Queen dan Rindi sangat antusias, mereka tak sabar ingin segera berkenalan dan menjadi tetangga yang baik. Ya.. Mereka pikir semua tetangga baru pasti ramah, karna biasa nya memang seperti itu. Terlebih yang mengajak berkenalan adalah cewek-cewek muda yang cantik dan anggun.
Sampai nya di depan gerbang tempat tinggal queen, tiba tiba detak jantung Queen berpacu tak seperti biasa nya.
"Rileks...", gumam queen sambil mengusapkan tangan di dada nya.
"Gila.. Udah kaya mau ketemu pejabat aja lu." Timpal Rindi yang heran melihat tingkah Queen tak seperti biasanya.
"Ganteng cuy... Wajarlah... Gua kan cewek normal." Balas Queen.
Mereka berjalan santai. Jarak antara gerbang dan deretan kontrakan queen sekitar 200 meter.
Memang lahan yang sangat luas.
Setelah melewati 4 pintu ruko kecil, di sebelah kanan, dan 2 pintu ruko besar di sebelah kiri. Kini Queen berjalan melewati 5 pintu kontrakan berbaris memanjang.
Ya. Tempat tinggal Queen berbentuk leter L. Dengan 15 pintu melebar dan 5 memanjang.
Sedikit melewati lahan kosong yang teruntukkan parkir kendaraan bersebrangan untuk jemur pakaian. Tempat kecil tersudut untuk sampah.
Benar benar tatanan yang di pikirkan masak masak oleh si empu nya kontrakan.
Berjalan di atas bata blok yang memisahkan antara tempat parkir dan lahan jemuran membuat Queen semakin tak bisa menahan senyum di wajahnya, ketika melihat pintu bernomor 7 itu terbuka lebar.
"Dia masih ada di dalam Rin.. Ehem ehem." Gumam Queen seraya menyenggol lengan sahabat nya itu
"Santai mba... Ntar kalo dia udah punya bini, jangan terjun bebas lu ya." Ejek Rindi.
Sesampainya mereka di depan pintu tetangga barunya itu queen menoleh , melirik ke dalam kamar itu. Dilihat nya cowok tadi masih sibuk menggantungkan semacam piagam di dinding.
"Masih belom beres mas..?" Sapa Queen saat menghentikan langkahnya. Lelaki itu pun menoleh.
"Iya mba.." Jawab nya datar dan berbalik lagi merapihkan pajangan dindingnya yang miring
Mereka terkejut dengan sikap cowok itu. Alhasil membuat Rindi berdecak sebal. "Sombong!" Ucap nya sebal, menarik tangan Queen untuk masuk ke pintu nomor 6 milik Queen.
Lelaki itu bukannya tak mendengar, tapi ia masih sibuk untuk merapikan segala perabotannya yang masih berantakan, membuat kepalanya berdenyut nyeri.
Setelah semua beres, barulah ia memesan makanan melaluli aplikasi online.. Cacing di perut nya sudah berdemo untuk di beri makan. Di ingat nya tetangga baru di sebelah nya itu yang tadi ia acuhkan, membuat ia memesan lebih, sebagi bentuk permintaan maaf.
Tiga paket makanan siap saji sudah datang. Di letakkan satu di atas meja dekat tv, dan dua lainnya di bawa untuk tetangga sebelah.
"Permisi..." Ujar nya , tanpa ketukan karna pintu nya sudah terbuka.
"Ya...." Rindi menyahut, berjalan ke arah pintu.
"Maaf ganggu. Salam kenal mba.. Saya yang baru pindah di sebelah." Jelas cowok itu.
"Oh iya mas... Maaf juga saya bukan yang punya kamar ini..." Belom sempat Rindi menyelesaikan kalimat nya sudah dipotong oleh suara Queen yang baru saja selesai mandi.
"Siapa Rin?" Tanya Queen yang masih menggunakan handuk, dari batas dada hingga ke paha. Dan rambut yang masih di gulung handuk kecil.
Melihat siapa tamu nya Queen segera bergeser di balik tembok. Pipi nya merah merona. Malu. Lelaki itu berbalik seketika memunggungi Rindi yang masih memegangi daun pintu.
Senyum di bibirnya jelas bahagia melihat momen langka itu.
"Dia mas yang punya, saya mah cuma tamu." Ucap Rindi memecah keheningan. Lelaki itu berbalik lagi menghadap Rindi dan memberikan dua kantong kertas yang sedari tadi di pegang.
"Ini... Salam perkenalan." Senyum tipis di wajah nya dan ingin segera melangkah pergi.
"Mas... Tunggu. " Pekik Rindi yang membuat lelaki tadi melihatnya kembali.
"Salam perkenalan... Belum kenalan nama nih." Rindi mengulurkan tangan untuk berjabat.
"Oh ya.. Nama saya Aska. Aska Prayoga." Jawab nya.
"Oke. Saya Rindi. mahasiswi jurusan psikologi semester 2" Jelas Rindi. Dan mereka bersalaman.
Queen yang hanya bisa mendengarkan perkenalan itu, masih mematung dengan handuk yang belum di ganti. Tangannya berada di dada. Menahan ngilu yang sedang dia rasakan. "Sial" Ucap nya lirih.
"Gua yang semangat, rindi yang dapet" merutukki nasib nya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
PinkyOwl
.
2023-01-14
0
Doni Saputra
kasian Queen ny😀😀
2022-06-28
0
ilah karmilah
kalah cepat mulu sih Quin
2022-05-18
0