" sayang,apakah kamu menyukai rumah sebelah?"tanya Jovan memastikan, sambil memainkan rambut Vevey sambil tiduran.
"Ehmmm, suka meskipun minimalis rumah sebelah cukup nyaman apalagi sangat dekat dengan rumahku ini hehehehe" ujar Vevey
" baiklah, kita akan beli!"ujar Jovan kemudian mengambil handphone, untuk menelpon asisten setianya.(Bram)
"mau Telpon siapa kak, eh sayang? ini udah jam satu malam!" tanya Vevey bingung
" telpon Bram dong, mumpung aku inget sayang!" jawab Jovan.
"Apa Bram tidak pernah tidur?, sampai kau mengganggunya selarut ini." ujar Vevey pada Jovan.
"ah,ini sudah pekerjaannya, baiklah aku akan mengirim pesan saja!" Jovan menurut.
"Sayang, aku lupa aku pernah pinjam Bram, uang untuk membayar makananku ,saat terjadi salah paham di antara kita,bisa kau ganti dulu ? nanti jika aku dapat uang aku ganti!" ujar Vevey
"Baik, aku akan beri dia 2x lipat gaji bulan depan, Karna sudah mentraktir istriku ini, dan ingatlah istriku, tidak ada kata ganti diantara kita, semua milikku milikmu!,
kau boleh menggunakan uangku sesukamu, setiap bulan akan ku kirimkan uang ke rekening mu, dan juga pada babe untuk keperluan sekolah adek-adek!" ujar Jovan sambil mengecup kening Vevey.
"kakak,eh sayang apa kau ini malaikat?, kenapa kau baik sekali?"tanya Vevey dengan gembira.
"siapa yang malaikat?, aku ini suamimu, itu sudah kewajiban seorang suami!" Jovan menarik Vevey dalam dekapnya.
"suamiku trimaksih!" ujar Vevey.
"bisakah kau mengucapkan terimakasih dengan cara lain sayang?" tanya Jovan menggoda.
" baiklah!" Vevey bergegas bangun dan kemudian menarik Jovan duduk, lalu Vevey duduk di pangkuan Jovan, dan mengalungkan kedua tangannya ke leher Jovan seperti biasa dan mencium kedua pipi Jovan .
"apa begini cukup??" tanya Vevey.
"kurasa belum?"jawab Jovan.
kemudian Vevey mencium bibir Jovan lembut,
" kalau begini?" Vevey.
"belum!!"
Vevey memejamkan kedua mata dan mulai mencium bibir Jovan penuh dengan kelembutan.
dalam hati vevey,
Baiklah tugas seorang istri adalah menyenangkan hati suaminya, siap tidak siap itu sudah kewajibanku, baik aku akan menyerahkan diriku seutuhnya pada suamiku..
kemudian Vevey melepas ciumannya dan berbisik ditelinga Jovan.
" Suamiku, aku sudah siap!" ujar Vevey berbisik ditelinga Jovan.
"Benarkah?" Jovan langsung ******* habis bibir Vevey begitu lama mereka saling membalas saat berciuman hingga nafas mereka tersengal-sengal, dan membuat gairah terpendam satu sama lain menjadi liar,
Jovan mulai mengakhiri ciumannya kemudian berpindah turun ke leher Vevey lalu membuka satu persatu kancing baju Vevey, terlihat dua pemandangan indah Vevey masih terbalut indah oleh bra berwarna coklat,
tubuh istriku ini benar-benar indah, sungguh ideal batin Jovan.
"sayang, sudah terlambat untuk menyesal, kau sendiri yang berinsiatif, menggodaku!" ujar Jovan
"ssshhhh ahhhh"
" desahkanlah sayang suaramu sungguh indah!, aku akan sangat lembut padamu sayang!" ujar Jovan,
Jovan sudah bergerilya berpetualang menyusuri tubuh istrinya yang indah.
Vevey hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukan suaminya, sensasi yang baru di dapatnya dari kelembutan suaminya yang membuatnya terbuai merasa melayang.
Vevey tak mampu berkata-kata, bibirnya hanya merintih mendesah.
Karna ini adalah pengalaman pertamanya.
(dalam hati vevey)
ini benar-benar geli dan nikmat membuat ku seperti melayang.
Jovan menciumi setiap inci tubuh bagian atas Vevey tak tersisa,kini dia mulai tertuju ke bagian bawah.
" sayang.apa kau sudah siap?, ini mungkin agak sedikit sakit untukmu!" tanya Jovan meyakinkan Vevey.
" aku siap, aku akan menahanya!" kata Vevey lirih sambil menutup mata.
Jovan membuka bajunya dan kini mereka berdua hanya memakaimbagian dalam saja.
" kau sangat pandai merawat tubuhmu sayang!" Jovan memuji keindahan tubuh istrinya.
dan memulai begrilya menyusuri tubuh indah istrinya.
"tok tok tok!"
suara ketuk mengetuk pintu.
"kakak Cindy lapar, tapi tidak ada makanan di dapur!" ujar Bella.
" papah, cacing di dalam perut Cindy marah-marah minta makan!" ucap Cindy mengeluh.
" ahahahahhah" Jova dan Vevey tertawa mendengarnya.
" Astaga, aku lupa kalau anak itu suka kelaparan tengah malam, kita tunda dulu sayang, kenakan pakaianmu dulu, tidurlah jika lelah, aku akan mengurus anak-anak!" Jovan mengecup kening Vevey lembut, dan bergegas mengenakan pakaian kembali.
begitu pula dengan Vevey.
Jovan membuka pintu dilihatnya berdiri 2 orang anak dihadapanya yang satu nyengir (Bella) dan satunya lagi memasang wajah nelangsa dengan memegangi perutnya.
" hehehehe"
" anak papah lapar? adek kakak apa juga lapar?" yang dimaksud (Bella)
mereka mengagguk
" kalian mau makan apa?"tanya Jovan
" pesan ayam tepung dari resto papah aja pah, sama susu coklat!" pinta Cindy
" waduh, papah belum ada cabangnya di sini sayang, ya udah masuk dulu, kita lihat di go food dulu, resto mana yang masih buka." ujar Jovan melangkah masuk ke kamar diikuti dua tuyul yang kelaparan.
" mamah, mamah belum tidur juga?" tanya Cindy menghampiri Vevey yang Duduk ditepi ranjang..
" belum sayang , apa Cindy lapar?"tanya Vevey sambil mengangkat tubuh Cindy ke pangkuannya.
"iya,mamah Cindy sangat lapar!" ujar Cindy bersandar di tubuh Vevey.
" bagaimana sayang apakah ada resto yang masih buka?"tanya Vevey ke Jovan.
" yang masih buka KFC itu juga yang paling dekat, apa kalian mau sayang?" tanya Jovan pada 2 kurcaci yang lapar.
" okey mau!!" jawab cindy.
"Baik apa Bella juga mau? apa kak Bima juga bangun?"tanya Jovan.
Bella hanya mengangguk.
"ya sudah kita tunggu di ruang tamu saja yuk!, biar papah pesankan, Bella panggil kak Bima kalau masih bangun!"ujar Vevey
makanan pun datang, mereka pun menyantap makanan yang sudah dipesan.
" mama tidak makan?" tanya Cindy
" tidak sayang Mama tidak terbiasa makan malam selarut ini. heheheh " jawab Vevey sambil tertawa.
" papah, besok kerumah nenek ya! " pinta Cindy
" iya sayang, kita berangkat pagi ya?" jawab Jovan
"satu jam sehabis makan kalian segera kembali tidur!, okey?" ujar Jovan.
"okey!" jawab cindy, Bella, Bima
Esok harinya mereka pergi kerumah orang tua jovan.
"sudah sampai rumah nenek,yuk kita temui kakek nenek!" ajak Jovan sambil menggandeng tangan Vevey.
"nenek, aku pulang!" ujar Cindy berlari menghampiri neneknya.
" cucu nenek, sudah pulang!" Santrian memeluk cucunya.
" mah,!" sapa Vevey
" iya sayang, istirahatlah di kamar jika lelah,biar Cindy mamah yang temani, apa udah sarapan?" tanya Santrian pada Vevey.
" iya mah, trimaksih, Vevey sudah sarapan kok mah!" jawab Vevey.
"Jo, antar Vevey ke kamarmu biarkan dia istirahat!" Santrian menyuruh Jova mengantar Vevey ke kamar.
" yuk sayang istirahatlah,setelah ini aku akan pergi dulu ya ada kerjaan,
malam ini kita menginap di sini saja, kalau butuh apa-apa bilang sama mbak Zara!" pesan Jovan pada Vevey lalu mencium kening istrinya dan pergi.
Vevey memandangi kamar Jovan.
"wah ini 3x lipat dari kamarku, apa orang kaya semua kamarnya sebesar ini? dalam hati vevey.
kemudian Vevey mengambil salah satu buku dirak kamar Jovan yang tertata rapi dan membacanya dengan cermat.
" wah ini tentang perbisnisan,!" Vevey mulai membaca selembar demi selembar,tanpa di sadari waktu sudah siang.
"tok tok,tok!"
"sayang waktunya makan siang Ayuk!, makan dulu!"
ternyata mama Jovan datang membawakan makanan untuk Vevey.
" mamah, Vevey bisa mengambilnya sendiri nanti mah, Kenapa harus repot-repot begini?"
ujar Vevey yang sedikit sungkan
" apanya yang repot, mamah hanya mengantar makanan untuk anak mamah, ayo makanlah nak!"Santrian menyuruh Vevey untuk segera makan.
tak sadar Vevey menjatuhkan air matanya Karna teringat dengan mendiang ibunya.
" aduh, kenapa menangis sayang!" tanya Santrian (mertua) khawatir.
" tidak apa-apa mah,Vevey teringat ibu saja!"jawab Vevey sesenggukan.
Santrian langsung memeluk menantunya yang menangis sesenggukan
" sekarang sudah ada mamah, jika rindu mamah, aku ini juga ibumu sekarang!" ujar Santrian menenangkan Vevey.
" trimaksih mah,!" ujar Vevey tersenyum
"sama-sama,sudah jangan nangis lagi mama juga akan slalu ada buat Vevey, sekarang makanlah, dan tidur siang!" ujar Santrian.
"mamah tidak makan??" tanya Vevey.
" mamah sudah makan sayang, ya sudah mamah mau siapkan makan siang Cindy dulu dan menyuapinya!" ujar Santrian.
" biar Vevey yang suapin Cindy mah!" ujar Vevey.
" baiklah makanlah dulu!" ujar Santrian menyetujui.
setelah selesai makan Vevey membawa piringnya ke dapur, dan mencucinya.
mbak Zara yang datang melihat Vevey mencuci piring, berniat mengambil alihnya.
" nyonya, letakan saja ini pekerjaan saya!"ujar mbak Zara
" gak papa mbak, tinggal sedikit lagi!" Vevey tetap bersikeras mencuci piring.
" nyonya biar saya aja ya!" pinta mbak Zara sambil mengambil piring dari tangan Vevey
"oh,baiklah!, apa makanan Cindy sudah siap mbak?" tanya Vevey.
"Sudah nyonya!, ada di meja, ibu sedang memanggil nona Cindy di tetangga sebelah!" jawab mbak Zara.
Vevey mengambil mangkuk makanan Cindy dan membawanya keluar.
dilihat Cindy sudah berlari menghampirinya yang di ikuti Santrian.
"Cindy!, jangan lari-lari nanti jatu!!" ujar Vevey khawatir.
" baik mah.!" jawab Cindy menurut.
"ya sudah mamah ke dalam dulu ya Vevey!" pamit Santrian.
"Iya mah, biar gantian Vevey yang jagain Cindy!" jawab Vevey.
Vevey menyuapi Cindy perlahan penuh dengan kesabaran, dan mendengarkan cerita-cerita Cindy padanya.
" tinggal satu suap, ayo setelah ini kita tidur siang, aggggh!" pinta Vevey
"aemmmm,mamah tidur di kamar Cindy aja ya!" pinta Cindy.
" okey!!" jawab Vevey.
setelah makan mereka bermain sebentar,setelah dirasa mengantuk Cindy mengajak Vevey tidur.
" mah!" panggil Cindy setengah mengantuk.
" Cindy sangat bahagia, memiliki mama Vevey sekarang, akhirnya Cindy punya mama seperti teman-teman yang lain!" ujar Cindy lalu tertidur.
" mamah juga sayang, mama bahagia punya Cindy yang cantik dan baik!, tidurlah nak mamah akan slalu ada untuk Cindy!" mengecup kening Vevey yang sudah mulai tertidur.
Vevey pun ikut memejamkan matanya.
pukul 3 sore, Jovan kembali untuk mengambil sesuatu yang tertinggal, dia mencari Vevey kendalam kamarnya, ternyata tidak ada, kemudian ke kamar Cindy, didapati dua orang terkasih, sedang tertidur pulas.
" kita beruntung sayang, kau memiliki mamah baik dan papah mendapatkan istri baik.!" dalam hati Jovan.
kemudian mengecup kening Cindy dan berganti ke Vevey
dan membuat Vevey terbangun.
" ah, sayang sudah pulang?" tanya Vevey.
" belum sayang aku ambil berkas yang tertinggal, nanti aku pulang agak malam, apa Cindy merepotkan mu?" tanya Jovan.
" tidak sama sekali sayang!" jawab Vevey
" baiklah, trimakasih! aku kembali bekerja duku sayang!" ujar Jovan berpamitan dan mengecup kening sang istri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Beci Luna
suka banget alur ceritax...semoga saja tidak ada pelakor.
2021-06-12
0
Siti Mariah
suka bgt sama ceritanya bagus
2020-10-18
3
Cintya
lanjut
2020-07-24
2