#Yaya
Selesai bersiap untuk acara tahunan kampus aku kembali melihat ponselku, ada beberapa pesan yang belum sempat terbaca, aku membuka satu persatu pesan dan mulai membaca pesan itu.
(+62****)
" Hai Yaya ini aku Riki.
Malam ini kamu ikut gak keacara malam ini ?"
(Ocha)
"Yaya maaf aku gak bisa jemput kamu malam ini soalnya ada masalah sedikit, dan aku harus menyelesaikannya dulu sebelum berangkat."
(Felix)
"Hai gadis kecil.
Ikut keacara malam inikah ?"
Untuk semua pesan, aku hanya menjawab "Ia" saja dengan singkat, aku malas ikut ke acara seperti itu sebenarnya, karena aku lebih suka tempat hening dan tidak terlalu ramai orang,
menurutku tempat hening sangat nyaman untuk merenung.
(Suara ponsel berdering)
"Felix telphone ada apa ya ?" tanyaku penasaran,seraya menjawab telphone Felix.
Felix : Hallo gadis kecil, (dengan nada Felix yang selalu ceria dan penuh semangat)
Yaya : Hallo juga Fell , ada apa ?
Felix : Aku fikir kamu lagi ada masalah makanya aku telphone, karena kamu jawab chat aku sangat singkat.
Yaya : Aku nggak apa-apa fell demuanya baik-baik saja,aku cuma lagi malas ngetik terlalu panjang saja .
Felix : Oh untung cuma malas ngetik bukan malas sama aku,kan ?
oh ia malam ini pergi sama siapa ?
Yaya : Ya gak lah fell, kenapa kamu bisa mikirnya seperti itu ?
hm kurang tahu Fel, tadinya aku mau dijemput sama Ocha temanku tapi sepertinya dia ada urusan mendadak yang menyebabkan dia tidak bisa menjemputku. Aku berfikir untuk tidak datang saja Fel.
Felix : Yah jangan gak datang dong.
Gimana kalau aku jemput saja ?
kamu kirimi aku alamat lengkap kamu, aku akan segera berada disana, oke gak ada lagi penolakan pokoknya , by.
Yay : Fel, hallo Felix.
Baru juga mau bilang gak usah, dia sangat terburu-buru mematikan telphone. Sepertinya dia tahu kalau aku hendak menolaknya menjemputku. Karena kampus sama asramaku sangat dekat.
Tapi biar saja seenggaknya aku ada teman kesananya.
Akhirnya aku mengirimkan alamat asramaku ke felix melalui pesan singkat.
Benar saja kata Felix, tak berapa lama kemudian dia sudah berada didepan asramaku dan membunyikan klakson, karena tidak mau membuatnya menunggu terlalu lama akupun langsung keluar menghampiri Felix . Dia memakai motor besar berwarna merah dengan helm yang menutupi seluruh wajah tampannya, tapi menurutku dia semakin terlihat tampan menggunakannya.Fikiranku seketika membuatku menjadi minder, tidak percaya diri dibonceng olehnya.
"Hei gadis kecil kenapa melamun , ayo cepat naik, " tegurnya seraya memintaku dengan senyum manis yang tidak pernah hilang dari bibirnya.
Felix sangat romantis atau dia memang begini caranya memperlakukan wanita. Aku merasa malu saat ia memakaikan helm untukku sampai membuat aku tidak sanggup menatap matanya.
"Ini cowo sudah tampan , baik dan dia juga sangat romantis," gumamku .
Setelah aku naik keatas motornya, kami langsung pergi menuju kampus tempat acara tahunan itu diselenggarakan, yang sebenarnya sangat dekat dari asramaku.
Tapi aku tidak mau lagi menolak ajakan Felix yang dasarnya sangat baik.
Sesampainya didepan kampus disana sudah ada Ocha yang terlihat gelisah menungguku dengan setia.
Aku sangat malu pergi keacara ini, tapi untungnya aku punya mereka berdua disini, jadi aku masih bisa menjalani hari-hariku walaupun tidak terlalu baik.
Aku mempersilahkan Ocha dan Felix untuk saling berkenalan.
Setelah selesai mereka saling menyapa, mereka akhirnya masuk kedalam dan bergabung dengan yang lain.
#Author
Disisi lain Alvin juga sampai berbarengan dengan Yaya dan Felix , dari dalam mobil mewahnya dia bisa melihat dengan sangat jelas saat Yaya dibonceng Felix dengan motornya, dari raut wajahnya Alvin terlihat sangat kesal sampai tidak sengaja menekan klakson dengan sangat kuat, entah apa yang merasuki Alvin malam ini sampai membuatnya begitu kesal.
Semua orang berkumpul di aula kampus , dengan minuman dan makanan yang sudah tersedia dengan lengkap disana.
Namun ada yang aneh, karena saat itu Alvin terus-terusan memandang kesal kearah Yaya Felix dan juga Ocha, yang sedari tadi bersenda gurau dan tertawa lepas seperti tidak ada beban dihidup mereka.
#Alvin
"Kenapa gua bisa sekesal ini melihat gadis miskin itu bisa tertawa lepas seperti itu.
Oh mungkin karena gua gak rela melihat dia bahagia, gua cuma akan merasa bahagia kalau dia menangis dan menderita, ia , itulah yang akan aku lakukan malam ini," gumamku sambil meremas gelas ditanganku.
Disela lamunanku Ajeng Riki dan Miko datang menghampiriku mengajakku berbincang, namun konsentrasiku tidak pernah ke mereka, sampai Ajeng menyapaku dan merangkul lenganku.
"Vin dance yuk ?" ajak Ajeng sambil merangkulkan tangannya, entah kenapa aku selalu merasa risih setiap kali ajeng melakukan hal ini padaku, tanpa banyak berfikir aku melepaskan tangannya dari tanganku..
"Vin lo kenapa !" gerutu ajeng memanyunkan bibirnya.
"Tidak apa-apa Jeng .
Cuma kalau lo bersikap begitu tidak enak dilihat orang lain, gua takut mereka mikir yang tidak-tidak tentang hubungan kita.
Apa lagi gua lagi gak mood sekarang ini, " jawabku datar .
"Dance sama gua saja jeng," ajak Miko dengan senyum andalannya.
"Males , dance aja sendiri !" jawab Ajeng ketus .
Aku belum bisa mengalihkan pandanganku dari mereka bertiga yang dari tadi terlihat sangat bahagia . Aku merasa kesal dan rasa ingin marah semarah-marahnya.
Tapi kenapa aku harus marah ?
pertanyaan itu mengganggu fikiranku , yang membuat moodku malam ini tiba-tiba memburuk .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Nevi Nur Indah
bagus
2022-01-19
0
ita🍓
mulai kh Alvin tanda2 bucin itu kita liat sampe kapan kmu bertahan🤭🤭🤭
2021-10-29
0
Alanna Th
mulai sengsara krn bucin 😂🤣🤣
2021-09-06
0