Guild Petualangan menerima tugas untuk mengusir sekelompok monster dari puncak gunung. Mereka harus berjalan melewati lembah dan melewati jalur yang curam sebelum mencapai puncak. Perjalanan ke sana cukup lancar, tetapi saat mereka mencapai puncak, mereka disambut oleh makhluk yang jauh lebih besar dari yang diharapkan.
Makhluk itu ternyata adalah raksasa, seukuran dengan gedung bertingkat tiga. Dia sangat marah karena Guild Petualangan menginjak-injak wilayahnya, dan dia tidak berniat memberikan kesempatan kedua bagi mereka. Pemimpin guild, Roy, segera memerintahkan pasukannya untuk menyerang.
Prajurit berhati lembut, Lily, memimpin serangan dengan bantuan pencuri cerdik, Rina. Sementara itu, Hiro dan Yumi bekerja sama dengan penyihir, Theo, untuk mengeluarkan serangan sihir pada raksasa itu. Meskipun berukuran besar, raksasa itu cukup cepat dan tangguh, membuat pertarungan semakin sulit bagi Guild Petualangan.
Roy menyadari bahwa mereka membutuhkan strategi baru. Dia memerintahkan Lily dan Rina untuk mengalihkan perhatian raksasa dengan serangan-serangan cepat dan menghindar ketika raksasa mencoba memukul mereka. Sementara itu, Hiro dan Yumi menggunakan jutsu kloning untuk menyerang raksasa dari segala arah. Theo membantu dengan melemparkan sihir pembeku untuk mengurangi kecepatan raksasa.
Pertarungan berlangsung sangat sengit, tetapi akhirnya Guild Petualangan berhasil mengalahkan raksasa itu dengan mengenai titik lemahnya. Saat monster itu terjatuh ke tanah, mereka merayakan kemenangan mereka. Namun, kegembiraan mereka singkat karena mereka segera menyadari bahwa mereka tidak sendiri di puncak gunung.
Sebuah kelompok perampok yang dipimpin oleh seorang wanita bernama Shura muncul dari belakang batu besar. Dia memberitahu mereka bahwa puncak gunung itu adalah wilayahnya dan dia tidak akan membiarkan siapa pun mengambilnya darinya. Shura memberi tahu mereka bahwa mereka harus membayar mahal untuk menginjak tanah itu.
Guild Petualangan tidak takut dan siap untuk melawan. Namun, mereka tahu bahwa pertarungan melawan Shura dan pengikutnya akan lebih sulit daripada melawan raksasa. Mereka merenungkan strategi baru sambil bersiap untuk pertempuran berikutnya.
Hiro dan Yumi menatap ke arah kota itu dengan rasa takjub. Bangunan-bangunan di sana lebih besar dan lebih megah dari yang mereka lihat sebelumnya.
"Wow, kota itu besar sekali," kata Yumi.
Hiro hanya mengangguk setuju. Dia sangat terkesan dengan apa yang dilihatnya. Dia terkejut ketika mereka melihat orang-orang berjalan ke arah mereka. Orang-orang itu terlihat terkejut melihat kedatangan mereka.
"Siapa kalian?" tanya salah satu dari mereka.
Hiro dan Yumi saling pandang, tidak yakin harus menjawab apa.
"Kami adalah anggota Guild Petualangan," kata Hiro akhirnya.
Orang itu mengangguk. "Oh, jadi kalian orang baru. Aku adalah Arin, warga kota ini. Kalian harus hati-hati di sini. Kota ini tidak selalu aman."
Hiro dan Yumi mengangguk, mengerti peringatannya. Mereka berjalan ke dalam kota, menikmati pemandangan dan suara yang ada di sekitarnya. Mereka melihat banyak orang yang sibuk berjualan, membeli, atau berbicara dengan teman-teman mereka.
Kota ini sangat ramai dan hidup. Tidak seperti desa yang mereka lewati sebelumnya, kota ini memiliki banyak tempat untuk dikunjungi. Mereka berjalan melewati toko-toko dan restoran, melihat banyak hal yang bisa mereka beli dan makan.
Namun, Hiro dan Yumi tidak bisa berlama-lama di sana. Mereka masih memiliki misi untuk menyelesaikan. Mereka perlu menemukan tempat di mana mereka dapat mengambil keputusan mengenai langkah selanjutnya.
Mereka mencari tempat untuk istirahat dan memikirkan rencana mereka. Akhirnya, mereka menemukan sebuah taman yang tenang dan sepi di pinggir kota. Mereka duduk di bangku dan memikirkan rencana selanjutnya.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Yumi.
"Kita harus mencari tahu lebih banyak tentang daerah ini dan apa yang harus kita lakukan selanjutnya," kata Hiro.
"Bagaimana kita bisa melakukannya?"
Hiro mengeluarkan peta yang mereka dapatkan dari penyihir. "Saya pikir ini bisa membantu kita. Kami harus mencari tahu lebih banyak tentang tempat-tempat ini dan mengambil keputusan berdasarkan apa yang kita temukan."
Yumi mengangguk, setuju. Mereka kemudian menghabiskan beberapa waktu untuk mempelajari peta dan mencari tahu lebih banyak tentang daerah tersebut.
Setelah berdiskusi dan membuat rencana, Hiro dan Yumi melanjutkan perjalanan mereka untuk menemukan petunjuk yang bisa membawa mereka ke lokasi kunci selanjutnya. Mereka siap menghadapi semua bahaya dan tantangan yang mungkin terjadi di sepanjang jalan mereka.
Hiro dan Yumi terus berjalan menyusuri hutan yang lebat. Mereka mencoba untuk tidak mengeluarkan suara apapun agar tidak menarik perhatian makhluk-makhluk liar di sekitar mereka. Namun, tiba-tiba Hiro merasa seperti ada sesuatu yang mengamati mereka.
"Yumi, kau merasakan itu?" tanya Hiro sambil berhenti berjalan.
"Merasakan apa?" tanya Yumi bingung.
"Seseorang mengamati kita," jawab Hiro serius.
Yumi mengangguk dan juga berhenti berjalan. Keduanya saling menatap sejenak, mencoba mencari tahu dari arah mana perasaan tersebut berasal. Namun, mereka tidak dapat menemukan sumbernya.
"Kita harus berhati-hati," kata Yumi. "Siapa tahu ada makhluk yang mengintai kita."
Hiro mengangguk, dan keduanya melanjutkan perjalanan mereka dengan lebih berhati-hati. Mereka terus merasa seperti sedang diikuti dan diam-diam mengamati sekeliling mereka dengan waspada.
Setelah beberapa saat, mereka sampai di sebuah tempat yang terbuka, dengan sebuah sungai mengalir deras di tengah-tengahnya. Mereka berdua merasa seperti ada sesuatu yang salah dengan tempat itu, tapi mereka tidak dapat menentukan apa yang sebenarnya salah.
"Sungai ini terlalu deras," kata Yumi, "mungkin ada air terjun di dekat sini."
"Mungkin kita harus mencoba mencari jalan lain," usul Hiro.
Namun, sebelum mereka bisa mengambil tindakan, sebuah suara terdengar di belakang mereka. "Kalian tidak akan bisa pergi dari sini."
Hiro dan Yumi langsung berbalik untuk melihat siapa yang telah berbicara. Mereka melihat seorang pria yang tampak seperti seorang pemanah, dengan busur dan anak panah tergantung di belakang punggungnya.
"Pelan-pelan, kami tidak bermaksud mencari masalah," kata Hiro dengan suara tenang. "Kami hanya melewati tempat ini."
"Pergi kemana?" tanya pria itu dengan suara tajam. "Kalian sudah terperangkap di sini seperti kami. Kami tidak bisa pergi ke mana-mana."
Hiro dan Yumi saling pandang, lalu Hiro bertanya, "Kalian terjebak di sini juga?"
Pria itu mengangguk. "Ya, kami adalah bagian dari kelompok yang mencoba untuk melintasi hutan ini, tapi kita tersesat dan akhirnya berada di sini."
"Kelompok apa?" tanya Yumi.
"Pelari Bayangan," jawab pria itu. "Kami adalah guild yang bergerak di bidang pencurian dan pengintaian."
Hiro dan Yumi menatap satu sama lain, tidak percaya bahwa mereka bertemu dengan anggota guild lain di dunia ini.
"Apa kalian tahu cara keluar dari sini?" tanya Hiro.
Pria itu menggeleng. "Belum ada yang tahu, tapi kami terus mencari jalan keluar. Kalian boleh bergabung dengan kami jika kalian mau."
Hiro dan Yumi saling menatap, lalu Hiro menjawab, "Kami mau. Kami akan bergabung dengan Guild Petualangan."
Pria itu tersenyum. "Bagus sekali. Saya yakin kalian akan menjadi aset yang berharga bagi kelompok kami."
Setelah itu, pria itu memperkenalkan dirinya sebagai Bernard, pemimpin Guild Petualangan. Dia memperkenalkan anggota-anggota kelompoknya yang lain, termasuk seorang penyihir bernama Sylvia, seorang prajurit berhati lembut bernama Marcus, dan seorang pencuri cerdik bernama Alina.
Setelah mereka saling berkenalan, Bernard memberi tahu mereka bahwa mereka harus melakukan beberapa tugas untuk kelompok. "Kami membutuhkan bantuan untuk melindungi beberapa desa dari serangan monster. Kami juga memerlukan sumber daya untuk memperkuat markas kami."
Hiro dan Yumi setuju untuk membantu. Bersama dengan anggota-anggota Guild Petualangan lainnya, mereka berangkat ke desa terdekat yang sedang diserang. Mereka melawan serangan monster yang ganas dan berhasil melindungi desa tersebut.
Setelah itu, mereka memulai perjalanan untuk mencari sumber daya yang dibutuhkan oleh Guild Petualangan. Mereka mengeksplorasi wilayah yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya dan menghadapi banyak rintangan dan bahaya. Namun, dengan keberanian dan kerja sama tim, mereka berhasil mendapatkan semua sumber daya yang dibutuhkan.
Ketika mereka kembali ke markas Guild Petualangan, mereka disambut dengan meriah oleh anggota kelompok lainnya. Bernard memberi tahu mereka bahwa mereka telah menyelesaikan tugas mereka dengan sangat baik dan bahwa mereka semua telah menjadi bagian dari kelompok tersebut.
Hiro dan Yumi merasa senang dan bangga bisa menjadi bagian dari Guild Petualangan. Mereka tahu bahwa mereka akan menghadapi banyak petualangan dan bahaya di masa depan, tetapi mereka siap untuk menghadapinya bersama-sama sebagai bagian dari kelompok pemberani ini.
Mereka berlatih dan meningkatkan keterampilan mereka setiap hari di bawah bimbingan anggota kelompok yang lebih berpengalaman. Hiro dan Yumi juga belajar lebih banyak tentang dunia tempat mereka tinggal dan makhluk-makhluk fantasi yang ada di dalamnya.
Suatu hari, Bernard memberitahu mereka bahwa ada seorang bangsawan yang meminta bantuan Guild Petualangan. Bangsawan itu mengatakan bahwa putrinya telah diculik oleh sekelompok perampok dan dia membutuhkan bantuan untuk menyelamatkannya.
Guild Petualangan segera berangkat untuk menyelamatkan putri bangsawan tersebut. Mereka melawan perampok dan melindungi putri bangsawan. Setelah itu, bangsawan itu sangat berterima kasih dan memberikan hadiah yang besar kepada kelompok tersebut.
Namun, saat kembali ke markas mereka, mereka menemukan bahwa markas Guild Petualangan telah diserang oleh sebuah pasukan besar. Mereka menemukan bahwa pasukan itu dikirim oleh seorang raja jahat yang ingin mengambil alih dunia tempat mereka tinggal.
Guild Petualangan bersiap untuk menghadapi pasukan tersebut. Mereka melakukan persiapan dan menemukan kelemahan pasukan musuh. Dengan kecerdikan dan keberanian mereka, mereka berhasil mengalahkan pasukan tersebut dan menghentikan rencana jahat sang raja.
Setelah itu, mereka merayakan kemenangan mereka dan merayakan keberhasilan mereka sebagai kelompok. Mereka menyadari bahwa mereka telah menjadi teman yang dekat dan bahwa mereka tidak akan pernah menyerah dalam menghadapi rintangan apa pun yang datang pada mereka.
Kisah Guild Petualangan terus berlanjut dengan petualangan dan bahaya yang selalu mengintai mereka. Namun, mereka selalu siap menghadapinya sebagai tim yang solid dan bersatu dalam tujuan yang sama. Mereka telah menemukan jati diri mereka sebagai petualang dan teman sejati dalam dunia yang baru ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments