#Alvin
Akhirnya aku sampai didepan gerbang rumahku diantar oleh Ajeng.
Setelah Ajeng berpamitan pulang, pak agus security dirumahku membukakan gerbang untukku.
"Makasih pak agus," ucapku seraya melambaikan tangan ke pak Agus.
"Ia mas Alvin sama-sama, mas Alvin itu kenapa wajahnya kok lebam-lebam gitu ? mas Alvin berkelahi lagi ?" tanya pak Agus sambil dia meraba wajahnya sendiri, mungkin karena ia tidak berani menyentuhku.
"Wah, pak Agus sepertinya sangat paham. Biasa pak namanya juga anak muda, hehe" jawabku cengengesan.
"Sudah ah Alvin masuk dulu pak.
Oh ia jangan bilang papa kalau Alvin pulang pagi dengan mukanya begini, ya " pintaku memohon sambil memegang tangan pak Agus.
"Siap mas.
Oh ia mas Alvin guru private nona Avina sudah datang.
Seoeetinya sudah mulai mengajar hari ini juga mas," ucap pak Agus memberi informasi.
"Hm gitu.
Cantik gak pak gurunya ?" tanyaku menggoda.
"Cantik sekali mas , dan masih muda juga kelihatanya sepertinya seumuran dia dengan mas Alvin,"
"Oh ia , ah si bapak mah bisa saja.
dekati dong sama bapak, siapa tau jodoh, hehe " godaku lagi.
"Ah mas Alvin bapak mah sudah tua, sudah tidak pantas untuk guru cantik itu mas, hehe"
"Ah dasar pak Agus ini. Ya sudah deh Alvin masuk dulu pak.
Inget jangan bilang-bilang papa, ya " pinta Alvin mengingatkan.
"Siap mas !" jawab pak Agus dengan tegas.
Akupun masuk kedalam rumah. Ya sedikit penasaran sama apa yang dijelaskan sama pak Agus tadi . Aku berjalan mengelilingi rumah untuk mencari Avina dan gurunya,
tapi aku tidak melihat mereka dimana-mana. Setelah lelah berkeliling, aku memutuskan untuk kembali saja kekamarku, namun ketika hendak berbalik aku melihat apa yang dari tadi aku cari.
Dan ternyata mereka belajar ditaman belakang . Aku memperhatikan guru yang kata pak Agus cantik itu dari kejauhan, namun yang bisa kulihat hanya bagian belakangnya dan rambutnya yang panjang hitam dan lurus .
"Secantik apa si guru itu," gumamku sambil meneruskan langkahku mendekati mereka.
Belum juga sampai Avina sudah terlebih dahulu melihat kedatanganku dan ia berteriak memanggilku.
"Om avin !" pekiknya seraya berlari memelukku.
#Yaya
"Avin .?
Gak mungkin Alvin, kan ?
masa ia disini juga ada cowo brengsek itu ? semoga saja cuma namanya yang hampir mirip," harapku dalam hati .
Aku hanya menyimak mereka berbincang tanpa mencoba melihat kebelakang .
#Alvin
"Hai Avina sayang , keponakan om Avin yang sangat cantik.
Gimana belajarnya hari ini pintar gak ?" tanyaku sambil jongkok agar sama tinggi dengan Avina .
"Pintar dong, Avina gitu loh," jawab gadis kecil itu membanggakan dirinya.
"Om Avin itu bu guru baru Avina.
Bu guru sangat cantik tahu om Avin," ucapnya sambil menunjukkan jari kecilnya kearah gurunya yang tetap tidak menoleh untuk melihatku.
"Oh ia . Memangnya ada gadis yang lebih cantik dari Avina ponakan om yang centil ini ?" godaku.
Avina hanya menjawabku dengan senyum manjanya, dan ia langsung menarik tanganku mendekati guru privatenya itu.
Betapa terkejutnya aku ternyata dia adalah orang yang sangat tidak ingin aku temui.
"Hai, perkenalkan saya om Avina ," sapa Alvin memperkenalkan diri sambil mengulurkankan tangan .
#Yaya
Aku berdiri dan ingin menyambut tangan Alvin , tapi dia menarik lagi tangannya saat mengerahui itu adalah aku. Dia membelalak matanya seperti mau keluar.
"Ya ampun ternyata dia benar-benar Alvin" gumamku dalam hati .
"Oh jadi lo guru private Avina ?" tanyanya sinis .
"Hm , i aku guru privatenya Avina," jawabku dengan nada datar dan sedikit bergetar.
"Avina sayang bisa tinggalin om sebentar gak ?
om Avin mau ngobrol sebentar sama bu guru Avina boleh ya ?" rayu Alvin.
"Baiklah om, " jawab gadis kecil itu seraya pergi meninggalkan kami berdua.
"Jadi apa sudah tidak ada tempat lagi buat lo cari duit , makanya lo kesini !
gua sangat yakin dan percaya lo bisa masuk kesini karena lo ngerayu bokap gua, kan ?
ya wajar saja tidak heran juga, lo cewe picik yang pastinya menghalalkan segala cara agar bisa dapet apa yang lo mau, ia kan !" ucap Alvin dengan nada tinggi dan sangat kasar.
Aku mengepalkan tinjuku tanpa berani memukulnya. Aku hanya mencoba mengatur nafasku agar aku tidak terpancing emosi, alasannya bukan karena aku tidak berani melawan, tapi karena aku takut kehilangan lagi pekerjaan.
"ia Vin , aku bersyukur bisa kenal ayah kamu , sampai aku bisa kerja disini, beliau sangat baik hati, beda jauh dengan anaknya yang seperti iblis tidak berperasaan," jawabku dengan mata berkaca-kaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Elmiah
awas kau alvin asal kamu cinta dg yaya jangan di terima dulu biar alvin mengemis cinta kamu
2022-02-08
0
No Name
yaya. ying. gopal. feng. boboiboy. 😁
2021-09-14
12
Har Tini
good ya balas balik omongan alvin
2021-06-30
0