Penakluk Apartement 77
"Apa? sial sama saja hukuman mati" ucap arata terkejut setelah membaca tulisan di panel sistem.
Arata pun melihat ke sekitar kamar mandi, sebuah kamar mandi yang tertutup, namun memiliki sebuah kaca yang menempel di dinding atas, arata berpikir "sebuah celah melarikan diri" batin arata dengan mata sipitnya.
"Kurasa aku harus membawa perempuan ini ke kamar yang terisolasi agar tidak bisa kabur, atau mengawasinya sepanjang malam", batin arata.
Arata menarik perempuan itu dan memaksanya keluar dari kamar mandi, arata menggenggam kedua tangan perempuan itu yang di ikat dan melemparkannya ke sofa.
Buk!
Perempuan itu terbaring di sofa dan arata pun duduk di sofa seraya mengambil remote televisi dan menyalakannya.
perempuan itu terdiam, ia tidak tau lagi apa yang pencuri di hadapannya lakukan, dia hanya mengikat dirinya dan tidak melakukan apapun selain menyalakan televisi.
"Tenang saja, aku hanya akan disini sampai nanti pagi, jadi diam saja karena setelah itu aku akan pergi" ucap Arata seperti tau pikiran perempuan itu setelah melihat tatapannya.
Perempuan itu pun diam, ia mencoba duduk dan menjauh ke ujung untuk menjaga jarak dengan arata, sebab perempuan itu merasa dirinya masih terancam dengan sosok arata yang tiba-tiba berada di rumahnya dan mengikatnya seperti seorang sandera bagi seorang penjahat.
Waktu berlalu, arata dan perempuan pemilik apartement 77 menghabiskan waktu bersama menonton televisi selama berjam-jam di sofa.
sampai akhirnya perut perempuan pemilik apartement berbunyi dan arata menoleh ke arahnya.
"kau lapar? Sebentar aku akan mengambil makanan di dapur" ucap arata berdiri dan berjalan ke arah dapur yang ruangannya tepat berada di belakang sofa.
Saat di dapur arata membuka kulkas dan mendapati sebuah mangkok dengan salad setengah porsi yang sudah di makan.
arata pun mengambilnya dan membawanya dengan cepat kembali ke sofa, namun perempuan itu sudah tidak ada disana, perempuan yang di ikat arata mencoba kabur melalui pintu depan dengan berlari.
arata yang mengyadari langsung berlari dengan refleknya setelah meletakkan salad di meja, pintu depan sudah terbuka, di saat perempuan itu hendak keluar, arata meraih tangannya dan menutup pintu dengan cepat menyeret perempuan itu kembali ke sofa.
"Mmm~"
perempuan itu mencoba memberontak saat arata membawanya kembali ke dalam rumah
"Hei, jika kau mencoba kabur, aku akan mengikatmu lagi di tempat terisolasi agar kau tidak bisa kabur lagi" ucap arata.
"bukankah sudah aku bilang? Aku tidak akan berbuat macam-macam, atau kau lebih suka kalau aku berbuat kejahatan sexual sekarang!" Ancam arata.
Perempuan itu terdiam, arata pun berjata "bagus" dengan senyuman saat mendapati perempuan yang ia ikat mulai menurut.
arata membawa pemilik apartement ke sofa dan menyerahkan salad setengah porsi dengan berkata nih, cepat makan agar aku bisa membungkammu lagi sambil membuka ikat perban yang mengikat mulutnya.
"pencuri! Kenapa kau melakukan ini!?" Teriak perempuan itu.
"Diamlah! Aku hanya di paksa" jawab arata.
Arata pun kembali ke tempat duduknya di sofa paling ujung di ujung lainnya, arata memasang wajah bosan seraya berkata "Untuk terakhir kalinya, aku tidak akan macam-macam jadi tolong menurut saja, karena aku akan pergi saat pagi hari" ucap arata sekali lagi meyakinkan perempuan iti untuk diam dan menurut.
Waktu malam hari berlalu dan pagi hari telah tiba
[Misi selesai]
[Mendapatkan hak Apartement 77 dan perempuan pemilik apartemet sebagai bonus penyelesaian misi pertama]
[Misi selanjutnya]
[Taklukkan pemilik-pemilik apartemen di lantai-lantai lainnya]
[Waktu misi dimulai minggu depan]
[Hadiah misi: Julukan Conqueror]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments