali menarik nafas sepanjang panjangnya. Dia baru tahu, kalau Rio ternyata bodoh dan benar benar bodoh.

"Haduuhh ya udah, gue ambil tangga dulu."

Rio mengacungkan jempol. Tak lama kemudian, Keysa datang dengan sebuah tangga dan menempelkannya pada dinding.

"Ayo turun."

pinta Keysa.

"Iya sabar. Kan harus hati hati key."

Rio turun perlahan lahan dengan Keysa yang masih menahan tangga. Bersyukur Rio bisa selamat sampai kebawah. Karena di masa lalu Keysa justru jatuh saat menuruni tangga.

Rio langsung saja menjatuhkan diri di atas rumput taman keysa, merebahkan tubuhnya sambil memejamkan mata. Merasa lega karena hari ini dia masih selamat.

"Lo harus banyak banyak berterima kasih sama gue." 😒

Rio membuka matanya, dengan setengah bangkit ia menarik tangan Keysa, membuatnya terjatuh, dan Akhirnya menindih tubuh pria itu, membuat jarak beberapa cm diantara mata yang saling bertatapan.

....deg...deg...deg

Sungguh ini adalah debaran jantung, yang hampir pertama kali di rasakan Rio. Ia bisa melihat wajah Keysa sedekat ini.

Shit... kenapa jantung gue bisa loncat loncatan kaya gini. Dan key. ternyata key emang cantik banget.

----------

Gimana gengs, udah mulai seru belom? cerita masih berlanjut. jangan lupa tinggalkan like, comennt dan vote nya ya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***