... Naga melaporkan semua yang dia alami ketika di Grand Indonesia Mall kepada Khalid dan Khalid langsung memberikan sebuah intruksi untuk Naga pergi ke suatu tempat yang tidak jauh dari Taman Fathna Hambalang, Bogor. Naga langsung pergi sambil menggenggam tangan Thea untuk pergi bersamanya meninggalkan mobil yang mereka gunakan. Setelah jalan cukup jauh Naga melepaskan pegangannya dan langsung berdiri menatap Thea dengan tatapan dingin....
“Jika kamu ingin pergi, pergilah!” kata Naga dingin yang langsung kembali melanjutkan perjalanannya.
“Aku tidak memiliki tempat lagi untuk kembali.” jawab Thea dengan mata berkaca - kaca yang diabaikan oleh Naga.
... Thea mengikuti Naga dari belakang dengan perasaan penuh penyesalan, kebingungan, dan penuh tanya bercampur aduk menjadi satu. Setibanya di tempat yang dia tuju Naga langsung memecahkan kaca pintu untuk masuk ke dalam gedung terbengkalai tersebut. Naga langsung mencari panel listrik dan menyalakan listrik gedung terbengkalai tersebut lalu mengambil telepon kabel dan mengaktiftak telepon kabel tersebut untuk menghubungi pusat komando Abaddon....
“Yasha Corporation.” kata seorang wanita menerima panggilan Naga.
“D070495LA aku tidak bisa kembali.” kata Naga ramah.
“Bersiaplah untuk telepon balik.” jawab sang wanita yang langsung mengakhiri panggilan dari Naga.
... Naga langsung membakar beberapa kayu yang ada di gedung terbengkalai tersebut untuk menghangatkan suasana malam. Setelah memastikan Thea tahu dimana jalan utama dari tempat mereka berada Naga memutuskan untuk tidur sebentar sambil menunggu telepon balik. Thea memutuskan untuk berbaring di dekat Naga tidak lama setelah Naga mulai berbaring sambil meneteskan air mata....
“Sejak kapan kamu tahu Naga?” tanya Thea sambil meneteskan air mata.
“Tolong beritahu aku, kumohon Naga!” pinta Thea yang meneteskan air mata penuh penyesalan sambil melihat Naga dari belakang.
“Apa pentingnya?” tanya Naga dingin.
“Ketika tahu bahwa target selanjutnya adalah kamu, aku berharap kamu bisa menyelamatkanku dari belenggu DKM. Aku bergabung bersama PPBP karena aku membutuhkan uang untuk adikku yang sedang sakit setelah kedua orang tuaku meninggal dunia. Ketika PPBP mulai diberantas DKM merekrutku dan memaksaku menjalankan misi dari mereka sebagai mata - mata aku tidak punya pilihan selain melakukannya, sungguh aku tidak berbohong Naga.” jawab Thea dalam tangisnya yang membuat Naga bangkir dari posisinya yang diikuti oleh Thea.
“Christian bilang bahwa mereka hanya ingin merekrutmu sehingga tidak akan ada orang yang terluka karena aku cukup menjebakmu dan mereka akan membawamu. Jadi aku mempercayainya dan aku tidak tahu bahwa akhirnya akan di luar kendali.” lanjut Thea dalam tangisnya sambil tertunduk penuh penyesalan.
“Naga kita akan baik - baik saja karena akan ada orang yang membantu kita. Jadi ayo lawan mereka jangan biarkan mereka terus berbuat seperti ini kepada kita dan aku akan mengungkapkan semua kebusukan DKM selama ini. Aku memiliki semua buktinya Naga jadi ayo kita kabur bersama aku mohon! Tidak penting kita akan pergi kemana selama aku bisa bersama kamu, aku akan sangat bahagia Naga!” tambah Thea yang terus menangis penuh penyesalan.
“Telelelet ... telelelet ... telelelet!” suara telepon kabel berdering yang membuat Naga langsung pergi untuk menerimanya.
“Bagaimana status saat ini?” tanya Khalid tegas.
“Aman.” jawab Naga sigap.
“Perubahan rencana! Waktu saat ini jam 22.00 pergilah ke hutan pinus gunung pancar di titik makan keramat pada jam 24.00!” instruksi Khalid tegas.
“Bersama dengan Thea?” tanya Naga memastikan.
“Iya.” jawab Khalid singkat.
“Kita sudah tidak memerluka Thea lagi karena kita sudah membongkar rencana busuk mereka.” jawab Naga berusaha bernegosiasi.
“Dengarkan aku Naga, bawa gadis itu kamu mengerti?” pinta Khalid tegas yang membuat Naga terdiam sejenak.
“Apa ada masalah?” tanya Khalid memastikan dengan tegas.
“Tidak, Pak!” jawab Naga sigap.
... Sadar Naga akan membawa dirinya kepada BIN, Thea langsung berdiri dan pergi menghadap kaca yang ada di dekatnya. Lalu Thea menghapus air matanya dan langsung menyalakan pelacak GPS yang diberikan oleh Christian membuat Christian mengetahui posisi Naga dan Thea saat ini. Christian langsung mengawasi pergerakan Naga dan Thea sambil meminta koleganya untuk mengirimkan pasukan satu dan dua milik DKM yang berjumlah 20 orang serta mengirimkan pasukan khusus milik DKM....
... DKM tidak tahu bahwa Presiden dan Menteri Pertahanan sudah mengetahui kebusukan DKM serta mengantongi bukti kuat atas hal tersebut sejak Sekertaris Menteri Pertahanan mengkonfirmasi secara langsung kepada Khalid. Khalid yang menerima laporan dari Naga juga sudah yakin bahwa DKM memang ingin mengkambing hitamkan satu persatu anggota Abaddon skuad penghancur akibat kekacauan yang telah dan yang akan mereka lakukan. Pada hari Jum’at Pemimpin BIN diberikan intruksi langsung oleh Presiden untuk bekerja sama dengan Polisi Militer, TNI, dan Polisi untuk menangkap para pengkhianat publik yang berada di DKM paling lambat pada hari Senin pekan depan....
... Setelah mendapatkan lampu hijau Khalid meminta seluruh anggota Abaddon skuad penghancur untuk bergerak ke tempat yang sama dengan yang dia minta kepada Naga. Sementara itu pasukan gabungan BIN, Polisi, TNI, dan Polisi Militer langsung mengamankan dan mengambil alih gedung DKM beserta orang - orang yang masih bekerja di dalamnya. Naga dan Thea langsung pergi menuju pintu masuk gunung Pancar menggunakan taksi online pada pukul 24.00 dan melanjutkan perjalanan mereka dengan berjalan kaki hingga tiba di lokasi yang diminta oleh Khalid....
... Thea terus mengikuti Naga dari belakang selama berjalan di area hutan pinus gunung Pancar dengan perasaan bersalah. Namun Thea juga ragu dan berusaha mencari waktu yang tepat untuk memberitahu Naga tentang pelacak GPS yang dia nyalakan. Ketika sudah tiba di area makam sakral gunung Pancar barulah Thea memberanikan diri untuk memberitahu Naga tetang pelacak GPS....
“Naga, aku berbohong tentang sesuatu!” kata Thea dengan mata berkaca - kaca yang penuh penyesalan dan rasa bersalah membuat Naga menatapnya dingin.
“Kita tidak boleh berada disini, jadi ayo kita pergi dari sini!” ajak Thea yang langsung mengeluarkan kalung yang terdapat pelacak GPS nya.
... Tidak lama kemudian terdengar suara langkah kaki dari beberapa orang yang semakin lama semakin mendekati ke arah mereka berdua. Munculah 6 orang yang salah satunya adalah Khalid pemimpin Abaddon yang terus berjalan hingga berdiritepat di hadapan mereka berdua. Di waktu yang sama Christian dan 20 orang pasukan DKM telah tiba di pintu masuk tempat wisata gunung Pancar lalu mulai mencari pelacak GPS yang dibawa Thea....
“Nama Atleta Althea teman SMA Naga yang berhasil ditangkap oleh DKM sebagai mata - mata PPBP. Kemudian bekerja sebagai mata - mata DKM dengan kode nama Mirajane.” kata Khalid sambil mencopot kalung pelacak GPS yang dikenakan oleh Thea sementara Naga sedang dipersiapkan menggunakan baju tempur khas milik Abaddon skuad penghancur.
“Ketika kamu datang menemui pertama kali Naga kami belum yakin bahwa kamu ditugaskan untuk menjebak Naga. Keesokan harinya baru kami yakin bahwa kamu mendatangi Naga bukan hanya sebagai teman lama tapi juga untuk menjebak Naga. DKM memanfaatkanmu untuk menjebak Naga sebagai penjahat karena kamu pernah satu sekolah bersama dengan Naga.” lanjut Khalid yang menatap Thea dengan tatapan tajam dan membuat Thea langsung berkaca - kaca mendengar fakta tersebut.
“Namun sebenarnya bagi Naga, kamu hanyalah sebuah umpan! Mengingat kamu adalah mantan mata - mata PPBP dan mata - mata DKM seharusnya kamu mengetahui dengan pastik Abaddon skuad penghancur!” tambah Khalid sambil menatap lurus ke arah hutan pinus gelap gulita yang membuat Thea terkejut tidak percaya sambil melihat ke arah Naga.
“Naga adalah seorang Abaddon!” kata Khalid sambil menatap mata Thea yang masih terkejut tidak percaya.
“Tidak, itu tidak mungkin!” kata Thea sambil meneteskan air matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments