sesampainya di pintu keluar bandara,rendi mencoba menghubungi kakeknya,tapi sebelum sampai posel rendi di pencet...kakeknya sudah melambai lambaikan tangannya dari kejauhan,
"kakek.."
sambut rendi yang di susul anin,keduanya berjalan mendekat menuju tempat kakek berada,setelah sampai di depan kakek,anin menyalami kakek yang di balas elusan di kepala anin.
"apa rendi nakal padamu nak ?"tanya kakek pada anin,
"sedikit kek..."
jawab anin dengan melirik rendi yang dari tadi meliriknya,
ke tiganya pun masuk ke dalam mobil rendi,dimana rendi yang mengemudi.
perjalanan dari bandara ke rumah butuh waktu dua jam,
sesampainya di rumah,bi ani dan bi ana menyambut tuan sepuh beserta tuan mudanya dan juga calon nyonya mudanya.
"mari tuan sepuh,tuan muda...dan nyonya muda makan siangnya sudah di siapkan,"kata kedua bibi.
mereka berjalan beriringan menuju ruang makan,rendi tidak henti-hentinya menggenggam tangan anin.jemarinya merapat kuat pada jemari anin.
"aneh rasanya...kenapa kak rendi begitu manja,"
pikir anin yang memang rendi terasa sangat manja.
dalam batin rendi,rendi tidak ingin kakeknya berpikir bahwa rendi hanya bermain-main dan berbohong pada kakeknya untuk menikahi anin.ia benar benar serius.
seusai makan siang,anin membantu bi ani dan bi ana membereskan makanan dan membawanya ke dapur,di susul rendi dari belakang anin,
"apa ada yang bisa aku bantu?"tanya rendi pada anin,seketika anin tersentak terkaget...di belakangnya berdiri sosok rendi yang mengekorinya.
anin pun berbalik menatap rendi,anin hanya mengerutkan dahi nya dan mendekat pada rendi,di bisikinya tepat di telinga calon suaminya itu.
"kak...kenapa dari kakek tiba sikap mu aneh kurasa? "
kata anin yang di sambut dengan rengkuhan di pinggangnya hingga tubuhnya di pelukan rendi,
sangat rapat.anin pun merasa tak karuan,jantungnya berdegup kencang,merasakan tingkah nakal calon suaminya itu.
wajah anin memerah tak mengerti,
bi ani dan bi ana begitu terkaget-kaget,tuan mudanya bermesraan di depan mereka,lalu mereka meninggalkan dua sejoli yang tidak menghiraukan orang lain di sekitarnya,
kakek yang melihatnya pun hanya tersenyum bahagia,
"cucunya ternyata suka wanita,"
karena selama ini rendi tidak pernah dekat dengan wanita,bahkan terkesan dingin jika dengan mereka.
padahal...sudah berbagai jenis wanita yang mendekati cucunya,tapi sampai sekarang tidak ada satupun yang bisa mengambil perhatian rendi.
hingga anin muncul...dan mencairkan hati yang sudah beku itu.
tatapan keduanya sesaat bertemu.
"kak...ada apa sih?..."tanya anin,
rendi hanya menyunggingkan senyumnya,
"kenapa?tidak suka?secepatnya kau juga akan jadi milikku!"
kata rendi,
lalu anin mendorong dada rendi,agar sedikit menjauh,karena jantungnya sudah tidak mampu ia kondisikan lagi detaknya.
"malu kak...bukannya aku tidak tahu itu...tapi masalahnya ini di dapur kak rend...!"
ucap anin yang langsung membuat rendi tersadar dan dilihatnya tiga pasang mata menatap ke arahnya,lalu rendi buru-buru melepaskan tangannya dari pinggang anin dengan cepatnya.
dan tiba-tiba terdengar ketokan di pintu depan,bi ani yang mendengar langsung bergegas menuju pintu untuk membukanya.
ternyata orang suruhan rendi yang datang memberikan amplop besar coklat,seketika rendi pun menerimanya,
ia pun mengerti apa isi amplop itu,
"apa rend?"tanya kakek yang ikut duduk di samping rendi,
di sofa ruang keluarga.
"ini surat nikah kek...kemarin rendi minta orang mengurusinya,ini juga karena kenal orang dalam kek...dan dalam waktu beberapa hari kita akan melangsungkan ijab kabulnya,jadi sekalian di urusi nya kek."
kata rendi sambil memperlihatkannya pada kakek nya apa isi dalam amplop besar itu.
"berarti...kalian tinggal ijabkabul saja kan rend...
kakek sudah tidak sabar ingin main dengan cicit kakek,"
ucap kakek dengan senangnya.
namun seketika anin tersedak oleh minumannya,
rendi menoleh seketika dan bergegas menghampiri,
"kenapa?"tanya rendi dengan sedikit khawatir nya.
dengan tangan yang meraih gelas dan tempat air,lalu menuangkan nya dan memberikannya pada anin.
"tidak apa-apa kak..."jawab anin sembari menerima air yang di berikan rendi,karena gelas air yang ia pegang sudah kosong.
waktu sudah menunjukkan pukul satu siang waktunya untuk anin kuliah,
"kak...aku nebeng ya ke kampusnya..."
rengek anin yang waktunya sudah sangat mepet,
"ayo bergegaslah,"kata rendi dengan singkatnya.
"kok bergegas...kak rendi nya saja belum apa-apa kak..."
kata anin menimpali ucapan rendi.
"aku hari ini sengaja libur,"balas rendi,
"aku mau nemani kakek ke suatu tempat.."ucapnya lagi.
"oke-oke"sahut anin.
lalu anin bergegas mandi dan berganti pakaian secepat kilat,
anin menghampiri rendi yang sudah menungguinya di dalam mobil,mobil sudah terparkir di halaman depan rumah megah rendi,
lalu anin masuk ke dalam mobil,mobil pun melaju menuju kampus anin,di sepanjang perjalanan terlihat lengang mobil yang melintas,karena memang bukan jadwal mobil berangkat atau pulang kerja.
setelah sampai di dekat kampus anin.
"terimakasih kak rend.."
kata anin sambil akan melangkahkan kaki nya keluar dari dalam mobil,
namun rendi dengan cekatan menarik lengan anin hingga sedikit mendekat ke arahnya lalu mencium pipinya,
"supirnya juga butuh upah non,"goda rendi setelah mendaratkan ciumannya.
anin hanya tersipu malu,lalu membalikkan wajahnya menatap rendi,
"akhir-akhir ini kamu jadi genit seingatku kak rend,"
kata anin yang menohok rendi.hingga wajahnya memerah.
"kenapa...?apa perlu aku tambahi?"
ucap rendi yang membuat anin bangkit seketika,tidak lupa anin melambaikan tangannya sesaat mobil rendi mulai menjauh,
tiba tiba...
"kamu sedang apa nin?"
suara menggelegar dari arah belakang anin berdiri.ternyata itu teman sebangkunya,
"bukankah itu mobil..."tanya neta.
sebelum temannya melanjutkan kata-katanya,
anin menyahut...
"tanganku kebas net"
kata anin,dan di sambut neta yang hanya nyengir
"ayo kita masuk..."kata neta lagi.
"hmmmz sayang dosen tampan kita hari ini tidak masuk,"
katanya lagi.anin hanya meringis pura-pura tidak tahu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 476 Episodes
Comments
Maya Colection Bengkel
Disini si rendi terlalu cepat bucin dan si anin gak malu2 gtu , apa lagi kan dy gadis kampung, tp aku menikmati certanya kak😘
2023-05-16
0
Nabila Dania
bucin pa dosen seru
2023-03-16
0
Keke Salamah
sampai di bab ini kok berasa masih datar ya, belum nemu feel nya
2022-10-12
0