SUAMI PENGGANTI - 02

Agnes dan keluarganya sedang sarapan. Agnes mengoles selai pada roti tawar yang ada di tangannya. Papanya (Ben Carney) dan mamanya (Alea Carney) sedang serius membicarakan Agnes.

"Agnes, papa ingin kau segera menikah." Kata Ben.

"Menikah dengan siapa pa? Pria mana yang mau papa kenalkan padaku. Jika mereka tulus tanpa imbalan aku bisa menerima. Aku tidak ingin menikah karena uang pa. Mereka hanya ingin harta papa." Jawab Agnes.

"Agnes.." panggil Ben.

"sudahlah pa, Agnes pergi bekerja sekarang. Sampai jumpa papa mama." Agnes mulai kesal.

"Agnes, makan dulu rotimu dan minum susunya. Jangan kesal karena kata kata papamu sayang. Kami hanya ingin kau bisa bahagia." Kata Alea menenangkan.

"Agnes tau ma. Jika saatnya tiba pasti Agnes bertemu dengan pria pilihan Agnes." Jawab Agnes lagi.

"papa ingin secepatnya kau menikah Agnes. Papa tidak ingin mendengar gosip tentangmu yang suka pergi ke club dengan teman temanmu itu. Kamu satu satunya anak papa dan mama. Papa tau kamu tidak akan mencemarkan nama baik keluarga. Namun papa sangat kesal jika orang lain membicarakanmu di belakang papa." Ben kembali bicara.

Agnes tersenyum, berdiri dari kursinya dan menghampiri papanya. Anges merangkul Ben dan mencium kilas pipi Ben.

"ok pa, Agnes akan menurut. Agnes lelah mencari pria sebaik papa. Papa segalanya untuk Agnes." Agnes tersenyum pada Ben.

"sayangku. Papa akan mencarikan pria yang tepat untukmu. Tenang saja, papa tidak akan mengecewakanmu." Jawab Ben penuh keyakinan.

Agnes tersenyum memendamkan wajahnya di bahu Ben. Ben membelai lembut kepala Agnes. Alea tersenyum melihat suami dan putrinya baik baik saja.

-----

Seorang pria tua duduk di kursi, dimejanya ada setumpuk dokumen yang menunggu untuk di baca. Pria tua itu berkali kali mengusap keringat di dahinya. Keringat dingin yang keluar karena rasa panik dan cemas. Perusahaannya yang sudah berdiri selama lebih dari 30 tahun terancam gulung tikar. Banyaknya tuntutan ganti rugi dari rekan bisanis membuatnya semakin tertekan.

Pintu ruangan di ketuk. Seseroang masuk dalam ruangan, berjalan menghampiri pria tua yang sedang kacau tersebut.

"Tuan James, ada tamu datang mencari anda. Tuan Carney"

"Carney?"

"Ya Tuan. Saat ini beliau sedang berbincang dengan tuan Jimmy"

"Baiklah, aku akan menyusul setalah ini. Kembalilah bekerja, carilah perusahaan yang mau berinvestasi dengan perusahaan kita."

"Baik tuan, saya permisi"

Seseorang yang datang tersebut, akhirnya pergi meninggalkan ruangan. James kembali menyelesaikan pekerjaannya. Agar bisa secepatnya menemui Ben Carney.

-----

Ben Carney duduk berbincang dengan Jimmy Alexander di sebuah ruangan. Ben bertanya mengenai perusahaan. Dengan baik dan sopan Jimmy menjelaskan detail masalah perusahaan sehingga membuat semua rekan bisnis menarik semua investasinya dan menuntut biaya ganti rugi. Ben sesekali mengangguk tanda mengerti dan mendengarkan cerita Jimmy.

"kau sudah menikah?" Tanya Ben.

"maaf, anda bertanya kepada saya?" Jawab Jimmy kebingungan.

"ya, aku bertanya apakah kamu sudah menikah." Ben mengulang pertanyaannya.

"belum tuan. Jangankan menikah, kekasih saja tidak ada. Bagaimana bisa saya menikah." Jimmy menjawab dengan kepolosannya.

"aku memiliki seorang putri. Jika kamu mau, kamu bisa menikahinya. Kamu pria baik dan sopan. Kepribadianmu juga membuatku terkesan." Ben bicara terang-terangan, ingn Jimmy berkenalan dengan Agnes.

Jimmy tertegun menatap Ben. Mulutnya seketika terkunci. Jimmy bingung, tiba tiba saja membahas pernikahan.

"hahaha.. " Ben tertawa kecil, "ada apa? Jangan cemas, putriku adalah wanita yang baik dan penurut. Dia pasti sangat cocok denganmu. Kalian bisa bertemu dan berkencan." Ben menyakinkan Jimmy.

"apakah anda bergurau. Saya tidak akan bisa memberikan apa apa. Perusahaan kami akan segera gulung tikar. Kemungkinan rumah juga akan disita oleh bank." Jawab Jimmy berterus terang.

"jangan khawatir. Jika kamu mau menjadi menantuku. Aku akan mengembalikan kondisi keuangan perusahaanmu ini. Dan juga akan melakukan kerja sama." Jawab Ben menyakinkan kembali.

Pintu ruangan terbuka, James Alexander masuk dan berjalan menghampiri Ben Carney. Ben berdiri mwnyambut James diikuti Jimmy yang juga berdiri.

"hallo tuan Carney, lama tidak bertemu." Sapa James.

"hallo tuan Alexander. Bagaimana kesehatan anda?" Sapa balik Ben.

"baik. Anda angin apa yang membawa anda datang?" Tanya James.

"aku hanya ingin berkunjung. Akhir akhir ini aku mendengar perusahaan anda sedang kacau." Jawab Ben.

"saya terkesan. Anda sangat peduli pada perusahaa kami tuan." James tersenyum.

"saya bisa membantu anda tuan James. Mari kita menikahkan putra putri kita. Saya akan mengembalikan kondisi perusahaan anda seperti sedia kala. Saya juga akan bekerja sama menginvestasi saham." Tanpa berbasa-basi Ben langsung bicara mengenai pernikahan.

"apa maksud anda? Menikah? Saya hanya memiliki dua orang putra." Jawab James bingung.

"Jimmy salah satunya bukan. Jimmy adalah pasangan yang cocok untuk putri saya. Pertimbangkan ini tuan James. Kesemoatan tidak akan datang lagi. Seorang Ben Carney tidak pernah main main dengan kata katanya." Jawab Ben serius.

James terdiam menatap Jimmy. James ragu apakah harus menerima atau menolak. James merasa tertekan untuk yang ke dua kalinya. Begitu juga Jimmy, antara iya dan tidak. Ingin menolong papanya dengan cara apa lagi selain menerima. Jika melewatkan kesempatan didepan mata maka keluarganya juga akan dalam kesulitan.

@@@@@... @@@@@...

Hallo semua..

Terimakasih sudah mau berkunjung dan membaca novel saya..

Jangan pernah bosan menunggu update selanjutanya ya..

Jangan lupa like,☆☆☆☆☆ dan isi kolom komentar..

Jangan lupa berikan vote juga ya..

Kunjungi juga di novel saya yang lain. Dengan judul,

•Lelaki Bayaran Amelia

•Pelukan Hangat Paman Tampan

•Pangeran Es Jatuh Cinta

(Season ke 2 dari Pelukan Hangat Paman Tampan)

•Oh My Husband