*
*
*
Selesai dengan urusannya Daren pun segera pergi dari ruangan itu dan sebelum pergi tak lupa Daren menenggak satu gelas whiskey untuk menghilangkan rasa kesal pada adik kakak yang tidak berhenti bicara itu bahkan Daren sangat muak dengan Sheila yang mencoba menggodanya dengan sesekali melebarkan sedikit pahanya untuk menarik perhatian darinya.
" Anda sungguh ingin pergi sekarang, Tuan Daren? Yakin tidak ingin bersenang-senang terlebih dahulu?" Tanya Rans saat melihat Daren bangkit sembari merapikan Jasnya.
" Aku lebih baik tidur dari pada membuang waktuku untuk hal tak berguna seperti ini." Kata Daren dan berlalu di ikuti Rendra dan bawahannya.
Daren bahkan tidak melirik pada Sheila sedikit pun.
" Jadi ini alasan kenapa kau begitu ingin kembali ke Indonesia?" Tanya Rans pada adiknya setelah Daren dan bawahannya sudah tidak terlihat.
" Hmm Dia adalah cinta pertama ku tapi dia selalu dingin dan tak pernah berubah tapi anehnya aku semakin menginginkan Daren menjadi milikku." Sahut Sheila dengan pancaran keinginan yang kuat di matanya.
" Kurasa dia tak tertarik dengan wanita. Selama aku bekerja sama dengannya aku tak pernah melihatnya bersama wanita." Kata Rans sembari menyesap Wine di tangannya.
" Itu tidak mungkin. Aku tahu dia pasti pria normal hanya saja sikap dinginnya mengalahkan segalanya dan aku akan menaklukkan nya. cepat atau lambat Dia akan menjadi milikku." Ucap Sheila dengan penuh percaya diri.
" Terserahlah aku hanya memberikan informasi yang kutahu jika kau bersikeras mengejarnya lakukan sesukamu." Sahut Rans tak mau ambil pusing dan ikut campur urusan adiknya. Lebih baik dirinya mermain dengan para wanita sexy yang menggoda di sekitarnya itu.
Sementara itu Daren yang berjalan di lorong panjang Club pun tiba-tiba pandangan sedikit kabur dengan kepala yang berkedut.
" Tuan. Apa anda baik-baik saja?" Tanya Rendra saat tuan mudanya tiba-tiba berhenti melangkah dan memegang kepalanya.
" Sepertinya aku salah meminum Whiskey. Mungkin Rans si pria gendut itu menabur sesuatu ke dalam minuman untuk para wanita panggilanya dan secara tidak sadar aku yang telah meminumnya." Ucap Daren yang merasakan ada keanehan dalam tubuhnya.
" Lalu apa yang harus saya lakukan, Tuan? Apa perlu saya carikan seorang wanita untuk Anda?" Tanya Rendra yang sebenarnya tidak terlalu yakin dengan pertanyaan tapi dalam kondisi seperti ini bukankah jalan satu-satunya adalah menuntaskan rasa dahaga tuanya dengan meniduri seorang wanita.
" Tidak! Aku tak ingin mengotori tubuhku dengan wanita panggilan!" Kata Daren sembari menahan gejolak dalam tubuhnya.
" Sebaiknya bawa aku ke rumah sakit sekarang!" Perintah Daren sembari menegakan tubuhnya mencoba untuk tetap tak hilang kendali.
Tapi ketika baru ingin melanjutkan langkahnya tiba-tia ada seorang wanita yang menabrak tubuhnya. Daren Mengumpat kasar. Walaupun bagaimanapun dirinya sedang dalam pengaruh obat mencium harum manis dari wanita yang menabraknya Tentu saja membuat Daren semakin panas.
" Nona. Sebaiknya anda menjauh dari Tuan Saya!" Kata Rendra dan menarik tubuh wanita yang menempel di tubuh Daren.
" Ttolong saya Tuan, Ada seseorang yang ingin melecehkan saya. Tolong selamatkan saya." Mohon wanita yang berpenampilan acak-acakan itu dengan wajah merah.
" Maaf Nona kami tidak ada sangkut pautnya dengan masalah anda. sebaiknya anda pergi dari sini sebelum para bodyguard itu menyeret anda dengan kasar!" Ucap Rendra dengan sopan tapi penuh penekanan.
" T-tolong Selamatkan saya Tuan." Ucap Wanita itu yang beralih meraih tangan Daren dengan tatapan memohonya.
Daren tersentak mendapati tangannya di pegang oleh tangan halus wanita itu. Daren yang tadinya sedikit tenang kembali meremang melihat wajah memohon gadis di depannya apalagi sentuhan tangan mungil itu di tangannya membuat Daren ingin merasakan sentuhan yang lebih.
Rendra yang mengira Tuanya akan sangat murka ingin menarik wanita itu menjauh dari Daren. Tapi seketika Rendra membeku saat tangannya akan menarik lengan wanita itu Daren dengan cepat menepis tangannya dan justru membawa wanita itu kedalam pelukannya.
" Tuan Anda?" Rendra tak bisa berkata-kata dengan tatapan bingungnya. Baru beberapa menit yang lalu Tuan nya berbicara dengan tegas tidak akan mengotori tubuhnya dengan meniduri wanita. apa effect obat itu terlalu kuat hingga tuanya sudah tidak tahan hingga membuat pertahanannya selama ini runtuh. Pikirnya menerka.
" Pesan kamar untukku sekarang juga!" Perintah Daren sembari mengangkat Wanita yang asing itu ala bridal style keluar dari Club menuju hotel mewah terdekat. Daren yang awalnya hampir tak bisa berjalan kini terlihat bersemangat kembali bahkan mengangkat wanita itu dengan ringan.
Rendra yang awalnya terkejut dan masih tak menyangka segera tersadar dan memesan kamar untuk Tuanya. Yang sudah pasti untuk urusan mendesak sebagai pria dewasa. Setelah memesan lewat ponsel pria itu berlali untuk mengikuti mobil Daren yang di kemudian salah satu bodyguard dari belakang untuk memastikan Tuan nya sampai ke hotel yang di pesanya.
Daren Johnson.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments