setelah apa yang di inginkan sudah ketemu,lalu anin segera mengemas baju bajunya yang sudah terlihat usang,
"tunggu...jangan kau bawa baju baju itu,"
kata rendi seketika sambil tangannya mencekal pergelangan anin agar menghentikan aktivitasnya,
lalu anin pun menurutinya,segera ia pun menghentikan apa yang ia lakukan.
"ayok kita pulang kerumah,"
kata rendi sambil menggandeng tangan anin melangkah pergi begitu saja meninggalkan barang barang usang anin teronggok disana begitu saja.
"jangan biarkan orang orang ini mengenal mu lagi,jangan lagi mau di buat mereka menangis,"
ucap rendi dengan penuh sesak di dadanya,
karena melihat kondisi calon istrinya yang tidak di anggap manusia itu.
anin hanya memandang wajah rendi dengan mata berkaca kaca,lalu anin pun mengangguk.
mereka beriringan pergi ,
sebelum keluar dari rumah paman dan bibi nya,anin berpamitan dengan pamannya,
karena anin melihat diam-diam pamannya itu mengintip mengawasinya dan terlihat mengkhawatirkannya.
"paman trimakasi...kau yang selalu baik kepadaku,"
ucap anin pada pamannya.
lalu pamannya menepuk pundak anin dengan senyum bahagia,seperti lega atas apa yang anin lakukan.
"maafkan pamanmu ini yang tidak bisa mempertahankanmu dan melindungimu,"
ucap pamannya dengan mata berkaca-kaca.paman adalah kakak dari mendiang ayah anin.
sesampainya di samping mobil,anin bergegas menghampiri rendi,
"kak...temani aku pergi ke tempat rentenir itu..."
kata anin yang lalu di angguki rendi.keduanya pun menuju tempat yang di tujukan anin.hingga semua sudah beres,rendi membantu anin menyelesaikan apa yang di keluhkan dan di bebankan anin selama ini.
setelah urusan usai,mobil melaju sedang...rendi sesekali melirik anin yang terlelap di sampingnya,rendi sadar...betapa sulitnya kehidupan anin,apakah kelak rendi pun akan membuat anin menangis lagi?...entahlah...rendi pun menerawang jauh kedepan jalanan yang semakin sepi dan lengang. sesampainya di rumah,rendi membangunkan anin yang terlihat nyenyak,
"bangun...anin...kita sudah sampai..."kata rendi.
lalu anin terbangun dan mengucek matanya yang masih mengantuk,
bi ana dan bi ani sudah menyambut keduanya di depan pintu,
"tuan...nyonya..."sambut keduanya,
"bi...tolong panaskan makanan,kami belum makan,"
kata rendi meminta kedua bibinya.
"baik tuan..."
sembari bibi meninggalkan tempatnya..berlalu pergi ke dapur,
rendi menarik tangan anin saat anin akan naik ke atas menuju kamar,
"tunggu...seharian kamu belum makan...mari kita makan...temani aku,"
kata rendi yang langsung di ikuti anin duduk di sebelah kanannya.
setelah menghabiskan makanannya,anin dan rendi bergegas ke kamar,
"kak..aku mandi dulu ya..."
di ikuti anggukan rendi lalu duduk di sofa samping ranjang dan memainkan ponsel nya,
"siiiiaaallll..."
umpat rendi saat melihat dua puluh kali panggilan kakek nya,
lalu rendi menelephone balik kakeknya.
"halo....kakek...maaf tadi tidak mendengar ada telephone masuk kek...kita habis mengurus surat-surat untuk pernikahan kek..."ucap maaf rendi yang benar benar tidak mendengar suara ponsel nya berbunyi.
"hmmmzzz,"gumam kakek dengan dengusannya,
"kau dapat istri lalu lupa kalau punya kakek,"
ledek kakek tanda kakek tidak marah pada cucu nya itu.
"huuuuuufhhh lega,"dengus lega batin rendi.
"anin mana?"tanya kakek,
"dia sedang mandi kek..."jawab rendi menerangkan.
"oooh...baiklah besok jemput kakek di bandara pukul sepuluh siang...ingat...jangan terlambat..."
kata kakek sembari mengakhiri panggilannya.
ia menunggu anin di sofa dekat ranjangnya semula.
di dalam kamar mandi,
"duuuh...kenapa bajuku bisa jatuh sih,kan jadi basah...tidak bisa di pakai lagi,"ucap anin sambil gerutu.
lalu anin membuka pintu kamar mandi sedikit,ia terlihat celingukan melihat apa ada orang...
"syukurlah...kak rendi tertidur di sofa,aku akan berjalan perlahan agar dia tidak bangun,"pikir anin yang begitu dangkalnya.
saat anin berjalan sambil berjinjit jinjit menuju lemari pakaian yang ia tuju,kemudian ia mengambil pakaian di lemari itu,tiba-tiba...
"aduh...anin...tolong..."triak kecil rendi yang langsung tersentak terduduk dari sofa sambil mengucek matanya yang sebelah.
"lhoooh aku kira tertidur tadi,"pikir anin,
"mataku anin...cepatlah...ada sesuatu masuk kemataku...cepat nyalakan lampunya..."pinta rendi seketika,
lalu anin bergegas menyalakan lampu nya dan menghampiri rendi,
"kenapa kak matanya?ada apa?"
tanya anin lalu memegang wajah rendi dan meniup-niup mata rendi,di bukanya matanya dan di ambilnya rambut pendek yang menusuk kedalam mata rendi
"ooohhh...ini hanya bulu mata kakak jatuh masuk kedalam mata",ucap anin sambil menunjukkan satu bulu mata yang ada di jari tangannya.
namun tanpa di duga rendi mengamati wajah anin yang begitu segar sehabis mandi.
anin seketika mulai merona,sebelum anin berpaling...rendi manarik tengkuk anin dan "cuuuuupt.."
hangaat lembuuut lembab terasa.
rendi mencium anin,butuh waktu beberapa detik untuk menyudahi,lalu anin mendorong pundak rendi yang langsung berlari masuk kedalam kamar mandi sambil memeluk pakaian ganti nya,jantungnya berdegup kencang tak mampu ia kendalikan,
"ini kah rasanya ciuman itu..."
ucap anin yang tak henti-henti nya membayangkan ciuman pertamanya tadi.
dengan menekan-nekan bibirnya dengan jari.
seakan masih tidak percaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 476 Episodes
Comments
Siti Aminah
suka sama jaln ceritanya
2023-02-26
0
Fhans Rossi
Meraka yang ciuman aku yang senyum² wk wk wk😁😁...
2023-02-04
0
Mamailmi Sam
sama2 pertama donk,,
2022-07-29
0