AMARA FIRASAT

FIRASAT

Pagi hari di sebuah tempat yang cukup asing namun sangat indah

Seorang gadis tampak berlari kecil di sebuah taman bunga

Wajahnya tak henti mengeluarkan senyuman menikmati keindahan yang tersaji di depan matanya

Sesekali dia juga menyanyi meluapkan emosi kebahagiaan yang sedang menyeruak di dalam hatinya

Tiba-tiba terdengar suara wanita paruh baya memanggil

Membuat gadis itu menoleh ke arah sumber suara

Mamah Amara

Amara.....

Amara tersenyum dan berjalan mendekati wanita itu

Amara

Mamah...

Amara

Mamah ada disini juga?

Amara memeluk sang mamah

Mamah Amara

Iya sayang

Mamah Amara

Bukan hanya mamah saja tapi ayah juga ada di sini

Amara

Oh iya?

Amara

Dimana ayah?

Ayah Amara

Ayah disini sayang

Seorang pria paruh baya tiba-tiba saja ada di belakang Amara

Amara

Ayah, bikin aku kaget aja

Amara

Kenapa kalian semua ada di sini?

Mamah Amara

Tidak ada apa-apa

Mamah Amara

Hanya saja ada seseorang yang memanggil kami untuk datang ke sini

Amara

Loh? Memanggil?

Mamah Amara

Iya

Amara

Siapa?

Mamah dan Ayah Amara tidak menjawab

Mereka hanya tersenyum lalu berjalan sambil bergandengan tangan melewati sang anak

Amara mengerutkan keningnya

Dia bingung dengan apa yang terjadi

Kakek Amara

Nak...

Tiba-tiba terdengar suara seorang kakek dari arah belakang

Amara kembali berbalik untuk melihat siapa yang sudah memanggilnya

Amara

Kakek...

Amara kembali memeluk sang Kakek

Amara

Kakek mengunjungiku lagi?

Sang kakek tersenyum

Kakek Amara

Nak, ada yang harus kakek katakan

Amara

Apa itu?

Amara

Katakan saja

Sang kakek sempat terdiam

Amara

Kakek

Kakek Amara

Ikhlaskan mereka

Amara kembali mengernyitkan dahi tanda bingung

Akan tetapi secara tiba-tiba dia merasakan kalau dadanya terasa sangat sakit

Seperti ada sebuah batu besar yang menghantamnya

Amara

Apa maksud kakek?

Kakek Amara

Sudah waktunya mereka pergi

Kakek Amara

Kamu harus ikhlas

Amara

Mereka?

Kakek Amara

Ayah dan juga mamahmu

Setitik air tanpa terasa mengalir di ujung mata Amara

Amara

Apa maksud kakek?

Kakek Amara

Sudah waktunya mereka pergi

Kakek Amara

Kamu harus ikhlas

Mengerti dengan maksud perkataan sang kakek, air mata Amara pun kini mengalir deras

Amara

Gak... Gak boleh...

Amara

Mereka gak boleh ninggalin aku

Amara

Mereka gak boleh pergi

Kakek Amara

Nak...

Amara

Kakek...

Amara

Kakek tolong..

Amara

Jangan biarkan ini terjadi..

Amara

Aku sudah sangat terluka saat kakek pergi meninggalkan kami semua untuk selamanya

Amara

Sekarang mereka juga akan pergi meninggalkan aku?

Amara

Kakek...

Amara

Aku mohon bantu aku..

Amara

Jangan biarkan ini terjadi

Amara

Aku mohon

Amara terus menangis sambil menggoyang-goyangkan tubuh sang kakek

Kakek Amara

Nak, hidup dan mati ada di tangan Allah

Kakek Amara

Kakek tidak bisa melakukan apapun yang sudah menjadi takdir Allah

Kakek Amara

Semua yang hidup pasti akan mati

Kakek Amara

Semua yang datang pasti akan pulang

Amara

Aku tahu Kek..

Amara

Tapi aku mohon jangan sekarang

Amara

Aku mohon

Kakek Amara

Nak, Allah sangat tahu apa yang terbaik baik kita

Kakek Amara

Jika kamu ikhlas menerima semua takdir yang sudah ditulis oleh Allah, Insya Allah kamu akan mendapatkan pengganti yang lebih baik

Amara

Pengganti?

Amara

Menurut Kakek, apa yang bisa menggantikan sosok kedua orang tua di muka bumi ini?

Amara

Gak ada Kek! Gak Ada!

Kakek Amara

Jangan selalu meragukan kasih sayang Allah

Amara

Aku tidak ragu Kek

Amara

Kakek tahu sendiri kalau aku tidak pernah sekalipun meragukan kasih sayang-Nya kepadaku

Amara

Bahkan ketika Allah memberikanku sebuah anugerah mata yang bisa melihat mereka yang tak kasat mata..

Amara

Dan juga bisa berinteraksi dengan mereka yang sudah tidak ada..

Amara

Termasuk kakek

Amara

Aku bersyukur dan tak pernah mengeluh

Amara

Tapi ini?

Amara

Aku mohon Kek, bantu aku

Amara

Jangan biarkan hal ini terjadi

Amara masih terus menangis

Kakek Amara

Sabar Nak

Kakek Amara

Ikhlas

Kakek Amara

Ikhlas

***

Sebuah suara jam alarm membuat bising kamar tersebut

Membuat sang empunya kamar terbangun

Amara

Hmm sudah jam setengah 7 lagi

tok.. tok.. tok..

Terdengar suara pintu kamar diketuk

Mamah Amara

Amara... apa kamu sudah bangun, Nak?

Mamah Amara

Bukankah hari ini kita akan pergi ke rumah tante Rena

Mamah Amara

Kenapa jam segini kamu masih belum bangun?

Mendengar suara sang mamah dari luar kamarnya, membuat tubuh Amara kembali mematung

Dia langsung teringat dengan mimpinya semalam

Mungkinkah.....????

****





Terpopuler

Comments



Pena Tanpanama

cie sudah bisa memulai mengaduk emosi para pembaca nih cakep 😀

2023-05-16

  1

W. Soetisna

ada nuansa sad ed mungkin ni 😳

2023-03-09

  0

NA_SaRi

Waduh, mulai2 udh mimpi buruk aja Neng Mara

2023-02-25

  1

lihat semua