di dalam kamar mandi,lagi lagi anin mencari-cari baju gantinya,
"oh tuhan...di saat seperti ini kenapa ada saja sih...aku lupa membawa pakaian ganti...apa yang aku pikirkan tadi...?kenapa persis seperti drama saja sih?"
gumam anin dan dengan dengusan kesalnya.sambil tak henti-hentinya menoyor-noyor kepalanya sendiri.
di bukanya pintu kamar mandi sedikit,lalu di intipnya apakah kak rendi masih disana?.
"ya...kenapa dia masih di sana sih...apa dia tertidur...atau aku bangunkan dia saja?minta tolong mengambilkan pakaian ganti...tapi kasihan juga...dia pasti capek ,"
pikir anin.
lalu anin pelan-pelan melangkah menuju lemari pakaian dengan hanya berbalut handuk menutupinya dari bagian dada sampai atas lututnya,
saat rendi mendengar pintu kamar mandi terbuka,
buru-buru rendi terduduk ingin segera masuk ke dalam kamar mandi,larena ia sudah terlalu lama menahan hajat kecilnya itu.
tiba-tiba matanya terbelalak cukup lama saat melihat anin dengan balutan minimnya,
"ka...kaak...maaf aku akan mengambil pakaian ganti...aku lupa membawanya tadi,"
kata anin terbata-bata dengan menahan rasa malunya,
dengan muka memerah anin melanjutkan berjalan menuju lemari pakaian,
tanpa ia sadari rendi menghampirinya dan langsung memeluknya dari belakang,
"apa kau mencoba menggodaku?"tanya rendi.
"aku tidak bermaksud atau mencoba menggoda mu kak...."
jawab anin tegas,
"aku sungguh sungguh lupa membawa pakaian gantiku,"
ucap anin lagi.
"kalau tingkahmu seperti ini...bisa saja saat ini jadi malam pertama kita!"
kata rendi mencoba menakut-makuti anin
dan sesungguhnya rendi sudah cukup kuat menahan perasaannya itu dan jika dia tidak secepatnya keluar dari kamarnya...mungkin khilaf akan terjadi padanya.
anin mendelik mendengarnya,
"oke...lanjutkan...aku mandi di bawah saja,"
kata rendi sambil berlalu pergi,
"sial..."
umpatnya berkali-kali.
"gini-gini aku lelaki normal...kalau lihat yang begitu pinginnya langsung ku makan!"kata rendi dengan geramannya,
"sabaaar...sabaaar...."
gumam rendi lagi yang mencoba menenangkan dirinya sendiri.
saat rendi balik ke kamarnya,di lihatnya anin sudah tertidur pulas,lalu rendi menyusul di sampingnya,
rendi terbangun saat di dengarnya ponsel berbunyi,dan tanpa ia lihat ponsel siapa yang di angkatnya itu ia pun langsung menjawabnya.
"halo..."jawab rendi.
"halo nin..."kata suara di dalam ponsel yang tersambung,
"suara perempuan..."gumam rendi sambil masih mengerjap kan matanya.
"kenapa nin?"guman rendi lagi,
lalu di lihatnya ponsel yang di pegangnya ternyata milik anin,
lalu di matikannya seketika.
dilihatnya jam di dinding sudah menunjukkan pukul tujuh pagi,
"aku kesiangan..."pikirnya...
rendi menatap ke arah anin yang masih tertidur pulas,pelan-pelan ia turun dari tempat tidurnya,mencuci muka dan menyikat giginya lalu turun ke bawah,di lihatnya kekeknya sedang membaca koran dan menikmati kopi di taman belakang,
"kek.."sapa rendi sambil menghampiri kakeknya dan ikut duduk di sampingnya.
"hmmmz...rend...nanti ajak anin beli cincin kawin dan baju untuk ijab kabul ntar ya...usahakan hari ini rampung...karena lusa kakek mau ke luar kota lagi,kakek harap sebelum kakek pergi...kalian sudah menikah.."
pinta kakek,
"ia kek...tapi nanti sore aku harus masuk ngisi kuliah kek...untuk menyeleseikan mata kuliahku yang kemaren tertunda,juga sebelum aku cuti lagi untuk nikah kek.."
kakek hanya manggut-manggut sambil terus membaca korannya,sepertinya kakek mengerti.
"pagi kek.."
sapa anin yang menyusul kakek dan rendi di taman blakang.
di ikuti bik ani yang membawa susu segar dan roti panggang di tangannya,
lalu anin pun ikut duduk di samping rendi,
"nak...nanti ikut calon suamimu ya..."pinta kakek,
"baik kek "sahut anin yang sudah mengerti.
setelah sarapan pagi usai anin bergegas mengikuti rendi yang mengajaknya keluar,
"kita mau kemana kak rend?"tanya anin yang masih belum tahu kemana tujuannya,
"nanti kamu juga tahu,"sahut rendi dengan nada nyantai nya dan terus berjalan menuju mobil yang terparkir,sedangkan anin hanya mengekor di belakangnya saja..
keduanya pun masuk kedalam,mobil melaju dan berhenti di mall terbesar di kota,
anin di ajak masuk ke sebuah galeri perhiasan,
"tolong keluarkan cincin pasangan yang paling bagus disini.."
kata rendi pada penjual perhiasan yang dari tadi menatap rendi lekat-lekat.
anin merasa risih saat melihat pelayan toko menatap rendi,
tiba-tiba anin melingkarkan tangannya di lengan rendi,
rendi agak kaget saat melihat tingkah anin agak manja,
"tumben"..pikirnya...
lalu rendi pun mengerti kenapa anin jadi seperti ini...
"cemburu toh.."
bisik rendi yang sudah menempelkan bibirnya di telinga anin.bisikan nya begitu nyaring hingga membuat anin merinding.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 476 Episodes
Comments
Maya Colection Bengkel
Seru ceritanya kak walaupun terasa to the point alias gak bertele2 lebih bagus
2023-05-16
0
Nabila Dania
ampun bikin gemes aja
2023-03-16
0
Tira Dhone
mnt. apa...
2022-08-15
0