Ternyata

“Shit” Alvaro memukul dinding ruang Osis, ia geram karena perkataan Bianca yang menyinggungnya. “Kalau aja dia bukan bukan cewek udah gue habisin” Katanya dengan emosi yang meletup-letup.

“Udahlah Al, gak ada gunanya lo ngeladenin Bianca” Ucap Elvano yang ada bersama dengan Alvaro.

“Emang gak ada gunanya, tapi gue mau buat cewek itu kapok masa setiap hari gue harus bertatap muka dengan cewek sialan itu” Gerutu Alvaro.

“Jodoh kali” Timpal Gavin yang langsung dihadiahi jitakan dari Samuel.

“Bercanda lo garing” Ucap Samuel yang dibalas dengan tatapan tak peduli deri Gavin. “Swataru ngundang kita ke markas mereka untuk membicarai soal penggabungan” Ucapnya lagi pada Alvaro.

“Oke, ajak semuanya untuk ngedengerin keputusan mereka” Alvaro melonggarkan dasi yang menggantung di lehernya. Selama ia menjadi ketos, sangat penting untuk menjaga sikap dan penampilan. Untuk menutupi sikap ‘preman’nya di luar sekolah.

“Hm” Samuel berdehem. Lalu ia fokus untuk memainkan ponselnya.

Kantin.....

“Malam nanti kita disuruh kumpul Bi” Seorang gadis dengan rambut keriting gantung berkata pada Bianca yang tengah menikmati cemilannya.

“Oke deh, gue juga lagi gabut di rumah. Kak Arkana bakal kerja nanti malam di perusahaan, jadi gue gak ada kerjaan di rumah yang segede itu” Bianca menyetujui ucapan gadis yang memiliki nama Brylea itu.

“Oh ya, katanya ketua genk mereka juga bakal datang. Gue penasaran kayak mana muka ketua genk itu, semoga aja ganteng” Ucap Hyacintha dengan mata berbinar.

“Genit lo” Cibir Bianca.

“Makasih, gue tahu kok kalau gue cantik” Narsis Hyacintha.

Bianca dan Brylea hanya memutar bola mata malas melihat kepedean Hyacintha yang mungkin sudah setingkat dengan dewa-dewi Yunani.

“Haycinta lo apa kabar?” Suara itu membuat tiga bad girl itu memasang wajah malas. Mereka tahu siapa pemilik suara menggoda itu. Gavin.

“Heh elang putih nama gue Hyacintha ya bukan Haycinta, berapa kali sih gue harus bilang itu kelo?” Hyacintha berkata dengan kesal karena Gavin tak pernah menyebut namanya dengan benar.

“Heh Haycinta, lo jangan sembarangan ya sama arti nama gue. Kena karma baru tahu rasa” Ucap Gavin. Ya, arti nama Gavin ialah Elang Putih.

“Emangnya karma apa yang gue dapet kalau nyebut arti nama lo?"

“Lo bakal nikah sama gue”

“Ueeek, mual gue dengerin omongan lo” Ucap Hyacintha seolah benar-benar mual mendengar ucapan Gavin padanya.

“Lo hamil? Bapaknya siapa? Jangan bilang kalau lo hamil online” Elvano ikut nimbrung untuk menggoda gadis anggun itu. Sedangkan Samuel dan Alvaro berlalu tanpa memperdulikan dua laki-laki humoris yang suka mengganggu Hyacintha.

“Iya, bapaknya Hercules, terus gue hamil offline” Jawab gadis itu dengan kesal dengan ucapan Elvano.

“Kalau ngayal jangan ketinggian deh. Hercules mana mau punya istri kayak lo, nggak level” Ucap Gavin mengejek Hyacintha.

“Udah diem! Gue nggak suka denger ocehan lo berdua. Mending lo gabung sama yang lain.” Ucap Bianca dingin.

“Hei-hei-hei Bianca, ada apa dengan lo hari ini? Lo kelihatannya sedang kesal”

Ucapan Elvano itu membuat ingatannya kembali mengenang seorang Alvaro yang selalu membuatnya kesal setiap hari dan setiap waktu ia bersekolah di Sma Xanendra. “Berisik” Ucapnya ketus.

“Elvano, arti nama lo ‘kan anugrah Tuhan yang paling indah. terus kenapa sikap lo nggak mencerminkan arti nama lo itu?” Brylea mengalihkan pembicaraan saat melihat tanda-tanda jika gadis di hadapannya itu akan melakukan baku hantam jika Elvano terus mengganggunya.

“Oh ya? Bagus banget arti nama gue.” Elvano tersanjung mendengar arti nama yang Brylea katakan padanya.

“Iya artinya emang bagus tapi orang yang punya nama itu gak ada bagus-bagusnya” Ketus Hyacintha.

“Lo bisa aja muji gue Cin, gue tahu kok kalau gue ganteng” Elvano berkata dengan sikap yang sangat percaya dirinya.

“Ish narsis” Ucap Hyacintha dan Brylea bersamaan.

“Harap diwajarkan, setelah keluar dari RSJ kadang otaknya bisa miring sendiri” Ucapan Gavin mendapat hadiah jitakkan dari Elvano.

“Lo kalau gak bisa diem mending gak usah disini, berisik tahu gak” Kalimat itu dilontarkan Bianca dengan nada ketusnya. Seluruh perhatian pengunjung kantin menatap ke arah meja Bianca dan yang lain.

Adalah tontonan terbaik ketika bad girl SMA Xanendra berhadapan langsung dengan komplotan Gavin dan Elvano yang juga terdapat Alvaro dan Samuel, seorang bad boy di luar sikap tegas sebagai ketosnya.

Alvaro yang mendengar hal itu langsung berdiri dan menghampiri Bianca, Samuel menyusul. “Lo bisa gak sih jaga ucapan lo sama kakak kelas?"

Bianca bangun dari duduknya dan menatap sinis pada laki-laki yang ikut berkata ketus padanya. “Nggak, emang lo bisa jaga sikap lo untuk sesama manusia?” Ucapan itu terdengar menantang.

Plak.

Pipi kanan Bianca memerah dengan kepala yang tertoleh ke arah kiri, tanpa sengaja gadis itu menggigit bibir bawahnya hingga menyebabkan darah keluar dari situ.

Nyeri? Sudah pasti. Ia menyeka darah di bibirnya dengan ibu jari lalu melihatnya. Senyumnya tersungging. Ia menatap pada Alvaro yang terlihat menahan marah, “Wow, ketos kayak lo sudah berani menampar cewek.”

Ia menepuk tangannya tiga kali tepat di depan wajah Alvaro, “Selamat, keberanian lo sekarang sudah sebanding dengan malaikat pencabut nyawa” Darah di sisi bibir Bianca sidah mengalir hingga permukaan dagunya.

“Makanya jangan kurang ajar sama gue!” Seru Alvaro menatap tajam pada Bianca.

“Kurang ajar? Lo kesinggung sama omongan gue sampe-sampe berani main tangan? Lagi PMS?” Ucap Bianca dengan tenangnya.

“Jangan sampe gue nampar pipi kiri lo juga” Geram Alvaro.

“Silakan kalau lo mau nampar, gue udah biasa. Tapi jangan pikir kesabaran gue gak bisa habis” Ucap Bianca sebelum meninggalkan Alvaro yang mengepalkan tangannya dengan kuat.

Malam hari, rumah Bianca.....

“Sampe kapan sih Bi, kamu bergabung sama komplotan yang selalu keluyuran malam. Kakak gak suka kamu selalu pulang tangah malam” Arkana, Kakak sulung Bianca mulai menceramahi adiknya yang tengah memakai sepatu sneakers.

“Kalau bisa sih selalu gabung Kak, lagipula aku senang kok ada disana”

“Tapi apa gak ada kerjaan lain selain balapan dan tawuran? Kakak khawatir sama kamu”

“Udah ya Kak, aku nggak bakal ngelakuin hal yang aneh-aneh kok di sana. Jadi kakak nggak perlu khawatir” Ucap Bianca yang masih mengikat tali sepatunya. “Coba lihat positifnya Kak, dengan aku gabung dengan mereka. Aku lebih bisa jaga diri dari cowok-cowok gak jelas, karena aku bisa berkelahi”

Arkana menggeleng mendengar penuturan adiknya, disaat gadis lain memilih untuk memperhatikan penampilan. Adiknya malah memilih untuk menjadi seorang bad girl.

“Tapi Bi--”

“Aku udah terlambat Kak, aku pergi dulu. Kakak hati-hati ke kantor, jangan ngebut-ngebutan pake mobilnya.” Bianca bangkit berdiri dan menyalami kakaknya yang sudah siap pergi bekerja di kantor.

“Iya Bi, hati-hati pakai motor itu” Arkana menunjuk pada motor sport merah yang selalu Bianca gunakan.

“Siap Kak, aku pergi dulu. Dahh”

. . .

“Masih lama nih?” Seseorang yang mengenakan baju kaos hitam dibalut dengan jaket jeans dan celana pendek jauh di atas lutut serta mengenakan masker hitam bertanya pada orang-orang yang tengah menghisap rokok disekitarnya.

“Bentar lagi sampe kok” Ucap seorang yang berambut merah karena diwarnai.

“Rose, Brylea, Hyacintha, Valeri. Sini” Orang bermasker hitam itu memanggil empat gadis yang baru saja masuk.

Merasa dipanggil oleh seseorang keempat remaja itu celingak-celinguk mencari sumber suara. Orang bermasker hitam itu melambaikan tangannya. Seakan mengerti akan ‘signal’ itu mereka pun menghampirinya.

“Udah lama?” Tanya Rose, perempuan dengan rambut lurus itu.

“Nggak kok” Jawab orang bermasker hitam.

Tak lama kemudian gerombolan yang di tunggu pun akhirnya datang. Mereka membawa hampir seluruh anggotanya.

“Ketuanya yang mana sih?” Tanya Valerie memperhatikan banyaknya umat genk Rasutra. Begitu pula dengan Hyacintha, Bryea, Rose, dan Bianca yang mencari sosok pemimpin di genk Swataru.

“Sori telat Do, gue nunggu lengkap baru berangkat” Suara itu mengajak ngobrol pada Aldo, pemimpin genk Rasutra.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!