Pagi itu seperti biasa, Esha bangun awal untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim. Setelah sholat Subuh berjamaah dengan ibunya, Esha pun beranjak ke dapur untuk memasak.
"Bu, Ibu istirahat aja di kamar! Biar Esha yang masak," titah Esha kepada ibunya.
"Nggak pa-pa Sayang, Ibu sudah sembuh kok. Biar Ibu bantu kamu masak ya?" kata Bu Dahlia sambil tersenyum kepada putri kesayangannya itu.
"Baiklah, kalau ibu memaksa," sahut Esha.
Mereka pun mulai memasak bersama. Esha sangat pandai memasak, ia menuruni bakat ibunya. Karena ibunya adalah seorang juru masak di sebuah tempat catering.
Sudah tiga hari ini ibunya tidak masuk kerja karena sakit. Semenjak ayahnya meninggal, ibunya sakit-sakitan. Esha tau ibunya bekerja keras demi biaya kuliahnya. Tiap hari ibunya lembur, pergi pagi pulang malam karena ibunya ingin melihat Esha menjadi seorang sarjana. Tapi Esha tidak tega melihat ibunya yang sering sakit dan badannya makin kurus. Oleh sebab itu Esha memutuskan untuk berhenti kuliah.
"Oh ya Sayang, Ibu nanti mau masuk kerja. Ibu sudah sehat," kata bu Dahlia.
"Apa Ibu yakin?" tanya Esha memastikan.
"Ibu yakin, Ibu sudah bosan di rumah terus" sahut bu Dahlia meyakinkan putrinya.
"Baiklah terserah ibu saja."
Esha pun hanya bisa menuruti kemauan ibunya.
"Besok kalau Esha udah dapat kerjaan, Ibu nggak usah capek-capek kerja lagi. Esha nggak mau kalau ibu sakit lagi," ucap Esha sambil memeluk ibunya dari belakang.
"Esha sayang sama Ibu." Esha mengecup pipi ibunya.
"Ibu juga sangat menyayangimu, Nak."
Setelah selesai memasak, Esha dan ibunya membersihkan diri lalu sarapan bersama. Setelah sarapan bu Dahlia berangkat ke tempat catering.
"Ibu berangkat dulu Sayang. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam, hati hati Bu. Jangan lembur!" titah Esha.
Setelah ibunya pergi, Esha membersihkan rumah, mencuci piring dan pakaian.
Cling!
Tiba tiba ponsel Esha berbunyi. Ternyata pesan whatsapp dari Rosi.
{ Esha kamu lagi di rumah nggak? Aku mau main ke rumahmu. }
{ Aku di rumah Ros, kemari lah. }
{ Okey, aku ajak tanteku ya! }
{ Okey, see you. }
***
Setengah jam kemudian ....
Tok ... Tok ... Tok ....
Rosi mengetuk pintu rumah Esha beberapa kali.
"Assalamu'alaikum, Esha," ucap Rosi memberi salam.
Ceklek!
Esha membukakan pintu.
"Wa'alaikumsalam, masuk Ros, Tante!" ucap Esha.
Rosi dan tante Erna pun masuk.
"Silakan duduk Ros, Tante! Aku buatin minum ya," kata Esha mempersilakan.
"Nggak usah repot-repot Sha," sahut Rosi.
"Nggak repot kok, sebentar ya," timpal Esha kemudian berjalan ke dapur.
Beberapa menit kemudian Esha datang membawa nampan berisi tiga cangkir teh hangat dan kue.
"Silakan diminum Ros, Tante! Kuenya dicicipi! Ini kue buatanku sendiri lho," kata Esha menawarkan.
"Iya makasih Sha, pinter kamu bikin kue," puji Rosi.
"Ibu yang ngajarin," sahut Esha.
"Oh ya ibumu mana Sha? Apa dia masih sakit?" tanya Rosi kemudian.
"Ibu udah masuk kerja lagi di tempat catering Ros, katanya udah baikan tadi," jawab Esha.
"Oohh ... syukurlah," timpal Rosi.
Tante Erna yang sejak tadi diam tiba-tiba membuka suara,
"Oh ya nak Esha, maksud kedatangan kami ke sini mau nawarin kamu kerjaan, kamu mau nggak kerja di Jakarta sama tante sama Rosi juga?"
"Kebetulan butik tante masih ada lowongan Sha, kalau kamu mau. Gajinya lumayan lho, kamu juga bisa sambil lanjutin kuliah kamu di Jakarta," imbuh Rosi.
"Emangnya bisa kerja sambil kuliah Ros?" tanya Esha dengan sumringah setelah mendengar kalau dia bisa kerja sambil nglanjutin kuliah lagi.
"Tentu saja bisa, biar nanti tante yang atur" sahut tante Erna lalu tersenyum ke arah Rosi karena yakin kalau umpannya berhasil.
"Tapi Esha belum punya pengalaman kerja tante, apalagi soal butik," ucap Esha.
"Nggak pa-pa, nanti biar Tante dan Rosi ajarin. Kamu tinggal nunggu butik aja kok, gampang," timpal tante Erna lebih meyakinkan Esha.
"Nanti Esha coba minta ijin sama ibu dulu ya Ros, tante," kata Esha.
"Okey, Sha, kamu minta ijin dulu sama ibumu! Yakinkan dia kalau ini demi masa depan kamu! Kapan lagi kamu bisa kerja sambil kuliah? Kesempatan nggak datang dua kali lho Sha," ucap Rosi meyakinkan Esha.
Setelah berbincang bincang cukup lama, Rosi dan tante Erna pun pamit pulang.
***
Malam itu ....
Jam menunjukkan pukul 6 petang ketika bu Dahlia pulang. Esha menunggu ibunya di teras rumah.
"Assalamu'alaikum, Ibu pulang Sayang."
"Wa'alaikumsalam, Ibu lembur ya kok jam segini baru pulang?"
"Iya, banyak pesanan tadi Sayang."
"Ibu, Esha kan udah bilang, Ibu nggak usah lembur. Esha nggak mau ibu sakit lagi," kata Esha dengan mimik muka cemas.
"Nggak pa pa Sayang, Ibu baik-baik saja kok," ucap bu Dahlia menenangkan Esha.
Lalu mereka pun masuk ke dalam rumah. Esha menyiapkan makan malam sementara bu Dahlia pergi membersihkan diri. Setelah menunaikan sholat maghrib berjamaah, mereka pun makan bersama.
"Bu tadi Rosi, teman SMA Esha datang sama tantenya. Mereka nawarin Esha kerjaan di Jakarta. Apa Esha boleh kerja di Jakarta bu?" tanya Esha kepada ibunya setelah selesai makan.
"Jakarta? Emang kerja apa di Jakarta Sayang? Apa kamu mau ninggalin Ibu sendirian?"
Bu Dahlia terkejut mendengar putrinya mau kerja ke ibu kota meninggalkannya.
"Kerja di butik, Bu. Tantenya Rosi punya butik di Jakarta. Kata mereka Esha bisa kerja sambil kuliah Bu. Kalau ibu nggak ngijinin, Esha nggak akan pergi Bu."
Bu Dahlia terdiam sejenak mencerna kata-kata putri kesayangannya.
"Sebenarnya ibu berat harus berpisah sama kamu Sayang." Bu Dahlia mulai menitikkan air mata, terlihat kesedihan di raut mukanya.
"Tapi jika ini demi masa depan kamu, Ibu mengijinkan kamu Sayang. Ibu ingin kamu bisa meraih cita-citamu," ucap bu Dahlia sambil terisak.
"Makasih Bu, Esha janji akan membuat Ibu bangga pada Esha."
Esha pun tak kuasa menahan air matanya. Esha mendekati ibunya lalu memeluk ibunya erat-erat.
***
Kriiingg ... kriinggg ... kriiingg ....
(ponsel Rosi berbunyi)
Rosi meraih ponselnya. Ternyata panggilan dari Esha. Secepat kilat Rosi menjawabnya.
Esha : "Assalamu'alaikum, Ros."
Rosi : "Wa'alaikumsalam. Gimana Sha, apa kamu udah minta ijin sama ibumu?"
Esha : "Udah Ros, alhamdulillah ibu ngijinin."
Rosi : "Okey Sha, nanti aku bilang sama tante Erna. Biar dia pesankan tiketnya. Oh ya Sha, kita berangkat hari Sabtu naik kereta api dari stasiun Klaten. Jamnya nanti aku kabarin lagi setelah dapat tiketnya."
Esha : "Okey, Ros."
Rosi : "Ya udah aku tutup dulu ya, assalamu'alaikum."
Esha : "Wa'alaikumsalam."
Rosi pun tanpa menunda-nunda langsung menghubungi tante Erna. Akhirnya berhasil juga usahanya.
'Ikan pun masuk perangkap,' ucap Rosi dalam hati sambil tersenyum puas.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG ...................
Notes :
Jangan lupa tekan LIKE, LOVE, dan komentarnya setelah membaca ya!
Terima kasih .... 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
komalia komalia
kaya nya udah pernah baca apa memnag sama alur nya
2023-08-21
2
Santy Mustaki
Wah.. Jangan2.... 🙄🙄🙄🙄
2021-10-21
1
Bunga Syakila
sepertinya elsa dijebak nih bukan kerja dibutik tapi dibar nih
2021-04-17
3