Chapter.2 perkenalan

Tok Tok Tok.

Kak Amara mengetuk pintu kamar ku. “Rin, apakah kamu sudah bangun?” tanyanya padaku dari luar pintu.

Kerena aku masih tidur. Aku tidak mendengar suara ketukan pintu Amara, aku juga tidak mendengar suara panggilannya.

Krek.

Kak Amara membuka pintu kamarku karena aku tidak kunjung menjawab panggilannya. Dia melangkah mendekati-ku dan membangunkanku.

“Rin.. Rin.. bangun, teman-teman kamu sudah pulang dari sekolah! Ayo turun untuk memperkenalan dirimu kepada mereka!” kata Kak Amara sambil menggoyang-goyangkan badanku. Tanpa menunggu lama, aku pun bangun dari tempat tidur.

“Aku cuci muka dulu ya Kak,”

“Iya, jangan lama ya,” jawab Kak Amara. Aku langsung melangkah menuju kamar mandi dan masuk kedalamnya. Setelah selesai mencuci muka, aku pun kembali ke kamar dan ikut bersama Kak Amara untuk turun ke bawah dan memperkenalkan diriku kepada anak-anak yayasan.

Tak Tak Tak.

Suara langkah kaki kami menuruni anak tangga. Kemudian kami melangkah menuju ke ruangan Aula.

Tok Tok Tok.

Kak Amara mengetuk pintu ruangan Aula. Kak Marlina membuka pintu aula dan mempersilahkan aku dan Kak Amara masuk ke dalam aula. Kemudian aku dan Kak Amara melangkah menuju panggung yang ada di aula.

Sesampainya kami di atas panggung, kami langsung menghadapkan pandangan kami kepada mereka.

“Hai adik-adik!” Kak Amara menyapa teman-teman yang baru saja pulang dari sekolah.

“Hallo Kak Amara!”jawab mereka.

“Kita kedatangan teman baru nih! Langsung aja kita minta dia untuk memperkenalkan diri! Kepada Airin Kakak persilahkan kamu untuk memperkenalkan diri!” kata Kak Amara, lalu menyuruhku memperkenalkan diri. Setelah Kak Amara mempersilahkanku untuk memperkenalkan diri. Aku pun maju satu langkah dan mulai memperkenalkan diri.

“Hi.. Teman teman!” aku menyapa mereka untuk memulai perkenalan.

“Hai juga,” jawab mereka dengan meriah.

“Perkenalkan, namaku Airin Kanyasara. Orang-orang di sekitar ku biasa memanggil ku ‘Airin’ atau ‘Rin’ untuk yang lebih singkatnya. Aku berasal dari Jakarta, Hobiku adalah bermain piano,” aku memperkenalkan diri sambil tersenyum malu.

“Sudah Airin?” tanya Kak Amara kepadaku.

“Sudah Kak,” jawabku dengan singkat.

“Oke, mungkin dari kalian ada yang ingin bertanya kepada Airin? Kakak persilahkan kalian untuk bertanya kepadanya,” Kak Amara bertanya kepada mereka dan meminta mereka untuk bertanya kepadaku.

“Saya ingin bertanya Kak!” kata seseorang dari barisan laki-laki.

“Silahkan Bagas!” Kak Amara pun memperkenankannya untuk bertanya. Kemudian dia bangun dari tempat duduknya dan mulai bertanya.

“Hi, perkenalkan sama saya Bagas Prakoso, Kamu bisa memanggil saya Bagas.”

Sebelum bertanya, dia memperkenalkan dirinya terlebih dahulu.

“Hi Bagas,” aku menyapanya sambil tersenyum, Dia pun menyapaku balik dengan senyuman yang keluar dari wajah tampannya.

“Saya cuma mau tau, kamu kelas berapa?” dia lanjut bertanya setelah menyapaku balik. Setelah dia bertanya, dia pun kembali duduk di bangkunya.

“Saya baru saja masuk kelas X SMA,” jawabku kepadanya.

“Apakah yang lainnya ada yang mau bertanya?” tanya Kak Amara kepada mereka.

Mereka pun saling melihat satu sama lain hingga akhirnya Kaka Amara menutup perkenalanku.

“Oke Kakak rasa tidak ada lagi pertanyaan. Karena kalian baru pulang sekolah dan belum makan siang, silahkan kalian menuju ke ruang makan.”

Kak Amara menyuruh mereka untuk menuju ke ruang makan. Mereka pun bubar meninggalkan kami di aula.

“Kak aku mau nanya nih!” aku bertanya kepada Kak Amara setelah mereka semua keluar dari aula.

“Iya, tanya apa?” jawabnya dan bertanya balik kepadaku.

“Berapa total keseluruhan orang yang tinggal di sini?” tanyaku kepadanya lagi.

“Total keseluruhan orang yang tinggal di sini ada dua puluh orang! Enam anak perempuan termasuk kamu dan delapan anak laki laki. Selebihnya adalah pengasuh di yayasan ini,” Kak Amara menjawab pertanyaanku dengan detail.

“Kalau boleh tahu? Apakah pengasuhnya juga memiliki kemampuan untuk melihat dunia lain?” aku bertanya lagi kepadanya.

“Kita lanjutkan cerita sambil menuju ke ruang makan ya!” kata Kak Amara kepadaku. Dia mengajakku untuk melanjutkan cerita sambil berjalan menuju ruang makan.

“Oh iya Kak!” jawabku dengan singkat.

“Ya, Semua pengasuh yang tinggal di sini memiliki kemampuan untuk melihat dunia lai,” Kak Amara melanjutkan menjawab pertanyaanku tadi. Kami pun cerita panjang lebar hingga tiba di ruang makan.

Setibanya di rumah makan, Kak Amara menyuruhku untuk duduk bersama teman-teman perempuan ku. Sedangkan dia pergi ke ruang makan khusus pengasuh.

Aku duduk di bangku tengah dan tersenyum kepada mereka yang duduk semeja denganku.

“Hi Rin! Perkenalkan, namaku Klara Sintia, kamu bisa memanggilku Ara,” kata teman perempuan yang duduk di samping kananku, dia memperkenalkan dirinya kepadaku.

“Hi Ara!” aku menyapanya.

“Kalau namaku adalah Friska Kartika, teman-teman di sini biasa memanggil ku Friska,”

Teman yang duduk di samping kiriku memperkenalkan dirinya. Aku menyambut perkenalannya dengan senyuman.

“Friska? Nama yang indah!” jawabku kepadanya.

“Hi Kakak cantik! Namaku Gita Wulan! Aku adalah anak yang paling imut di yayasan ini!”

Anak yang menggemaskan itu memperkenalkan dirinya kepadaku. Dia duduk tepat di depanku. Dia berhadapan denganku. Kurasa dia masih duduk di sekolah dasar.

“Hi Gita!” aku juga menyapanya sambil tersenyum kepadanya.

“Hi Kakak, perkenalkan! Namaku Dara Lucia, Kakak bisa memanggilku Dara!”

Kali ini yang memperkenalkan diri kepadaku adalah anak sekolah menengah pertama. Anak ini terlihat ramah. Aku juga menyapanya seperti yang lainnya.

“Hi Dara,” aku juga menyapanya.

“Kalau ini namanya Kak Riana! Dia sangat pemalu!”

Kali ini Gita lah yang memperkenalkan gadis yang duduk di depan Ara. Gadis itu bernama Riana, dia terlihat sangat berbeda dengan anak-anak yang lain. Dia berpenampilan seperti hantu, dia selalu menundukkan pandangannya ke bawah.

“Makanya sudah siap,” Kak Marlina pun menghampiri kami dan menghidangkan makanan untuk kami. “Makan yang yang banyak ya Rin!” kata Kak Marlina kepadaku.

“Terima kasih Kak!” jawabku dengan singkat.

Suara Kak Marlina tadi mengalihkan perhatianku dari Riana.

“Sebelum makan, sebaiknya kita berdoa terlebih dahulu! Berdoa di mulai,” Gita memimpin doa sebelum makan, kami pun menunduk dan berdoa di dalam hati.

“Selesai,” kata Gita, dia memberikan aba-aba kalau doa sudah selesai. Kemudian kami pun langsung makan dan setelah itu kami dipersilahkan mengganti baju olahraga. Kami pun disuruh berkumpul di taman belakang yayasan.

Aku sudah terlebih dahulu mengganti baju. Kemudian aku kembali mencari Kak Amara untuk bertanya tentang yayasan ini. Aku merasa sangat ingin tahu lebih kenal banyak tentang yayasan ini

Bersambung

Terpopuler

Comments

Finazz

Finazz

Lagi nyari filingnya......

2021-02-25

1

I am very sad

I am very sad

Riana kayak si pesulap horor itu kan the secret Riana

2021-02-07

2

Mifta Ilmia

Mifta Ilmia

mampir dulu ea,,,semoga bgus critanya

2020-12-02

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter.1 Yayasan Rumah batin
2 Chapter.2 perkenalan
3 Chapter.3 kembalinya sosok hantu Bathup
4 Chapter.4 Rapuh
5 Chapter.5 Spesial Lagu Tidur
6 Chapter.6 Kemampuan Breathing in two realms ternyata sangat luas
7 Chapter.7 Kedua Kaka ku ditemukan!
8 Chapter.8 kembali rapuh
9 Chapter.9 Kata kata pahit.
10 Chapter 10 spesial Menari dalam kendali iblis
11 Chapter.11 Iblis jahat Na'ene'
12 Chapter.12 Back to school
13 Chapter.13 Wali kelas yang sombong
14 Chapter.14 Salah tingkah
15 Chapter.15 Story' of Riana
16 Chapter.16 Khayalan tentang cinta
17 Chapter.17 Ada apa dengan Klara?
18 Chapter.18 Arti sahabat
19 Chapter.19 Bullying di sekolah
20 Chapter.20 spesial kesurupan massal
21 Chapter.21 Habis gelap terbitlah terang
22 Chapter.22 i love you Tom
23 Chapter.23 Mereka datang
24 Chapter.24 Buku harian kak Amara
25 Chapter.25 Masuk ke masa lampau
26 Chapter.26 Mati tergantung
27 Chapter.27 Cerita desa Gantung
28 Chapter.28 Kemampuan Menjelajah waktu
29 Chapter.29 Key datang
30 Chapter.30 Daruma San: permainan mistis dari Jepang
31 Chapter.31 Daruma San 2
32 Chapter.32 The game has begin
33 Chapter.33 Hilang secara misterius
34 Chapter.34 Seperti mimpi buruk
35 Chapter.35 Dunia game yang mistik
36 Chapter.36 Selembar gulungan kertas dari gadis kecil
37 Chapter.37 Nyawa taruhannya
38 Chapter.38 Bisikan penyelamat
39 Chapter.39 Kalung berliontin bintang
40 Chapter.40 Patung malaikat
41 Chapter.41 Terlanjur tidak sadarkan diri
42 Chapter.42 Salah sangka
43 Chapter.43 Aku tidak sendirian
44 Chapter.44 Korsleting
45 Chapter.45 Riana menjadi boneka kayu
46 Chapter.46 Lubang persegi panjang
47 Chapter.47 Gadis kecil itu kembali membantu kami
48 Chapter.48 Mustika merah delima
49 Chapter.49 Empat penari
50 Chapter.50 Merancang rencana
51 Chapter.51 " Keyla. "
52 Chapter.52 " keempat penari itu lagi! "
53 Chapter.53 " Klara tidak ada di alam ini. "
54 Chapter.54 " Kembali terpukul. "
55 Chapter.55 " Kembali ke alam nyata. "
56 Chapter.56 Maaf
57 Chapter.57 Menjenguk Riana
58 Chapter.58 Berpisah dengan key
59 Chapter.59 Pagi yang menyenangkan
60 Chapter.60 Daging Sapi BBQ
61 Chapter.61 Dejavu
62 Chapter.62 Ritual pengakhiran
63 Chapter.63 Berlibur ke Alas Sirno
64 Chapter.64 Villa Merah
65 Chapter.65 kolam renang
66 Chapter.66 Manusia berjiwa iblis
67 Chapter.67 Bara api menjadi arang
68 Chapter.68 Desa jagat baru
69 Chapter.69 keji
70 Chapter.70 Pengabdi iblis
71 Chapter.71 Warisan ilmu hitam
72 Chapter.72 Basement
73 Chapter.73 Handy Talkie
74 Chapter.74 Varel
75 Chapter.75 Klara
76 Chapter.76 Tolak bala
77 Chapter.77 Aku Airin kanyasara, si anak indigo
78 Attention!
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Chapter.1 Yayasan Rumah batin
2
Chapter.2 perkenalan
3
Chapter.3 kembalinya sosok hantu Bathup
4
Chapter.4 Rapuh
5
Chapter.5 Spesial Lagu Tidur
6
Chapter.6 Kemampuan Breathing in two realms ternyata sangat luas
7
Chapter.7 Kedua Kaka ku ditemukan!
8
Chapter.8 kembali rapuh
9
Chapter.9 Kata kata pahit.
10
Chapter 10 spesial Menari dalam kendali iblis
11
Chapter.11 Iblis jahat Na'ene'
12
Chapter.12 Back to school
13
Chapter.13 Wali kelas yang sombong
14
Chapter.14 Salah tingkah
15
Chapter.15 Story' of Riana
16
Chapter.16 Khayalan tentang cinta
17
Chapter.17 Ada apa dengan Klara?
18
Chapter.18 Arti sahabat
19
Chapter.19 Bullying di sekolah
20
Chapter.20 spesial kesurupan massal
21
Chapter.21 Habis gelap terbitlah terang
22
Chapter.22 i love you Tom
23
Chapter.23 Mereka datang
24
Chapter.24 Buku harian kak Amara
25
Chapter.25 Masuk ke masa lampau
26
Chapter.26 Mati tergantung
27
Chapter.27 Cerita desa Gantung
28
Chapter.28 Kemampuan Menjelajah waktu
29
Chapter.29 Key datang
30
Chapter.30 Daruma San: permainan mistis dari Jepang
31
Chapter.31 Daruma San 2
32
Chapter.32 The game has begin
33
Chapter.33 Hilang secara misterius
34
Chapter.34 Seperti mimpi buruk
35
Chapter.35 Dunia game yang mistik
36
Chapter.36 Selembar gulungan kertas dari gadis kecil
37
Chapter.37 Nyawa taruhannya
38
Chapter.38 Bisikan penyelamat
39
Chapter.39 Kalung berliontin bintang
40
Chapter.40 Patung malaikat
41
Chapter.41 Terlanjur tidak sadarkan diri
42
Chapter.42 Salah sangka
43
Chapter.43 Aku tidak sendirian
44
Chapter.44 Korsleting
45
Chapter.45 Riana menjadi boneka kayu
46
Chapter.46 Lubang persegi panjang
47
Chapter.47 Gadis kecil itu kembali membantu kami
48
Chapter.48 Mustika merah delima
49
Chapter.49 Empat penari
50
Chapter.50 Merancang rencana
51
Chapter.51 " Keyla. "
52
Chapter.52 " keempat penari itu lagi! "
53
Chapter.53 " Klara tidak ada di alam ini. "
54
Chapter.54 " Kembali terpukul. "
55
Chapter.55 " Kembali ke alam nyata. "
56
Chapter.56 Maaf
57
Chapter.57 Menjenguk Riana
58
Chapter.58 Berpisah dengan key
59
Chapter.59 Pagi yang menyenangkan
60
Chapter.60 Daging Sapi BBQ
61
Chapter.61 Dejavu
62
Chapter.62 Ritual pengakhiran
63
Chapter.63 Berlibur ke Alas Sirno
64
Chapter.64 Villa Merah
65
Chapter.65 kolam renang
66
Chapter.66 Manusia berjiwa iblis
67
Chapter.67 Bara api menjadi arang
68
Chapter.68 Desa jagat baru
69
Chapter.69 keji
70
Chapter.70 Pengabdi iblis
71
Chapter.71 Warisan ilmu hitam
72
Chapter.72 Basement
73
Chapter.73 Handy Talkie
74
Chapter.74 Varel
75
Chapter.75 Klara
76
Chapter.76 Tolak bala
77
Chapter.77 Aku Airin kanyasara, si anak indigo
78
Attention!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!