Story Of Noir : Hell of flames
Rie adalah seorang laki kali berusia 25 tahun tidak banyak bergaul ,tidak suka keramaian dan berinteraksi dengan banyak orang seorang penyendiri yang tidak punya tujuan hidup yang jelas.
"Sepertinya diluar hujan ,rasanya ingin makan mie ,"
Berjalan menuju dapur ,mengambil beberapa makanan untuk mengisi perut sambil bekerja ,setelah kembali dari dapur, Rie kembali duduk didepan komputer dan memantau server game, yang mana itu merupakan pekerjaan Rie saat ini.
"Hais... lagi-lagi bug ,para player sialan selalu aja memanfaatkan nya!"
"Bisa-bisa aku dimarahi bos , sial sekali..."
"Ada apa, Rie?", Sahut seorang gadis yang merupakan teman dekat Rie. Gadis itu bernama Rina.
Rina menghampiri Rie dan membawa secangkir cappucino hangat, gadis itu duduk di sebelahnya lalu melihat pekerjaan Rie saat ini.
"Aku bawa cappuccino kesukaanmu nih, istirahatkan dulu kepalamu, aku yakin dengan ini otakmu kembali segar. " ucap Rina.
"Taruh saja disitu." tanggap Rie yang masih sibuk dengan layar monitor di depannya.
"Kamu terlihat kesal Rie, apa masalahnya sampai kamu seserius itu?", tanya Rina yang memperhatikan Rie.
"Bug sialan..."
"Ah... Apapun itu aku hanya bisa menyemangatimu... Semangat ya?", Rina tidak begitu memahami apa yang Rie kerjakan, karena itu ia hanya bisa menyemangatinya.
"By the way Rie, bukankah sekarang ini musim panas ya? Tapi anehnya malah hujan petir.", ucap Rina yang telah beberapa kali mendengar suara gemuruh petir diluar.
Rie, "..."
"Hei, apa penting membicarakan soal hujan? Dan apa aku terlihat peduli? Diamlah. Aku sedang fokus.", tanggap Rie dengan dingin.
Rina menggembungkan pipi, "Jahat banget."
"Padahal aku sudah mencoba untuk baik hiks." Rina sweatdrop.
"Aku rasa inilah alasan kenapa kamu masih perjaka sampai saat ini.", tambahnya dengan sedikit mengejek.
"Berisik! Keluar sana! Aku mau kerja!", wajah Rie memerah.
*DUAR
Gemuruh petir tidak berhenti. Malah semakin kencang dan juga terjadi secara terus menerus. Itu membuat Rie tidak dapat berkonsentrasi dengan pekerjaannya saat ini.
"Astaga petir sialan ini cukup menyebalkan... Padahal aku sudah pakai headset.", ucap Rie.
"Lalu kau ngapain di depan jendela? Apa sekarang kau berfikir untuk mengakhiri hidupmu, Rina?"
"Astaga candaanmu sungguh tidak estetik, aku hanya memandang hujan dari sini dasar bodoh.", Ucap Rina.
"ngomong-ngomong Rie, apa kamu merasakannya? Atmosfer hujan saat ini terasa berbeda loh.."
"Rasanya kayak bakalan kiamat."
Rie, "..."
"Dasar aneh."
"Ha? Aneh? Aku tidak ingin mendengar itu darimu, perjaka tua."
"Tapi emang beneran.... Aku merasa dunia ini akan segera berakhir."
Rie mengangkat sebelah alis, "Datang darimana imajinasi itu? Kau kebanyakan baca manhwa, Rin."
"Berisik!"
....
Yah, seperti yang dikatakan oleh Rina. Hujan hari ini terasa aneh. Aku merasakan firasat buruk setelah ini.
Di tengah suasana yang sepi, yang mana hanya terdengar suara riuh dari rintik hujan dan gemuruh petir dilangit.
Dalam sesaat kemudian, sebuah cahaya kilat memecah suasana itu. Kilatan cahaya terang yang membuat waktu terasa seperti berhenti.
Rina yang saat itu memandang keluar jendela terkejut begitu melihat suatu pemandangan yang tidak biasa. Hal itu juga membuat Rie terperanjat dari kursi kerja nya dan tertarik menuju jendela kaca untuk menyaksikan sebuah fenomena aneh yang jarang terjadi ini.
"Bintang jatuh!" Teriakan dari gadis kecil yang berada di tengah kota memecah keheningan yang terjadi.
Orang-orang dikota ditakjubkan dengan sebuah bintang raksasa yang jatuh dari angkasa...
Itu terlihat begitu indah dan menakutkan disaat yang bersamaan.
Mereka yang melihat itu, terbelak dan tak berkedip sekali pun. Entah karena mereka begitu terpana akan pemandangan yang memukau itu. Atau entah mereka terhipnotis meteor yang sengaja memikat mereka.
Lalu ledakan pun, tidak dapat dihindari. Cahaya terang berderai menyelimuti seluruh kota. Semuanya menjadi silau dalam sekejap, dan perlahan memudar kembali pada keadaan semula.
...****************...
Aku membuka kembali mataku. Barusan sangat menyilaukan sampai membuatku terjungkal. Aku terkejut.
Kupikir aku sudah mati.
Tapi Rina, ia terlihat memandangi sesuatu, matanya terlihat fokus, "Rina, ada apa?" tanya Rie.
"Aku melihat sesuatu yang mengambang! Semacam layar hologram!" Ucapnya.
"Rin, kurasa ini waktunya kau pergi ke dokter.", Rie memandang Rina miris.
"Astaga, aku serius! Ini beneran kayak di manhwa manhwa Rie! Bukan halusinasi sumpah!"
"Yang benar saja? Kau dah gak ketolong Rin, –Eh??"
Analisis sistem.
Sistem terinstalasi.
< Player bernama : Rie >
Level : 1
Strange : 0
Vitality : 0
Energy . : 0
Skill : none
Kemunculan 100 lantai Menara! Misteri dunia!
Level anda saat ini tidak memungkinkan anda untuk melawan para Demon, ayo menjadi lebih kuat!
...****************...
"Apa-apaan ini?!"
Tunggu, situasi ini....
Tiba-tiba, seseorang datang mendobrak pintu apartemen milik Rie. Orang yang datang adalah lelaki yang bernama Rian, salah satu teman Rie.
"Coy! Situasi nya gawat!"
""?! ""
"Tiba-tiba ada banyak monster diluar!" Ucap Rian.
"Tunggu, jelaskan lebih rinci!", Sahut Rina.
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Permata Adinda
izin mampir y thor
2023-07-14
0
I am Back
semangat tor ane mampir
2023-02-25
0