"Kyaa, mati aku, mati aku, mampus!" Kiko berteriak, membantingkan diri dengan gusar di atas kasur sambil menutupi wajahnya yang memerah dengan bantal.
"Huss, apaan sih? Kamu dari tadi aneh banget gak jelas, mirip orang sinting, tau gak." cetus Nina, teman setia senasib seperjuangan, yang sekarang tepat berada di sebelahnya, dan menatap komputer yang menjadi satu satunya harta paling berharganya.
Nina bisa dikatakan seorang pengangguran, bisa juga tidak. Yaa, masih fiktif lah. Karena dia hanya sebagai penulis novel kisah drama melow, bahkan erotis, padahal dia sendiri sama cupunya dengan Kiko.
"Kau pasti tidak menyangka." ucap Kiko, kemudian memandangi kedua telapak tangannya. "Tangan ini, baru saja menyentuh seorang pria." ucap Kiko sambil membulatkan matanya. Saking senangnya, ia malah sambil bersalto diatas kasur.
Nina hanya menanggapi dengan sinis, memutar bola matanya bosan, karena tingkah aneh Kiko. Pasalnya, Kiko memang wanita yang aneh, ceroboh meski periang.
Kemudian Kiko menghentikan aksinya yang tengah asyik sendiri, dan sedikit menggigit bibirnya sendiri. "Aku bahkan mencium seorang pria."
"Apa?" sontak Nina kaget, dan tak sengaja memencet mouse komputer yang sedari tadi dia pegang. "Ah sial, file berhargaku." Nina pun merengek sekejab, tapi dia lebih memilih mengetahui tentang sahabatnya karena itu jauh lebih penting baginya.
Nina pun beralih mendekati Kiko yang senyam senyum sendiri beserta ke haluannya.
"Gimana kejadiannya? Ceritakan padaku!" tanya Nina penasaran.
Dengan semangat Kiko menceritakannya, Nina pun menanggapinya dengan senang perihal Kiko mengatakan bahwa pria yang di ciumnya adalah pria yang sangat tampan.
Tetapi saat di akhir cerita, Nina merasa emosi pada sahabatnya itu. "Apa! Kau meninggalkan nya?" tanya Nina tak percaya.
Kiko hanya mengangguk saja dengan ekspresi sedih. "Karena aku takut, jadi.. jadi aku meninggalkannya." Kiko sedikit menebalkan bibir bawahnya. "Tapi, yang terpenting, dia tidak mati kan?"
"Dasar kau memang bodoh!" sahut Nina membentak, membuat Kiko takut. Pasti Nina akan memarahinya karena tidak menolong pria itu sampai kerumah sakit. Tapi perkataan Nina kali ini membuatnya tercengang. "Seharusnya kau mengambil kesempatan lebih jika pria itu seorang pria yang tampan. Kau kan bisa menciumnya dengan lembut, melumat bibirnya yang kenyal kemudian mengatakan, oh, Pangeranku, Aku lah puteri yang sudah menolongmu. Lalu pria tampan itu menjawab, oh, puteri cantikku, terimakasih atas pertolonganmu. Maka maukah kau menikah denganku?" ucap Nina, sambil meragakan tangannya seperti cerita dongeng.
Astaga, aku lupa bahwa dia sinting, hiikkss.
Kiko hanya bisa melongo, tidak ikut G I L A pun sudah untung.
****
Beberapa hari kemudian
tok tok tok
"Ya, silahkan masuk." jawab Dion yang tengah duduk di atas kursi kerjanya.
Pria berkacamata itu pun masuk bersama dengan bawahannya, menundukkan kepalanya memberi hormat.
"Apa kau sudah tahu ke beradaan gadis itu?" tanya Dion pada anak buahnya
"Maaf Tuan, sampai sekarang kami belum menemukannya perihal pada kejadian itu. Danau tersebut kosong dan tak ada satupun pengunjung yang datang maka.."
"Keluarlah! Kalian memang tidak becus." sahut Dion memotong tanpa kompromi.
Sekretaris pribadi yang mendampinginya mengerti akan kemarahan Bos nya. Tanpa bisa menjawab, Gogo langsung mengarahkan anak buahnya agar langsung undur diri agar tak berimbas pada dirinya. Anak buah itu pun langsung melangkah pergi dengan posisi kepala masih menunduk tak berani menatap Tuannya yang tengah marah besar.
"Go, pecat mereka semua yang tidak becus bekerja!" perintah Dion pada sekretaris pribadi yang berdiri disampingnya.
"Baik Tuan." jawab Gogo pria berkacamata.
****
Di sisi lain Kiko menatap buku tabungannya yang sangat menipis, bahkan Ia hanya sarapan semangkuk mie untuk menghemat pengeluarannya setiap hari.
"Argghh, aku harus mencari uang kemana lagi? Sedangkan aku sudah berusaha mencari pekerjaan yang layak tapi aku belum mendapatkan nya, hikss."
Kiko mulai menjambak rambutnya karena kepalanya mulai panas, ia sudah menaruh beberapa lamaran pekerjaan di setiap perusahaan tetapi tak kunjung mendapat tanggapan.
"Aaaaa."
Lagi-lagi dia menjerit kesetanan karena nasibnya, tapi kali ini tak berlangsung lama.
"Oh iya, aku kan bisa memanfaatkan rumah ini, ah, aku memang cerdas."
Kiko pun langsung mengambil sebuah kertas kosong besar, menulisnya menggunakan spidol dan menempelkannya di tembok pagar rumah nya.
Ia pun mulai membaca dengan lantang, "TERIMA KOS KHUSUS WANITA."
"sudah beres, saatnya aku bekerja. S E M A N G A T !"
Kiko bekerja paruh waktu di sebuah toko swalayan yang tak jauh dari tempat tinggalnya, karena hari sudah pagi maka sift paginya di mulai.
****
"Selamat datang, selamat berbelanja." sapa Kiko pada pria berkacamata yang baru saja masuk ke dalam toko nya.
"Iya." angguk pria berkacamata itu dengan senyum serta sopan santun.
Wahh dia tampan sekali, pekaiannya pun rapi. pasti dia pekerja kantoran, aku sangat iri. Hikkss.
Kiko tak menjauhkan pandangannya pada pria tersebut, yang tak lain adalah Gogo sekretaris pribadi Dion.
Kiko mengambil sebotol minuman dingin yang disodorkan oleh Gogo lalu membungkusnya. "Semuanya tiga puluh lima ribu Tuan." sambil memberi minumannya kembali yang sudah terbungkus
Gogo tidak begitu memperhatikan Kiko karena dia sedang bercakap dengan Bos nya di telefon.
Karena sedang buru-buru, Gogo langsung saja mengambil uang kertas berwarna merah seratus ribu di sakunya, lalu langsung pergi begitu saja.
"Maaf Tuan, kembalian nya, Tuan?" Kiko mencoba mengejar pria yang tengah asik menelepon dengan genting tersebut, tapi tak berhasil karena pria tersebut langsung masuk ke dalam mobilnya lalu langsung melaju pergi begitu saja.
Eh, ini apa?
Kiko merasakan sesuatu yang mengganjal di kakinya, ternyata sebuah dompet.
Dengan ragu Kiko mengambil dompet tersebut lalu membukanya, jelas tertera kartu nama pemilik dompet tersebut.
"G I O FERNANDEZ." lalu mulai membaca nama perusahaan tempat Ia bekerja. "T H O R Y GROUP."
"Astaga, inikan perusahaan terbesar di negara ini. Aku akan kesana untuk mengembalikan dompet ini, pria tampan itu pasti sangat membutuhkan nya."
****
hai hai readers semua
m o h o n dukungan nya dengan cara :
klik f a v o r i t e
klik l i k e
k o m e n t a r
k o i n se iklas nya
kalau banyak yang suka, pasti bakal crazy Up.
dan mohon pendapat kalian untuk mendukung alur cerita Novel ini, karena Novel ini di buat fresh. ketik langsung upload.
kalau misal ada typo maapin yak, nanti bakal di revisi di akhir cerita saja.
baca juga N O V E L yang lainnya, " BUTA MATA DAN JUGA HATI ", " KAU BUTA, BABY ", " W I N T E R B E A R "
Terimakasih Banyak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
agasaka
a mampir tor suka pisualnya ngena bnget.
2022-01-31
0
Maman Ating
,semangat Thor
2021-04-15
1
kris rahayu
kaya nya cerita nya lucu
2020-11-16
2