Kenangan itu

Ken mengajak adik dan mamanya tersebut masuk kedalam rumah , dan saat masuk kedalam rumah Papa Gio terlihat baru saja keluar dari kamarnya .

" Ken kamu sudah pulang ? " tanya gio ."

" Sudah dong pa " saut Ken , ia berjalan mendekati Gio dan memeluk papanya tersebut .

" Kenapa kamu tidak bilang kalau pulang siang ha ? " tanya Gio seraya menepuk bahu anak sulungnya itu.

" Hanya ingin memberi kejutan saja pa , Ken tidak mau merepotkan kalian harus menjemput Ken jauh jauh ke bandara ."

" Sama sekali tidak merepotkan kami " seru Gio . Ken hendak menyauti perkataan papanya namun ia diurungakan karna mendengar suara teriakan Jasson yang begitu keras.

" Kakakkkkk " teeriak Jasson , ia tak segan memeluk tubuh kakaknya tersebut hingga hampir terjatuh .

" Hei lepaskan kau bukan anak kecil lagi " seru Ken dengan memukul pelan kepala Jasson.

" Sialan , kau memukulku ! kau kenapa tidak bilang kak kalau pulang siang " tanya Jasson . ia membuat satu genggaman tangan dan melayangkan genggaman itu di lengan tangan Ken , sudah hal yang lumrah mereka seperti itu.

" Hanya ingin memberi kejutan saja " saut Ken .

" Ha kak aku sangat merindukanmu " ucap Jasson.

" Kakak juga sangat merindukanmu" saut Ken .

" Kak ken " sapa Harry , Ken menyapanya kembali dan mereka berdua juga saling memeluk satu sama lain.

" Kakak , tidak akan pergi ke luar negeri lagi kan ? " tanya Jesslyn.

" Tidak, kakak sudah tidak akan pergi lagi ke luar negeri sayang " tutur Ken .

" Yeayyy " Jesslyn teriak kegirangan layaknya anak kecil .

" Kakak , kita nanti malam akan mengadakan barbeque di belakang rumah " kata Jasson dengan penuh semangatnya .

" Benarkah ? " tanya Ken , Jasson mengiyakannya.

" Kenapa kau tidak memberitauku ? " tiba tiba suara Jesslyn menyaut begitu saja .

" Karna kau pengacau " seru Jesslyn .

" Kakak " panggil Jesslyn kepada Ken , ia terlihat begitu memelas bermaksud mengadu kepada kakaknya itu . namun Ken hanya menghela kasar nafasnya .

" Jesslyn sudah lah jangan di hiraukan " saut Ken. Jesslyn mengangguk.

" Aku kira hanya ada jamuan makan malam saja nanti malam , kebetulan sekali aku mengajak David dan Ashley kemari " tutur Ken.

" Kak David nanti kemari ? " tanya Jesslyn , Ken mengiyakannya. raut wajah Jesslyn seketika berubah menjadi merah saat mendengar nama David , rasanya ia begitu senang saat mendengar nama itu.

" Papa juga mengundang keluarga paman Afford , nanti paman Andrew dan bibi Carrol juga kemari " saut Gio .

" Berarti nanti Caleey ikut dong pa ? " Tanya Jasson . Papa Gio mengiyakannya.

" Wahh nanti malam pasti seru , Kalau begitu aku akan mengundang Alana kemari " tutur Jesslyn.

" Siapa Alana ? " tanya Ken dengan menyipitkan kedua matanya .

" Alana teman baru Jesslyn yang Jesslyn ceritakan waktu itu kepada kakak " saut Jesslyn .

" Oh " Ken hanya sedikit membuka mulutnya.

" Dia sangat cantik dan baik , iya kan Jasson " tanya Jesslyn seraya melebarkan senyumnya.

" Ya mana ku tau , kenapa kau bertanya kepadaku " seru Jasson seakan tak tertarik.

" Ha , sungguh menyebalkan kau ini! aku akan pergi kemar untuk menghubungi Alana " ucap Jesslyn ia berlalu dengan penuh semangat masuk kedalam kamarnya umtuk mengubungi teman barunya itu.

" Mama ke kamar dulu ya anak - anak " pamit Merry wajahnya terlihat begitu sedih , Merry beranjak pergi ke dalam kamarnya . dan kedua mata Gio teralihkan ke arah bunga Lily putih yang saat ini di bawa oleh istrinya tersebut .

" Ken " panggil Gio

" Iya Pa ? " saut Ken .

" Kau membelikan mamamu bunga Lily lagi ? " tanya Gio . Ken mengangguk tanpa bersuara .

" Papa kan sudah bilang jangan membelikan bunga Lily lagi untuk mamamu , dia jadi bersedih lagi " seru Gio. ia berdecak dan masuk kedalam kamar mengikuti istrinya .

Didalam kamar ,

Merry terlihat duduk di tepi ranjang dan dengan membawa bunga Lily itu seraya kedua matanya memperhatikan potret dirinya saat remaja bersama Kikan dan juga Rey. Gio pun mendekat dan mendudukan tubuhnya di samping Merry .

" sayang " panggil Gio . ia mengambil alih bunga itu dari tangan Merry . Merry sejenak menatap kedua mata suaminya dengan begitu senduh.

" Gio , aku sangat merindukan mama dan papa , andai saja mereka masih ada berkumpul bersama dengan anak - anak kita " ucap Merry hingga terlihat jelas buliran air mata tiba tiba berjatuhan disana . Gio seketika menyeka air mata itu, meskipun sudah 3 tahun akan kepergian Mama dan Papa nya, itu tak membuat Merry lupa akan kenangan bersama Kikan dan Rey .

" Ssttt, mama dan papa sudah tenang disana. mereka juga sudah bahagia karna mama sudah di temani oleh Papa " ucap Gio . ia mendekap tubuh istrinya dan mencoba menenangkan wanita yang menangis di pelukan nya saat ini .

" Ada yang datang dan ada juga yang pergi di dunia tidak ada yang kekal " tutur Gio . Merry menganggukan kepalanya.

" Sayang , sudah jangan menangis. anak kita sudah pulang , jangan menunjukan kesedihan di depan-nya " tutur Gio . ia kembali mencoba menyeka air mata istrinya tersebut. Merry kembali menatap potret mama dan papanya yang terlihat tersenyum .

" Merry akan menyayangi anak anak Merry seperti mama dan papa menyayangi Merry selama ini " gumam Merry. ia mengusap air matanya dan tersenyum,

Thor kenapa Kikan dan Rey di matiin ?

sebenarnya aku juga sedih seriusan, padahal cuman cerita fiktif yak wkwk

tapi gimana lagi ya kan ini udah buku ketiga jadi ya terpaksa ngikutin sesuai alur.

Kalau ada yang kangen sama Kikan dan Rey bisa baca lagi di season 1 jangan di unfavorit yak , disana kata katanya sudah aku perbaiki lagi meskipun ngga semuanya . karna kan yang season 1 bener bener amburadul soalnya aku baru pertama kali menulis ya di MIH season 1 .

dan jangan ada yang tanya lagi pemeran MIH yang lama duhhh pusing aku wkwkwkkwk

disini pemerannya udah banyak jadi aku bingung kalau nyampur mereka jadi satu ,kalau kalian kangen mereka . kalian bisa baca di season sebelumnya ya anak anak .