Niat Untuk Mengutarakan

Dua pekan berlalu, Bayu sudah dua pekan di kota B untuk mengurus pekerjaan nya, dan sebelum dia kembali dia berniat untuk datang ke rumah Khanaya.

Sore ini Bayu pun sudah berada di depan rumah Khanaya, nampak Ayah dari Khanaya sedang duduk di teras.

"Assalamualaikum yah..." salam Bayu

"waallaikumusallam, nak Bayu?? masuk-masuk" balas Ayah Khanaya

"sendirian...??" tanya Ayah

"iya yah, rencana lusa atau besok Bayu balik , jadi mau pamit dulu sebelum balik" ujar Bayu, Ayah menepuk pundak Bayu.

Ayah Khanaya sudah lama mengenal Bayu jadi sudah cukup Akrab.

"Gimana kabar Mama dan Papa kamu bay...??"

"Alhamdulillah semua sehat Yah, saat ini semua udah pindah ke sana semua.."

"eh ada nak Bayu .." sapa Ibu

"Bayu mau pulang Bu, jadi mau pamit dulu kata nya..." ujar Ayah

"kok cepat banget...??"

"Alhamdulillah sudah selesai Bu, nanti akan ke sini lagi sebatas ngecek aja.."

"Artika sama Ardana belum pulang yah?"

Tiba-tiba saat mereka sedang asik ngobrol hujan turun begitu saja dengan deras nya

"sebentar lagi , Naya pun sebentar lagi juga pulang...tapi ini hujan, kemungkinan agak telat" jawab Ibu

Saat mereka asik berbincang tiba-tiba terdengar suara dari luar, ibu pun langsung keluar.

"saya langsung pulang ya, salam buat Ayah dan Ibu..." ujar Arga

"hati-hati pak..." jawab Khanaya

"nak Arga kok gak mampir dulu, ada Bayu tuh di dalam..." ujar ibu yang tiba-tiba keluar

"Bayu...??" tanya Arga dan Khanaya kompak

"kompak amat, iya itu ada Bayu..." jawab Ibu

Arga melihat ke arah Khanaya, Arga memberikan kode ke Khanaya mewakili pertanyaan nya ngapain Bayu di sini,. tapi Khanaya hanya membalas dengan mengangkat ke dua bahu nya

"udah masuk aja dulu..." ujar Ibu

Arga pun memutuskan untuk masuk,.dan Bayu tak kalah kaget saat melihat Khanaya dan Arga masuk bersama dengan Ibu.

"eh mas Arga..." sapa Bayu

Arga membalas sapaan Bayu dengan menepuk pundak nya lalu mendekati ayah untuk mencium tangan ayah.

"barusan mau aku jemput Nay...eh udah sampai rumah aja, hehehe"Ujar Bayu sedikit bercanda

"Alhamdulillah dapat Tebengan dari pak Arga..." jawab Khanaya berusaha santai

"ya udah kalian ngobrol aja dulu, ayah mau mandi dulu..." ujar Ayah

"emm... udah sore juga ya, Arga pamit aja" ujar Arga

"tapi masih hujan loh.." balas Ayah

"Bayu juga pamit yah.."

"jadi pada mau balik nih...??" tanya Ibu

Arga dan Bayu pun berpamitan untuk pulang, Arga keluar lebih dahulu, saat Arga sudah di luar , Bayu memanggil Khanaya.

Arga pun menghentikan langkahnya tanpa menoleh ke arah mereka

"Ada apa Bay...??" tanya Khanaya

"besok siang ada waktu gak?? ada yang mau Bayu omongin..." ujar Bayu

"ya ada Allah apa ini...?? apa yang akan Bayu bicarakan?? " batin Khanaya

Mendengar itu Arga membalikkan tubuh nya, mata Khanaya dan Arga sempat saling menatap.

"Hmm...besok siang ya?? In Syaa Allah kalau Naya gak ada meeting atau kerjaan, bisa ketemu di cafe dekat kantor.." balas Khanaya

"ok....kamu kabarin aja, lusa Bayu balik , ada yang ingin Bayu bicarakan Sebelum balik.."

"In Syaa Allah..."

"ya udah kalau gitu Bayu balik dulu..." pamit Bayu dan Khanaya membalas dengan anggukan

Arga pun dengan cepat membalikkan tubuh nya menunggu Bayu di depan teras dengan payung nya

"loh mas masih disini..??" tanya Bayu

"kamu gak lihat tuh hujan, mau hujan-hujanan..??" tanya Arga balik

"mas aku yang satu ini paling best..." sambil merangkul Arga berjalan satu payung

"oh ya kamu belum ada loh mampir ke rumah.." ujar Arga

"aduh mas,.Bayu banyak banget kerjaan, ni baru ada waktu luang..."

"sekali luang kesini ya, bukan ke rumah mas nya..."

"hehehe....ada yang sedang ingin di perjuangkan kembali mas..."

"Deg.." jantung Arga seakan terhenti sejenak, dan Arga pun menghentikan langkahnya

"kok berhenti mas...??" tanya Bayu

"tunggu , apa yang ingin kamu perjuangan kembali..??" tanya Arga

"Khanaya adalah gadis yang sudah aku cintai sejak kami disekolah dulu mas.. mas ingat pertanyaan di game kita waktu itu,?? dialah gadis itu" jujur Bayu

Hujan nya hanya deras tidak ada petir, tapi Arga bagai di sambar petir mendengar pengakuan Bayu

Bagaimana tidak, wanita yang Bayu cinta adalah wanita yang sama .

Bedanya Arga sudah menyampaikan niat nya sedangkan Bayu baru akan menyampaikan, tapi tanpa di utarakan sebenarnya Khanaya pun tahu perasaan Bayu untuk Khanaya.

🌺

Rasa nya tak sabar menanti besok, Bayu begitu sulit memejamkan mata nya, wajah Khanaya seakan berseliweran.

"Aduh Bay, Lo udah kaya orang gila, belum juga nyatakan cinta aja udah gak karuan gini, gimana besok" oceh Bayu sendiri

Bayu memilih mengambil air wudhu, karna ada sebuah ketenangan saat kita bermunajat kepada sang maha pencipta, sang Pemilik.

Khanaya adalah nama wanita yang selalu dia sebut, dia doakan untuk kebahagiaan dan kebahagiaan nya.

Entah kenapa walau pernah di tolak oleh Khanaya tapi Bayu masih menjaga rasa yang ada, bahkan nama Khanaya selalu ada dalam doa nya.

Tapi Bagaimana dengan Khanaya? Hanya Khanaya lah yang tahu,.karna dari dulu hingga saat ini Khanaya tak pernah berubah, selalu menjaga jarak dengan nya jika mengenai perasaan lebih dari teman.

Selesai bermunajat kepada Allah memohon kelancaran untuk niat nya besok, Bayu pun memutuskan untuk memejamkan mata nya.

🌺

Rasa nya tak sabar untuk segera jam makan siang, seperti yang Di janjikan oleh Khanaya, saat ini Bayu pun sedang dalam perjalanan menuju restoran dimana dia telah membuat janji dengan Khanaya.

Sesampainya di restoran Bayu pun langsung mengambil posisi duduk.

Jantung nya tak karuan, rasa nya Sulit untuk dia ungkapkan.

Saat menunggu Khanaya, terdengar suara adzan , dan Bayu pun memutuskan untuk sholat terlebih dahulu.

Saat akan beranjak dari posisinya, suara notifikasi handphone terdengar.

Dan ternyata dari Khanaya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bay..."

"Bay, maaf ya Naya agak telat , lagi ada kerjaan, setelah selesai Naya langsung kesana"

Sebuah Senyuman mereka saat tahu siapa sangka pengirim pesan itu, Pesan dari Khanaya.

"Waallaikumusallam warahmatullahi wabarakatuh, ok Nay... aman.." balas Bayu, lalu Bayu menuju mushola

"Ya Allah mudahkan lah untuk hamba mengutarakan isi hati hamba ini, dan izinkan dia menjadi makmum hamba sekali seumur hidup.. aamiin.." doa Bayu saat sudah selesai melaksanakan sholat Dzuhur.

Saat sholat sudah selesai, Bayu pun kembali ke meja nya, keringat dingin membasahi telapak tangan nya.

🌺

Lanjut....??

boleh... tapi jangan lupa Tinggalkan jejak dukungan nya ya...

🌺🌺🌺

Info UP bisa Follow IG kak Ajeng ya.. @cerita_ajengkirana

Sebaik-baiknya Bacaan itu adalah - Al'Quran

Terpopuler

Comments

herni

herni

ya Allah ada apa ini

2023-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Tak Sabar
3 Rasa itu Utuh
4 Niat Untuk Mengutarakan
5 Doaku Kalah
6 Senyum di balik Luka
7 Menyimpan Luka
8 Ikhlas seperti surat AL-IKHLAS
9 Mengantar Papa dan Mama
10 Mau Banyak atau Sedikit Dosanya Sama
11 Main di Sawah
12 Jodoh Ibarat Rezeki
13 Rencana yang Tertunda
14 Kalau Mau Ketawa Jangan di Tahan
15 Pamit
16 Kepulangan Papa dan Mama
17 Tamu tak di undang
18 Yang Banyak Calon Murid Baru
19 Dari Perut Naik ke Hati
20 Mau sholat apa curi pandang
21 Manusia harus belajar Agama
22 Keputusan Nabilla
23 Kabar Kepergian Nabilla
24 Memastikan kabar Nabilla
25 Garang di luar, lumer di dalam
26 Makna Cinta sebenarnya
27 Cinta dari Kisah Mereka sang Tauladan
28 Suara yang tak Asing
29 Jawaban doa
30 Ini adalah Bukti Allah mengabulkan Doaku
31 Cinta di atas pernikahan
32 Ridho-Nya atau dengan Murka-Nya
33 Maukah kamu menjadi Istriku..?
34 Pernikahan adalah episode baru
35 SAH
36 Wejangan untuk sang Pengantin
37 Malam Pertama
38 Pulang
39 Dulu Tamu, Sekarang Menantu
40 Antusias Mama
41 Bertabur Pahala
42 Beginilah Pengantin Baru
43 Siapa Wanita itu?
44 Khumaira ku
45 Qulbun Salim
46 Bocil rusuh
47 Yang di Tunggu
48 Bagaikan Mimpi
49 Iparmu Mautmu
50 Sandaran ternyaman
51 Pengakuan Clarissa
52 Sepasang Bidadari
53 Bolu perdana Nabilla
54 Kota B
55 Berkunjung
56 Kembali Berkunjung
57 Menangislah
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Prolog
2
Tak Sabar
3
Rasa itu Utuh
4
Niat Untuk Mengutarakan
5
Doaku Kalah
6
Senyum di balik Luka
7
Menyimpan Luka
8
Ikhlas seperti surat AL-IKHLAS
9
Mengantar Papa dan Mama
10
Mau Banyak atau Sedikit Dosanya Sama
11
Main di Sawah
12
Jodoh Ibarat Rezeki
13
Rencana yang Tertunda
14
Kalau Mau Ketawa Jangan di Tahan
15
Pamit
16
Kepulangan Papa dan Mama
17
Tamu tak di undang
18
Yang Banyak Calon Murid Baru
19
Dari Perut Naik ke Hati
20
Mau sholat apa curi pandang
21
Manusia harus belajar Agama
22
Keputusan Nabilla
23
Kabar Kepergian Nabilla
24
Memastikan kabar Nabilla
25
Garang di luar, lumer di dalam
26
Makna Cinta sebenarnya
27
Cinta dari Kisah Mereka sang Tauladan
28
Suara yang tak Asing
29
Jawaban doa
30
Ini adalah Bukti Allah mengabulkan Doaku
31
Cinta di atas pernikahan
32
Ridho-Nya atau dengan Murka-Nya
33
Maukah kamu menjadi Istriku..?
34
Pernikahan adalah episode baru
35
SAH
36
Wejangan untuk sang Pengantin
37
Malam Pertama
38
Pulang
39
Dulu Tamu, Sekarang Menantu
40
Antusias Mama
41
Bertabur Pahala
42
Beginilah Pengantin Baru
43
Siapa Wanita itu?
44
Khumaira ku
45
Qulbun Salim
46
Bocil rusuh
47
Yang di Tunggu
48
Bagaikan Mimpi
49
Iparmu Mautmu
50
Sandaran ternyaman
51
Pengakuan Clarissa
52
Sepasang Bidadari
53
Bolu perdana Nabilla
54
Kota B
55
Berkunjung
56
Kembali Berkunjung
57
Menangislah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!