5

Ara berbaring di atas kasur kamarnya.Pikirannya tidak karuan karena pertemuannya dengan Reska tadi di kantin.Tiba tiba hape nya bunyi membuat Ara kaget.

"Emm pasti dari Alkha," pikir Ara.

"Ara gue mau curhat!" ternyata dari Ellen.

Tumben Alkha seharian ini gak hubungi gue?.

"Ada apa sayang?" jawab Ara dan juga bertanya.

"Nj*rrrr sayang apaan sih jijik gue," omel Ellen dari sebrang telepon.

"Hahahaha ada apa?" tanya Ara.

"Akirnya gue putus Ra ,emang agak kecewa sih tapi mau gimana lagi gue malu Ra kalau temen temen pada tahu gue pacaran ama Ari," jelas Ellen melalui WA chat.

"Serius lo ?Ari sebenarnya ganteng lho len," ujar Ara.

"Iya sih tapi gimana lagi he is people village huuuu." Ellen mengrutu.

"Lah lha kemarin ngapain lo terima dia juminten?" tanya Ara dengan heran.

"Gue juga gak tahu," jawab Ellen.

"Dasar oneng," Ara kesal dan mengakhiri chattingannya.

Malam pun tiba tapi entah kenapa Alkha gak ada hubungi Ara."L kenapa sih kha?" batin Ara.

Ara ingin menghubungi Alkha duluan tapi dia malu.

***

"Kha ," panggil Ara .Alkha hanya menoleh saja.Ara lari ngedeketin Alkha.

"Lo kemana aja sih Kha? Kok kemarin seharian gak ngehubungi gue bias-".

"Gue sibuk." ketus Alkha memotong perkataan Ara.

"Oh" lirih Ara.

"Ya udah gue ke kelas dulu," ucap Alkha sembari meninggalkan Ara yang bingung dengan sikap Alkha hari ini.

"Wawan gak masuk Ra." ujar Febri.

"Kemana emang?" jawab Ara.

"Biasa bolos ama Doni,"jawab Febri.

"Main PS?".

"Kemana lagi emang?" jawab Andri.

"Tumben lo gak ikut Mbah?" tanya Ara ke Andri yang punya panggilan "Mbah".

"Males gue mau belajar aja biar pinter," jawab Andri bangga.

"Biar pinter apa biar ketemu Indah?" ledek Adi menyahut.

"Nj*rrrr bacot lo." jawab Andri sambil noyor kepala Adi.

Suasana kelas begitu hening ketika bu Endang guru Bahasa Jawa sedang mengajar.Tapi setelah bu Endang keluar keheningan itu mulai memecah.

"Seperti para koruptor" serentak anak anak pada nyanyi lagu yang biasa emang di nyanyikan.

"Ehh napa tuh si Febri kok diem bae?" tanya Ara sambil nyenggol tangan Pamungkas.

"Nggak tahu tuh tumben tumbenan,"jawab Pamungkas.

"Ehh bukannya dia ultah ya hari ini?" ujar Widi.

"Emang iya?" tanya Ara.

"Hmm" jawab Widi siangkat.

"Woiii Feb ngapain ngelamun aja lo?" teriak Ara.

Febri menoleh dan langsung nyamperin temen temen nya yang sedang ngumpul di belakang.

"Ra gue diputusin," lirih Febri.

"Haaa hahahaha jadi lo daritadi diem bae itu karena lo di putusi cewek?" tanya Ara sambil tertawa.

"Nj*rr ngledek lo," Febri kesal sambil njitak kepala Ara. "Sakit b*go" omel Ara mengelus kepalanya.

"Bukan ngledek cuman heran aja ,seorang playboy bisa juga ya patah hati? hahaha." ucap Ara yang langsung bikin tertawa temen temen nya yang udah pada gak tahan ingin ngeledek Febri si PLAYBOY.

Bu Arini guru Bahasa Indonesia masuk ke kelas ,dan menerangkan beberapa istilah kata sampai bel pulang berbunyi.

" Ya sudah anak anak kita lanjut pelajarannya besok," kata bu Arini menyudahi pelajaran.

"Bu boleh tanya nggak?" Ara mengacungkan tangan nya.

"Mau tanya apa Ara?" tanya bu Arini lembut.

"Ya nggak ada hubungannya dengan pelajaran sih bu," kata Ara lagi.

"Iya apa?" tanya Bu Arini.

"Kenapa sih bu orang itu bisa patah hati karena di putusin pacaranya?" tanya Ara sambil melirik ke Febri.

"Ya karena orang itu sayang banget sama pacarnya ,makanya anak anak kalau kita sayang sama orang ya cukup sepenuh hati aja jangan sepenuh jiwa,".

"Lah emang kenapa Bu?" tanya Akila.

"Lah kalau kita di putusin kan cukup sakit hati ,tidak sakit jiwa," jelas bu Arini.

"Dengerin noh Feb jangan sepenuh jiwa ntar gila lo ,eh emang udah gila ya lo hahaha." ledek Ara yang langsung di beri kepalan tangan oleh Febri.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***