#Author
Pesta malam itu sudah tidak sehat lagi untuk Alvin Yaya Felix dan ajeng. Masing-masing dari mereka memutuskan untuk meninggalkan pesta.
#Yaya
"Fel maaf ya , gara-gara aku, kamu jadi ribut sama Alvin," ucapku dengan nada menyesal dan menundukan kepalaku .
"Hei gadis kecil, ini bukan salah kamu. Alvin memang sudah sangat keterlaluan, dan aku mohon berhenti menyalahkan diri kamu untuk hal yang sama sekali bukan kesalahan kamu , mengerti ," ucap Felix memberi nasehat seraya mengangkat wajahku.
Dia tersenyum, teduh dan sangat nyaman saat aku melihat senyum Felix, senyumnya membuatku juga ikut tersenyum.
#Alvin
"SIALAN !" umpatku saat berjalan keluar meninggalkan pesta .
Belum juga dingin otak dan hatiku didepan kampus aku melihat pemandangan yang menurutku sangat menjijikan, dan seketika langsung menghentikan langkahku. Adegan romantis antara dua orang yang sangat menyedihkan.
Ketika aku tengah fokus menatap mereka , tiba-tiba saja aku dikejutkan dengan kedatangan Ajeng yang langsung berdiri disampingku tanpa basa-basi ia juga menggenggam jemari tanganku.
"Vin kenapa lo berhenti ?
ada apa ?
apa yang lo lihat ?" tanya Ajeng.
"Gak apa-apa Jeng.
Hm kalau begitu ayo pergi," jawabku seraya melangkah pergi menjauh.
Aku membawa Ajeng pulang kerumahnya , diperjalanan pikiranku penuh dengan bayang-bayang kedekatan antara Yaya dan Felix , aku sudah tidak mengerti lagi tentang apa yang kupikirkan sebenarnya.
"Vin, Alvin lo mau kemana si , rumah gua sudah kelewat Vin ! " teriak Ajeng kesal.
"Oh ia maaf Jeng.
Hm gua tadi sedikit melamun --" belum selesai aku bicara Ajeng memotong kata-kataku
"Lo melamun ?
melamunkan apa ?
sebenarnya apa yang mengganggu fikiran lo akhir-akhir ini Vin ?
oh gua tau, lo pasti mikirin cewe itu lagi, ia kan ?" tanya Ajeng yang sudah mulai merasa kesal.
"Jeng sudahlah, bisa gak lo gak usah bahas tentang cewe sialan itu, dia sudah cukup mengganggu fikiran gua beberapa hari ini, gua pusing Jeng !
jadi jangan lo coba buat ngingetin gua lagi tentang dia !" bentak Alvin.
"Vin , kenapa akhir-akhir ini lo jadi sering bentak-bentak gua ?
dulu sebelum lo kenal dia, lo gak pernah gini Vin, tapi setelah lo kenal dia semua sifat lo itu berubah, lo sudah gak perduli lagi sama gua Vin, apa lagi untuk sayang ," Protes Ajeng
"Ajeng, tolong jangan salah mengartikan keperdulian dan juga rasa sayang gua buat lo. Karena gua gak pernah bisa lebih menyayangin lo, gua sering bilang coba untuk membuka hati lo untuk yang lain, karena gua gak bisa jadi apa yang lo mau. Jadi tolong ngerti ," jelasku dengan tegas.
Kata-kata Alvin membuat Ajeng menangis, sementara dia sangat faham kalau aku tidak bisa melihatnya menangis seperti ini.
Tapi harus gimana lagi, aku mau dia ngerti kalau aku gak akan pernah bisa jadi apa yang dia mau.
"Ajeng jangan nangis," ucapku mencoba menenangkannya seraya mengusap rambutnya dengan lembut.
Tapi Ajeng kali ini bertindak sudah terlalu jauh, dia berusaha meraih wajahku untuk menciumku.
"Ajeng !" teriakku membentaknya dan mendorongnya menjauh.
"Apa yang lo fikirin sebenarnya Jeng !" bentakku lagi.
Alih-alih menjawabku, dia malah hanya tersenyum sinis , dan tak lama kemudian dia baru menjawabku.
"Hahah, gua cuma mau buktikan kalau lo memang gak pernah punya perasaan untuk gua sama sekali, tapi Vin gua gak akan ngalah ataupun menyerah dari cewe miskin itu !
lo lihat saja " ucap Ajeng, saat dia keluar dari mobil , tanpa kata permisi.
aku hanya bisa menggelengkan kepalaku . aku gak nyangka Ajeng bisa senekat itu hendak menciumku, dan kenapa dia harus terus membawa-bawa tentang cewe itu.
Sudahlah apa lagi yang bisa kujelaskan padanya karena dia gak pernah mau mengerti .
Akupun lelah dengan perasaanku yang tidak pernah jelas ini .
"Mungkin lebih baik gua pergi ke bar saja. setidaknya dengan sedikit minum, fikiranku bisa sedikit tenang," gumamku .
#Author
Alvin melesatkan mobilnya kesalah satu Bar dikota itu.
Tidak tahu apa yang terjadi dengannya, tapi dia terus menolak Ajeng, padahal Ajeng adalah primadona dikampus dan Alvin sudah mengenal Ajeng dari mereka kecil, tapi kenapa Alvin sama sekali tidak tertarik pada pesona Ajeng, dia malah sibuk mencari cara menyingkirkan orang yang belum lama dia kenal , tapi sudah bisa membuatnya memikirkan orang itu, mungkin karena Yaya berbeda dari wanita-wanita yang selama ini mendekatinya, apa lagi Yaya juga berani menamparnya sampai 4 kali, tamparan itu membuat Alvin sulit melupakan Yaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Nur Leli
🥰
2022-02-11
0
Nevi Nur Indah
suka
2022-01-19
0
💋🅲🅷🆈💋
tamparan membawa berkah,,bisa dicoba🤣
2021-09-07
0