seketika rendi menyahut tangan anin dari tempat duduknya,menggenggamnya dan menarik pelan tangan itu.
"ayo lanjut,"katanya dengan datar.
"kita mau kemana lagi kak rend?aku capek..."
ucap anin karena tingkah calon suaminya itu.
"pulang",kata rendi begitu tegas,dengan dengusan kesal disana.
"ada apa lagi sih?"gumam anin.yang merasa tingkah rendi yang tidak seperti biasanya.
sembari memaksakan anin masuk kedalam mobilnya,rendi berlari kecil menuju kemudinya,lalu ia pun ikut masuk.
"aneh.."
pikir anin lagi,yang melihat tingkah calon suaminya,
anin lebih kaget lagi saat tiba-tiba tubuh rendi condong mendekatinya,jantungnya seperti mau loncat,dan anin refleks memejamkan matanya,
tiba-tiba... "tuk....aduh,"
kata anin,karena rendi menyentil keningnya,
"sebegitu pinginnya kau ku cium ya..."
goda rendi sambil memasangkat sabuk pengaman di samping anin,yang membuat wajah anin memerah karena malu.
setibanya di rumah,anin bergegas menuju kamarnya,rendi memanggil bi ani dan bi ana untuk membantu membawakan belanjaannya,
"gadis itu.."gumam rendi.
tidak begitu lama anin sudah berganti pakaian dan siap berangkat kuliah,
"kak anin berangkat dulu ya..."kata anin.
"lhoh katanya capek?kok brangkat?"sahut rendi,
"nanti kalau kedahuluan kak rendi sampai kampusnya bakal tidak boleh ikut mata kuliah kan sayang..."
kata anin yang langsung bergegas...
rendi yang hanya mengangguk dan menatap anin berlalu tetus berpikir,
"apa aku se jahat itu pada mahasiswa dan mahasiswi ku ya?"gumamnya...sambil masih terus berpikir...
"ah...tadi dia memanggilku apa?sayang bukan?aku nggak lagi halu kan?"ucap nerocos kegirangan rendi di sana.
"tapi para siswi banyak yang hadir di matakuliah ku,"
gumamnya,masih tidak sadar dia sadis sayangnya tampan.
kakek yang baru keluar dari kamarnya langsung menanyakan calon cucu mantunya,
"anin mana rend?"tanya kakek seketika yang menyadarkan rendi dari terpakunya.
"sudah berangkat kuliah kek...ini rendi mau berangkat juga,"sahutnya,
"lho kenapa tidak sama-sama nak?"tanya kakek,
"anin takut kena hukum rendi kek kalau telat,"
sambil terkekeh bangga suka hukum mahasiswa dan mahasiswinya yang telat.
"kamu ini galak rend kalo jadi dosen,"
kata kakek menimpali.
"meski aku galak kek...tapi yang ikut mata kuliahku cukup banyak lho...dan sepertinya aku cukup populer"
katanya dengan bangga.
kakek yang mendengar hanya tersenyum.
"ingat lhoh...jangan macem-macem...kakek sudah terlanjur sayang sama calon cucu mantu kakek..."canda kakek.
"siyap bos..."
jawab rendi yang langsung pergi berlalu.
sesampainya di kampus,seperti biasa rendi mengisi kelas,dan para siswi nya memperhatikan dengan khidmad.
"pak rendi ganteng ya..."bisik seseorang di sebelah anin.
"ssst....bebeb ku itu..."sahut yang lainnya,
neta menyenggol bahu anin yang sedari tadi manyun,
"kenapa sih net...?"tanya anin,
"kamu sih yang kenapa..?"sahutnya...karena neta melihat tumben tumbenan anin manyun seperti itu.
"bibir monyong lima centi,minta di kuncir hah,"
cloteh neta yang membuat anin sedikit terkikik,
rendi yang mendengar pun langsung menunjuk anin,
"kamu...iya kamu...setelah mata kuluah ini selesai...ikut saya kekantor,"kata pak dosennya begitu tegas...yang langsung di angguki anin seketika.
"baik pak dosen,"katanya.
jam mata kuliah pun usai,anin dengan langkah gontai mengikuti pak rendi dari belakang mengekorinya.
tiba-tiba...
"bruk....hiiiishhh....jalan tu pake maatt...."
sebelum di lihatnya rendi yang tiba-tiba berhenti mendadak di depannya hingga anin menubruknya,
"dari tadi aku jalan pakai mata,kamu saja yang jalannya nunduk kayak orang lagi nyari koin jatoh,"
slorohnya yang langsung menarik tangan anin masuk ke dalan ruang kerjanya.
"syukur-syukur tidak ada yang melihat.."gumam anin.
"mau ada atau tidak ada yang lihat juga kenapa?"
sahut rendi yang mulai mengajak anin duduk di sofa,lalu ia mengeluarkan cincin tunangan yang di belinya tadi,
"ini pakai..."
sambil menyodorkan cincin di tangannya,
anin yang melihat hanya bengong,sampai tangannya di tarik rendi dan di pakaikannya cincin itu di jari manisnya sebelah kiri.
"awas berani lepas."ancamnya.
"aku tidak seberani itu pak,"
kata anin yang di dengar rendi agak gimana gitu.
"nanti pulang sama-sama ya.."pinta rendi,
"siyap pak..!"
lalu anin pamit pergi.
"tunggu..."kata rendi...
lalu anin pun menoleh ke arahnya.
"cetak...auuuh..."
lagi-lagi kening anin di sentilnya,ini hukuman karena waktu mata kuliahku kamu cekikikan.dan anin tidak mengelak..
"benar-benar dosen sadis..."
gumamnya yang langsung berlari keluar.
untung saja dia tidak mengejar.
jam akhir pun telah usai,anin berjalan beriringan dengan temannya neta,
"net aku ke toilet dulu ya..."
pamit anin pada sahabatnya itu.
"aku ikut.."kata neta
anin mencuci tanganya,saat itu pula pandangan neta tidak lepas dari tangan anin.
"ini cincin kapan munculnya sih nin?"tanya neta heran.
"perasaan tadi pagi kamu tidak pakai deh...kok bisa-bisa sekarang ada ya?.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 476 Episodes
Comments
Nabila Dania
seru kocak cinta kilat
2023-03-16
0
Miya Wibowo
ooo oo kami ketahuan..😃 😃
2022-07-19
0
Yully Sombuk
lanjut
2022-06-08
0