rintikan hujan yang deras membasahi kota Seoul dan menghentikan orng orng dari kesibukan nya
hujan dan petir yang bergemuruh membuat orng berlarian untuk menuju rumah
banyak orang yg menghentikan kesibukan nya dan memilih untuk berteduh atau pun pulang menaiki kendaraan mereka masing-masing
namun ditengah tengah kesibukan orng orng yang mencari tempat bertemu agar tidak basah kuyup ada seseorang yg mala jalan ditengah tengah hujan yg deras dan petir yang bergemuruh
tak perduli sederas apa hujan itu ia tetap jalan seperti tak ada arah dengan pandangan kosong nya ia tetap melangkah kan kaki nya
tak tau apa yang dipikirkan orang tersebut namun dari raut wajahnya ia seperti memiliki beban yang berat
dan seseorang itu adalah seorang gadis yang memakai baju putih dan celana hitam
gadis itu terus menerus meneteskan airmata disepanjang jalan nya
ia menghentikan langkah nya dan terduduk dengan posisi badan yang menduduki kakinya
gadis itu berteriak
KEYNA alisa Dirgantara (Dragon)
AKKKHHHH
KEYNA alisa Dirgantara (Dragon)
KENAPA TUHAN BEGITU TAK ADIL KENAPA TUHAN GK MAU KEY BAHAGIA
KEYNA alisa Dirgantara (Dragon)
hiks....
KEYNA alisa Dirgantara (Dragon)
BEGITU BANYAK NYA MANUSIA DI DUNIA INI KENAPA HARUS KEY
KEYNA alisa Dirgantara (Dragon)
KENAPA HARUS KEY YANG DIBERI UJIAN SEBESAR INI
KEYNA alisa Dirgantara (Dragon)
KENAPA AAAAA
KEYNA alisa Dirgantara (Dragon)
APA KARENA TUHAN GK MAU KEY BAHAGIA
KEYNA alisa Dirgantara (Dragon)
ATAU KARENA KEY ITU ANK PEMBAWA SIAL
KEYNA alisa Dirgantara (Dragon)
IYA KARENA ITU TUHAN GK MAU BUAT KEY BAHAGIA
KEYNA alisa Dirgantara (Dragon)
JIKA BENER BEGITU LALU MENGAPA KEY DILAHIRKAN DIDUNIA
KEYNA alisa Dirgantara (Dragon)
JIKA KEY DILAHIRKAN HANYA UNTUK DISIKSA DAN DIANGGAP SAMPAH
KEYNA alisa Dirgantara (Dragon)
KENAPA DILAHIRKAN
KEYNA alisa Dirgantara (Dragon)
KENAPA
KEYNA alisa Dirgantara (Dragon)
*menoleh keatas*
KEYNA alisa Dirgantara (Dragon)
KENAPA TUHAN GK JAWAB
KEYNA alisa Dirgantara (Dragon)
APA TUHAN TAKUT KEY TAU SEMUA NYA KALO EMNG BENER KEY ITU DILAHIRKAN HANYA UNTUK DIJADIKAN SAMPAH
Comments