anin masih menggerutu karena ulah suaminya barusan,sudah tahu ia kelaparan namun masih saja menggodanya.ia berjalan sambil menuruni anak tangga,
"bi...makanannya masih kah?"
tanya anin setelah sampai di meja makan.
"masih nyonya...silahkan..."sahut bibi seketika dengan menyiapkan makanan untuk nyonya baru nya.
"terimakasih bi..."ucapnya lalu anin mulai duduk di meja makan,
"sayang..."
panggil rendi yang berjalan sambil berlalu duduk di sebelah anin.
"kak rendi mau makan juga?"tanya anin dengan tangan yang sudah mengambil piring untuk di isi makanan.
"tentu dong sayang..aku juga lapar..."sahut rendi,
sesaat anin melirik ke arah bibi di mana berada.
ia masih sangat malu pada julukan baru nya yang di utarakan suaminya barusan.namun rendi dengan lumrah mengucapkannya,toh sekarang ia sudah sah menjadi suami anin.
lalu rendi dan anin pun menikmati makananya.
setelah semua selesai...waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam.
"kak...aku ke taman belakang ya..."
ucap anin sambil membawa minuman kemasan dalam botol.berlalu meninggalkan rendi yang masih menikmati makanannya.
tiba-tiba rendi mengejar istrinya tersebut,
mengekori dari belakang.
kemudian mereka duduk di kursi taman belakang yang hanya di hiasi lampu lampu antik nan terawat,serta terhampar kolam renang yang cukup lebar dan panjang dengan air yang berkilauan tertimpa cahaya lampu.suasana malam dengan lampu cahaya yang remang membuat suasana makin romantis.
lalu rendi memeluk istrinya sambil menatap ke arah kolam.
dan anin membiarkan kepalanya bersandar pada pundak suaminya untuk sejenak,dan menikmati tangan kekar rendi yang memeluk pundaknya.
"sayang...cincin nikah kita boleh kok kamu lepas dan simpan...kalau kamu merasa berlebihan saat di kampus,"
ucap rendi.
"benarkah?"sahut anin berbinar senang.
"sebegitu senangnya ya..."gumam rendi.
lalu... "cup.."anin berinisiatif mengecup pipi rendi,
"trimakasih sayang..."kemudian bisiknya.
"apa ini artinya kau sudah siap sayang?"tanya rendi ingin tahu.
"siap apa?"balas tanya anin.
"untuk malam pertama kita dong...apa lagi?"sahut rendi,
anin yang mendengar kata-kata malam pertama pun mendadak bergidik.
"duh...bangunin macan tidur ini tadi ceritanya?"
gumam anin.
"aku...aa....aku..."
sambil terbata-bata anin mencoba membuka suara..
"hmmmz...aku masih terlalu takut kak..."jawab anin.
namun rendi hanya mendengus saja.
"bakal kelewat dong malam ini,ah...tapi tak apa lah...untuk itu masih banyak waktu,"pikirnya...dengan sangat dewasa.
"ya sudah...ayuk masuk dan tidur,nanti kamu masuk angin sayang... kalau kita kelamaan di sini,"
kata-kata rendi benar-benar halus...sungguh berbeda dari rendi yang biasanya.
bagaimanapun rendi lebih dewasa dari anin.
dan anin pun masih belum terbiasa dengan panggilan sayang yang di tujukan padanya,
malam pun kian larut,anin yang mengisyaratkan belum siap nya membuat rendi mengerti dan setia menunggu akan datang nya waktu indah itu.
"ayok sini baring di sampingku,"
kata rendi sambil membuka selimutnya,
anin hanya menuruti kata suaminya,
dan masuk kedalam selimut bersama dengan suaminya.
sesaat rendi sudah melingkarkan tangannya memeluk anin.
"ayo tidur..."bisiknya singkat.
"dan jangan bergerak terus...atau kau mau aku makan!"
geram rendi saat merasakan tubuh anin yang terus saja bergerak.anin merasa hal baru...ini kali pertama ia masuk dengan sukarela ke dalam pelukan suaminya.
dan anin hanya terdiam bergidik mendengar ancaman suaminya barusan,
lalu ia terlelap di pelukan rendi,meski dadanya sesak karena pelukan sang suami yang terlalu erat.
fajarpun tiba,anin mengerjap-ngerjapkan matanya,
mencoba membukanya karena silau cahaya yang begitu terang.
tengkuknya terasa berat,sesuatu sepertinya terus menghimpitnya.
anin masih merasakan tangan kekar rendi di sana.
"apa dari semalam terus seperti ini..?"
hatinya bertanya-tanya.
"apa kak rendi tidak kebas?"pikir anin lagi.
lalu anin pelan-pelan melepaskan pelukan suaminya, mencoba berbalik,
"waaah..."
suguhan di hadapannya membuat anin berlama-lama memandangnya,
wajah suaminya yang begitu tampan,tanpa sedikit cela baginya,
bukan baginya saja,bagi teman-teman sekampusnya pula.
anin mencoba menyentuh alisnya,yang di ujung alisnya seperti memutar kecil,
seketika rendi terbangun,dan tatapan mereka bertemu.
"dag dig dug...."
suara detak jantung anin yang benar-benar mau meledak.seketika tangan anin di raih dan di genggamnya,membuat anin sedikit terkejut..
"apa kau sudah mulai menyukaiku?"
tanya rendi sedikit serak,yang hanya di balas senyum kecut oleh anin.
dan mendaratlah dua kali ciuman rendi,yang tidak di tolak anin.
"bagiku...yang pertama adalah pertanyaan,dan yang ke dua adalah jawaban,"kata rendi memantapkan.
"apa kau mau lanjut?"
tanya rendi sambil menarik tubuh istrinya mengerat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 476 Episodes
Comments
Miya Wibowo
lanjuut thoor
2022-07-19
0
Eryy D'ujin
mana donk vizualnya thor
2022-06-27
0
Juwita Vena
uxah lanjut
2022-05-28
0