SUAMI PENGGANTI - 03

James Alexander dan Ben Carney berbincang serius membahas perusahaan. Jimmy terdiam mendengar perbincangan James dan Ben. Ben memberikan saran kepada James. Peluang besar untuk bisa mempertahankan perusahaannya.

"saya pasti akan membantu anda tuan Alexander." Kata Ben, menyakinkan James.

"saya sangat berterimakasih kepada anda tuan Carney. Saya hanya bisa menyerahakan keputusan kepada Jimmy." Jawab James senang.

"bagaimana Jimmy? Setidaknya kalian bertemu dahulu agar bisa daling mengenal." Tanya Ben pada Jimmy.

"baiklah tuan Carney. Saya bersedia bertemu dengan putri anda. Silahkan menentukan tempat dan waktu kami bertemu." Jimmy mengiyakan permintaan Ben.

Ben tersenyum, "baiklah. Keputusan yang bagus Jimmy." Puji Ben.

Pintu ruangan terbuka, asisten Ben masuk dan berjalan mendekati Ben. Sang asisten berbisik kepada Ben. Ben mengangguk tanda mengerti, dan meminta asistennya menunggu di luar.

"saya sedang terburu buru karena ada kepentingan. Soal pertemuan akan saya hubungi, saya akan tentukan waktu dan lokasi anak anak kita bertemu tuan Alexander." Ben berpamitan.

"baiklah tuan Carney. Mohon maaf untuk sambutan kami yang kurang berkenan." James mempersilahkan.

"jika berjodoh kita akan menjadi keluarga. Tidak perlu sungkan seperti itu. Doakan saja yang terbaik untuk anak anak kita, semoga saja ada kecocokan diantara mereka." Ben tersenyum.

James tersenyum menatap Ben, "semoga saja. Saya juga mengharapkan hal baik datang menghampiri keluarga kami." James terlihat senang.

Ben berdiri dari duduknya ,di ikuti James dan Jimmy. Ben berjalan mendekati Jimmy, menepuk perlahan bahu Jimmy lalu pergi meninggalkan ruangan.

James duduk lemas dikursi. Tidak bisa berkata apa apa. James ragu apakah dirinya harus mengorbankan kebahagiaan anak anaknya.

"papa baik baik saja?" Tanya Jimmy.

"bertemulah dahulu dengan nona Carney. Jika tidak sesuai keinginanmu kamu beritahu papa. Papa bisa menolak tawaran tuan Carney. Papa tidak ingin kamu menderita Jimmy." James mengkhawatirkan Jimmy.

"papa tenang saja. Jimmy baik baik saja pa." Jawab Jimmy.

"dimana Kenneth?" Tanya James.

"ada di ruangannya." Jawab Jimmy.

" baiklah, lanjutkan pekerjaanmu. Mari kita lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk tetap bertahan." Kata James.

"oke pa. Papa jangan terlalu memikirkan ini. Jimmy yakin kita bisa melalui krisis perusahaan." Jawab Jimmy.

"semoga saja. Kini perusahaan ada di dalam tangamu. Kamulah satu satunya orang yang bisa mengubah nasib perusahaan." James berharap pada Jimmy.

James berdiri dan pergi meninggalkan Jimmy sendirian di dalam ruangan. Jimmy duduk di kursi, bersandar dan mengangkat kepalanya keatas melihat langit langit yang ada di dalam ruangan. Jimmy tak bisa berfikir lagi. Jalan satu satunya adalah menerima tawaran Ben Carney suka atau tidak.

-----

Hari dan waktu sudah ditentukan. Jimmy dan Agnes pun akhirnya bertemu di sebuah restorant mewah. Jimmy dan Agnes saling memperkenalkan diri. Semua berjalan baik dan lancar. Jimmy mulai tertarik, mengagumi kecantikan Agnes. Begitu juga Agnes yang mulai tertarik dengan Jimmy. Karena Jimmy begitu ramah dan sopan. Jimmy penuh kelembutan dan murah senyum.

"jadi papaku datang ke kantormu?" Tanya Agnes

"ya, beliau datang menanyakan kondisi perusahaan yang sedang kritis. Aku tidak bisa menutupi dan menceritakan semuanya." Jawab Jimmy.

"lalu? Apakah papaku memaksamu bertemu denganku?" Agnes kembali bertanya karena penasaran.

"tidak Agnes. Aku menerima tawaran papaku karena penasaran denganmu. Mungkinkah aku akan menolak seorang peri secantik?" Jimmy tersenyum pada Agnes.

"Jangan bermulut manis tuan Alexander. Bicara denganku tidak perlu berbasa basi. Pakailah kata kata santai jika ingin." Jawab Agnes.

"baiklah, aku mengerti. Jadi apa pekerjaanmu?" Tanya Jimmy.

"aku, aku adalah direktur utama diperusahaan papaku." Agnes menjawab santai.

Hidangan yang dipesan tersaji di meja. Jimmy memotong Steak di hadapannnya menjadi bebera bagian kecil. Jimmy menukar piring steaknya dengan piring steak milik Agnes, Agnes terkejut. Ternyata Jimmy juga seoarang pria yang penuh dengan perhatian. Agnes tersenyum cantik menatap Jimmy. Begitu juga Jimmy yang tersenyum tampan.

"terima kasih Jimmy. Kamu sangat perhatian kepada wanita." Kata Agnes tersenyum senang.

"sama sama." Jawab Jimmy membalas senyuman Agnes.

Agnes dan Jimmy menikmati makan malam mereka. Agnes tak perlu susah payah memotong steak dihadapanya. Karena susah dibantu oleh Jimmy. Sesekali Jimmy menatap Agnes, senyumnya mengembang menghiasi wajah tampannya.

@@@@@... @@@@@...

Hallo semua..

Terimakasih sudah mau berkunjung dan membaca novel saya..

Jangan pernah bosan menunggu update selanjutanya ya..

Jangan lupa like,☆☆☆☆☆ dan isi kolom komentar..

Jangan lupa berikan vote juga ya..

Kunjungi juga di novel saya yang lain. Dengan judul,

•Lelaki Bayaran Amelia

•Pelukan Hangat Paman Tampan

•Pangeran Es Jatuh Cinta

(Season ke 2 dari Pelukan Hangat Paman Tampan)

•Oh My Husband