SUAMI PENGGANTI - 04

Jimmy mengantar Agnes pulang. Jimmy dan Agnes saling bertukar nomor telepon. Sepanjang perjalanan pulang Jimmy dan Agnes saling berbagi cerita. Jimmy mengatakan jika pertemuan malam itu adalah kehendak Ben Carney, papa Agnes.

Jimmy menceritakan jika dirinya belum pernah berkencan sebelumnya, Jimmy mengatakan jika dirinya terlalu fokus pada pekerjaan sehinggga tidak ada waktu berkencan. Agnes juga menceritakan perjalanan cintanya. Dimana banyak lelaki mendekatinya hanya untuk mendongkrak perekonomian keluarga. Agnes merasa kecewa karena tidak ada satu lelaki pun yang serius dan mau bersungguh sungguh. Semua hanya mencari keuntungan.

"aku juga, aku melakukan ini untuk menolong perusahaan papaku. Aku dan mereka sama bukan?" Kata Jimmy.

"kamu adalah pilihan papaku." Jawab Agnes.

"apa kamu berfikir aku adalah orang yang baik?" Tanya Jimmy.

"ya, hatiku mengatakan demikian. Jujur saja baru kali ini aku merasa kamu adalah pilihan yang tepat." Agnes tersenyum.

"masuklah, ini sudah larut." Jimmy meminta Agnes segera masuk ke dalam mansion.

"oke. Kamu hati hati di jalan." Kata Agnes.

"terima kasih Agnes. Sampai jumpa." Jimmy tersenyum senang.

Agnes keluar dari dalam mobil dan perjalan perlahan menuju pintu utama mansionnya. Agnes memegang gagang pintu, membuka pintu dan masuk kedalam mansion. Agnes kembali menutup pintu dan terkejut saat tiba tiba papanya Ben sudah menunggu di ruang tamu. Ben duduk santai di sofa membaca majalah.

" papa.. papa belum tidur?" Tanya Agnes.

"papa menunggumu sayang. Kemarilah duduk di samping papa." Ajak Ben.

Agnes tersenyum berjalan perlahan mendekati Ben. Agnes duduk disamping Ben.

"bagimana makan malam kalian?" Tanya Ben ingin tahu.

"baik pa. Sangat baik." Jawab Agnes.

"jadi kamu menyukai Jimmy atau tidak? Jika tidak papa akan carikan pria lain." Ben kembali bertanya.

"ya pa, Agnes menyukai Jimmy. Jimmy pria baik dan sopan. Dia bicara lembut kepadaku. Jimmy lumayan tampan." Agnes berterus terang.

"baiklah, papa akan mengatur tanggal pernikahan kalian. Masuklah dan istirahat." Ben tersenyum, meminta Agnes segera istirahat.

"iya pa. Papa juga jangan tidur terlalu larut. Agnes sayang papa." Agnes juga mengingatkan papanya.

Agnes mencium lembut pipi kanan Ben. Agnes berdiri dan berjalan menuju kamarnya. Ben tersenyum, harapannya akhirnya segera terlaksana. Harapan menikahkan putri kesayangannya.

-----

Jimmy masuk kedalam rumah. James duduk di sofa ruang keluarga sengaja menunggu Jimmy pulang. Jimmy menyapa James, Jimmy duduk di samping James dan menceritakan pertemuannya dengan Agnes.

"jadi bagaimana menurutmu? Agnes sudah sesuai wanita idamanmu atau belum? Jika kamu tidak setuju tolak saja." James tidak ingin memaksa Jimmy.

"aku menyukainya pa. Dari awal melihatnya, dia cantik dan baik hati." Jimmy mengakui perasaanya.

"ahhh.. cinta pandangan pertama? Seperti drama yang ada di televisi saja." James menggoda Jimmy.

"entahlah pa, jika wanita itu Agnes Jimmy bersedia." Sahut Jimmy.

"apakah Agnes juga menyukaimu? Atau hanya cinta sepihak saja." Tanya James penasaran.

"ya kami sudah bicara tadi. Kami saling menyukai dan setuju untuk menikah." Jawab Jimmy serius.

"papa lega Jimmy. Papa khawatir permintaan tuan Carney akan menjadi beban pikiranmu. Papa tidak ingin anak anak papa terbebani." Jelas James.

"sama sekali tidak pa, Jimmy senang bisa membantu papa dan perusahaan." Jimmy menjelaskan juga.

"papa bangga padamu Jimmy." Kata James memuji.

"apa Kenneth tidak pulang lagi?" Tanya Jimmy pada James.

"mungkin dia di apartemen pribadinya. Sekarang adikmu hanya suka tinggal disana daripada di rumah." Jawab James sedikit sedih.

"papa istirahatlah, jangan terlalu lelah pa. Kesehatan papa lebih penting dari segalanya. Jimmy tidak ingin papa sakit. Jangan terlalu memikirkan Kenneth, dia sudah dewasa. Besok Jimmy akan bicara pada Kenneth." Jimmy mencoba menghibur James.

" ya.. pergilah tidur. Papa akan menyusul sebentar lagi." Jawab James.

"papa bisa tenang sekarang. Tidak perlu terlalu memikirkan masalah perusahaan. Karena perusahaan kita akan tertolong." Jimmy kembali mengingatkan James untuk tetap tenang.

"jangan khawatir. Papa baik baik saja." Jawab James.

Jimmy menghela nafas panjang, berdiri dan pergi meninggalkan James di ruang keluarga. Jimmy berjalan menuju kamarnya, Jimmy membuka pintu kamar dan masuk. Jimmy menutup pintu dan bergegas menuju kamar mandi untuk berganti pakaian.

10 menit kemudian..

Setelah selesai berganti pakaiam dan membersihkan wajah Jimmy keluar dari kamar mandi berjalam menuju ranjangnya. Jimmy membawa ponsel di tangannya naik ke ranjang dan masuk dalam selimut. Jimmy bersandar bantal, Jimmy menghubungi Agnes. Panggilan terbubung.

(Percakapan di telepon)

"hai.. sudah sampai dirumah?" Tanya Agnes.

"iya, kau belum tidur?" Jimmy balik bertanya.

"belum, aku masih belum mengangtuk." Jawab Agnes.

"aku juga. Kau sedang apa sekarang?" Tanya Jimmy lagi.

"duduk santai saja, tidak lakukan apa apa. Bagaimana denganmu?" Jawab Agnes.

"aku juga duduk, tidak tau ingin lakukan apa. Karena itu aku menghubungimu." Jimmy menjelaskan.

"hahaha.." Agnes tertawa kecil, "kamu lucu sekali Jimmy. Apa kegiatanmu besok?" Tanya Agnes lagi memecah suasana canggung.

"tidak banyak kegiatan, hanya bertemu dengan beberapa orang membahas kerjasama. Itu saja, tidak ada hal penting lainnya." Jawab Jimmy canggung.

"Hmm.. itu, aku sudah bicara pada papaku. Aku menerima perjodohan kita." Kata Agnes tiba-tiba.

"aku juga bertemu papaku. Papaku bertanya apakah aku menyukaimu. Aku menjawab sesuai hatiku, aku menyukaimu dari awal melihatmu." Jawab Jimmy dengan polos.

"benarkah? Jangan mencoba merayuku." Agnes menggoda Jimmy.

"aku tidak merayu. Aku tidak pandai merayu dan menggoda wanita Agnes." Jawab Jimmy.

"baiklah anggap aku percaya padamu. Tidurlah ini sudah malam." Kata Agnes.

"kau juga tidur. Jika kamu tidak sibuk aku akan mengajakmu makan siang bersama besok." Ajak Jimmy.

Agnes mengiyakan, "boleh saja. Aku tunggu kabarmu, sampai jumpa Jimmy. Selamat malam, mimpi yang indah ya." Agnes terlihat senang.

"sampai jumpa Agnes. Mimpi indah." Jawab Jimmy.

Agnes memutus panggilan. Jimmy meletakan ponselnya diatas meja, dan berbaring. Jimmy tersenyum membayangkan wajah cantik Agnes. Matanya perlahan tertutup. Berharap bisa bertemu kembali dengan Agnes di dalam mimpi. Jimmy terlelap tidur.

---------@@@@@----------

Hallo semua, selamat natal 2019 dan menyongsong tahun baru 2020. Maaf pembaca setiaku, saya libur beberapa hari karena banyak acara.

Tetap ikuti kelanjutan kisah "SUAMI PENGGANTI" ya.. semoga ceritanya semakin bagus dan menarik. Terima kasih untuk kalian semua yang masih setia menunggu update dari semua novel-novel saya.

Jangan lupa like komen dan beri vote ya..

Sampai jumpa di episode selanjutnya..

Salam kasih,

"Dea Anggie"

@@@@@... @@@@@...

Hallo semua..

Terimakasih sudah mau berkunjung dan membaca novel saya..

Jangan pernah bosan menunggu update selanjutanya ya..

Jangan lupa like,☆☆☆☆☆ dan isi kolom komentar..

Jangan lupa berikan vote juga ya..

Kunjungi juga di novel saya yang lain. Dengan judul,

•Lelaki Bayaran Amelia